Punya kehidupan sosial yang luas
Burung beo Afrika berkumpul dalam kelompok besar di alam liar
Menggunakan kemampuan vokal untuk berinteraksi dengan manusia
Sangat cerdas
Level kecerdasan sama dengan toddler
Mampu mengidentifikasi, meminta, menolak, dan menghitung lebih dari 80 objek
Suka terbang
Dapat terbang hingga 10 kilometer dalam sehari di habitat aslinya
Menyukai habitat alami di alam terbuka seperti hutan galeri dan kebun
Burung beo terkenal dengan kemampuannya menirukan suara manusia. Bahkan burung ini disebut satu- satunya hewan yang dapat "berbicara" bahasa manusia.
Dari 333 spesies burung beo (dari keluarga Psittacidae), ada satu spesies yang paling sering berbicara. Namanya adalah African Grey Parrot (Psittacus erithacus). Kepiawaian beo ini dalam menirukan ucapan manusia sudah diakui di seluruh dunia.
Apakah sampai disitu saja kelebihannya? Simak fakta menarik African Grey Parrot lainnya, di bawah ini.
Burung beo, secara umum tergolong sebagai hewan yang punya kemampuan sosial sangat tinggi. Di alam liar, beo Afrika berkumpul dalam kelompok besar dengan ribuan burung di dalamnya. Mereka menggunakan vokal atau suara untuk berkomunikasi dengan kawanannya. Itulah sebabnya kemampuan berbicara burung ini lahir secara alamiah.
Ketika dipelihara, African Grey akan menganggap manusia sebagai bagian dari kawanan mereka. Lalu beo ini akan menggunakan kemampuan vokalnya untuk berinteraksi dengan manusia, dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan sosial alami mereka.
Dilansir dari World Animal Protection, beberapa riset menunjukkan bahwa African Grey dewasa memiliki level kecerdasan yang sama dengan toddler. Selain itu, mereka juga mampu mengidentifikasi, meminta, menolak, mengelompokkan, dan menghitung lebih dari 80 objek yang berbeda.
Laman Britannica juga melampirkan sebuah penelitian yang dilakukan pada seekor beo African Grey bernama Alex. Hasilnya menunjukkan bahwa burung beo jenis ini dapat mengasosiasikan suara dengan makna, serta memahami konteks di mana suara-suara tertentu digunakan, sehingga menunjukkan tingkat pemahaman burung beo yang melampaui sekadar meniru.
African Grey Parrot adalah hewan endemik dengan habitat asli di hutan hujan dataran rendah di Afrika Barat dan Tengah. Mereka sangat menyukai habitat alami di alam terbuka.
Di habitat aslinya, burung beo ini bisa terbang hingga 10 kilometer dalam sehari. Meskipun mereka lebih suka tinggal di hutan hujan, mereka juga pernah terlihat di tepi hutan, di hutan galeri (yang merupakan hutan yang terletak di sepanjang sungai atau aliran air), dan di kebun.
Burung beo jenis ini merupakan tipe monogamous, yang artinya mereka hanya memiliki satu pasangan seumur hidupnya. Rata-rata jumlah telur yang dihasilkan dalam satu sarang untuk burung African Grey adalah dua hingga empat telur.
Betina mengerami telur-telur tersebut sendirian, sementara pasangannya menyediakan makanan untuknya. Setelah telur menetas, baik jantan maupun betina merawat anak-anak burung tersebut. Inilah yang disebut dengan bi-parental care, di mana kedua induk merawat anak- anaknya. Mereka juga menunjukkan perilaku altruistik, seperti saling grooming dan "menyuapi" makanan satu sama lain.
Burung beo Afrika ini memiki usia hidup yang sangat panjang. Rata- rata umur mereka adalah 60 tahun, bahkan beberapa burung ada yang hidup hingga 80 tahun. Dengan usia yang sangat panjang seperti itu, African Grey sering hidup lebih lama dari pemiliknya, sehingga mereka harus mengalami proses pindah pemilik yang mungkin traumatis.
Dengan berbagai fakta menarik dan keunikan yang dimiliki oleh African Grey Parrot, menjadikan semakin banyak orang yang tertarik untuk memelihara burung ini. Sayangnya, hingga 21% populasi burung beo Afrika liar diburu secara ilegal setiap tahun untuk memenuhi permintaan pasar satwa liar ilegal. Jadi, mari ikut menjaga populasi dan melestarikan habitat asli mereka.