Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kakatua gang-gang jantan (commons.wikimedia.org/Ron Knight)

Kakatua gang-gang merupakan spesies kakatua satu-satunya yang masuk ke dalam genus Callocephalon. Burung dengan nama latin Callocephalon fimbriatum ini menghuni wilayah hutan yang cenderung dingin dan basah di Australia. Mereka sangat menyukai area semak belukar di pegunungan. 

Pada saat ini, kakatua gang-gang tak hanya berada di hutan, melainkan dapat terlihat pula di perkebunan serta taman di daerah perkotaan. Burung ini memerlukan pohon yang tinggi untuk digunakan sebagai sarangnya. Mari berkenalan lebih lanjut dengan kakatua gang-gang yuk!

1. Warna bulu jantan dan betina yang berbeda

Kakatua gang-gang jantan dan betina (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Kakatua gang-gang merupakan burung kecil berwarna abu-abu gelap, dengan bagian tepi bulu pada sayap dan sebagian besar tubuhnya berwarna putih kusam. Individu kakatua jantan memiliki kepala berwarna merah cerah dengan jambul yang merah pula, sedangkan kepala betina berwarna abu-abu gelap. Namun betina memiliki pola garis kuning-oranye pada bulu dada dan perutnya. Individu kakatua yang masih muda bulunya mirip dengan betina dewasa.

2. Pemakan biji-bijian

Kakatua gang-gang jantan (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Kakatua gang-gang merupakan pemakan biji-bijian. Makanannya ini didapatkan dari pohon dan semak, dan sebagian besar berasal dari pohon eukaliptus dan pohon akasia. Tak hanya biji-bijian, kakatua ini juga memakan berbagai jenis larva, serangga, buah, hingga kacang-kacangan. Selama makan, burung ini biasanya mengeluarkan suara yang pelan dan terdengar seperti geraman.

3. Aktif di siang hari

Kakatua gang-gang betina (commons.wikimedia.org/Rod Waddington)

Kakatua gang-gang merupakan hewan yang bersifat diurnal atau aktif di siang hari. Hewan ini sering ditemukan dalam kelompok kecil, tetapi mereka juga dapat membentuk kawanan besar ketika berada di sumber makanan atau air. Burung ini hidup di pohon, tetapi terkadang turun ke tanah untuk minum atau mengambil biji yang terjatuh.

4. Penerbang andal

Kakatua gang-gang jantan (commons.wikimedia.org/Rod Waddington)

Ketika musim panas umumnya kakatua gang-gang akan lebih banyak beristirahat di pepohonan yang rindang. Namun ketika musim hujan tiba, kakatua akan aktif terbang dari satu pohon ke pohon lainnya. Mereka merupakan penerbang andal yang dapat berputar hingga terbang menukik di antara pepohonan, kemudian diakhiri dengan gerakan berputar di atas tanah. Selama terbang, kakatua gang-gang akan mengepakkan sayapnya perlahan, mirip seperti kepakan sayap yang dilakukan burung hantu.

5. Setia terhadap pasangan

Kakatua gang-gang betina (commons.wikimedia.org/Peter Shanks)

Kakatua gang-gang bersifat monogami, yaitu satu jantan hanya kawin dengan satu betina saja, begitu pula sebaliknya. Mereka akan membentuk ikatan pasangan yang kuat dan akan membuat sarang di batang pohon eukaliptus yang besar. Individu jantan dan betina akan bersama-sama menyiapkan sarang sebelum bertelur dengan menggunakan pecahan kayu untuk melapisi sarang. Burung jantan dan betina juga akan bergantian dalam mengerami telur dan merawat anak-anaknya. 

Kakatua gang-gang memiliki peran penting dalam ekosistem yaitu untuk menyebarkan biji-bijian dari berbagai tumbuhan yang mereka konsumsi. Namun, keberadaan kakatua gang-gang terancam oleh pembukaan lahan dan penebangan pepohonan. Padahal pohon-pohon tersebut merupakan tempat ideal untuk kakatua ini berkembang biak. Saat ini, diperkirakan masih terdapat lebih dari 10.000 individu dewasa kakatua gang-gang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team