5 Fakta Memukau dari Badak, Hewan yang Mulai Terancam Punah!

Ada berbagai hal yang sangat menarik dari bentuk anatomi badak, termasuk salah satunya adalah tanduk yang dimilikinya. Banyak orang yang menganggap bahwa tanduk pada badak merupakan tulang, padahal tidak demikian karena pada pada dasarnya bagian tersebut berbeda dengan struktur tulang.

Dilansir Zoo Atlanta, tanduk badak terbuat dari keratin, yaitu bahan yang sama dengan kuku dan juga rambut manusia. Hal tersebut membuat cula badak dianggap sangat berharga di pasar ilegal, khususnya di kawasan Asia, sebab bagian tanduknya sering digunakan untuk pengobatan tradisional dan ornamen.

Seiap hewan memang biasanya memiliki kelebihan yang berbeda-beda, termasuk pula dalam hal ini adalah badak. Badak termasuk hewan yang juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, sehingga membantunya dalam beradaptasi di lingkungan, serta habitat yang ada di sekitarnya.

Dilansir Detroit Zoo, walau badak dikenal memiliki penglihatan yang buruk, namun kemampuan pendengeran dan penciuman dari hewan tersebut sangat tajam. Hal ini membantu badak untuk mendeteksi keberadaan predator atau manusia dari jarak jauh, sehingga membantunya bertahan di habitat liar dengan lebih baik.

Ada satu hal yang tidak kalah menarik dari keberadaan badak, yaitu anatomi tubuhnya yang sangat unik dengan kulit yang relatif tebal. Kulit tebal pada badak ternyata memiliki fungsi penting untuk bertahan di lingkungan yang keras, sehingga membuat hewan ini jadi terus terlindungi dengan baik.

Dilansir Rhino Recovery Fund, kulit badak sangat tebal, sebab bisa mencapai 1,5 hingga 5 centimeter. Namun, kulit tersebut sering dianggap sangat sensitif terhadap gigitan serangga dan juga sinar Matahari. Tidak heran apabila badak sering kali berguling di lumpur untuk melindungi kulit mereka, sekaligus menjaga tubuhnya tetap dingin.

Jika diperhatikan dengan seksama sebetulnya badak termasuk hewan yang sangat besar, apalagi eksistensinya dikenal sebagai hewan darat terbesar di dunia. Namun, fakta ini ternyata tidak membuat badak menjadi hewan yang lambat dalam beraktivitas, sebab hewan ini justru relatif lincah.

Dilansir Ashanti Lodge, walau dengan ukuran yang besar dan terlihat lamban, ternyata badak mampu berlari dengan kecepatan hingga 50 km perjam. Hal tersebut membuat badak mampu melarikan diri dari ancaman atau melindungi dirinya jika merasa terancam dengan situasi yang ada di sekitar.

Setiap hewan memang biasanya selalu memiliki perannya tersendiri dalam ekosistem, termasuk pula dalam hal ini adalah badak. Keberadaan badak dianggap memiliki peran krusial untuk memastikan bahwa ekosistemnya tetap terjaga dengan baik tanpa masalah serius.

Dilansir Panda.org, badak sering dianggap engineer dari ekosistem karena kebiasaan makan yang dilakukannya. Hewan tersebut membantu menyebarkan biji-bijian dan membuka jalur yang ada di hutan, sehingga bermanfaat bagi spesies lain. Keberadaan badak dianggap mampu mencerminkan kesehatan ekosistem secara keseluruhan.

Badak pada dasarnya merupakan hewan yang paling ikonik di dunia dengan berbagai kaunikan dan peran pentingnya dalam ekosistem. Namun, keberadaan ancaman dari lingkungan dan manusia seolah membuat badak jadi terancam punah. Penting sekali untuk membantu melestarikan eksistensi badak di alam liar!