5 Fakta Menarik Bunga Skeleton, Berubah Transparan saat Tersentuh Air!

Pernah gak sih kamu membayangkan ada bunga yang kelopaknya bisa berubah jadi transparan? Kedengarannya seperti sesuatu dari dunia fantasi, ya? Tapi bunga skeleton atau diphylleia grayi ini nyata adanya! Tanaman yang berasal dari pegunungan Jepang ini memang unik banget, sampai-sampai viral karena tampilannya yang gak biasa.
Bukan cuma cantik, si bunga ini juga menyimpan banyak keunikan yang bikin penasaran. Mulai dari habitatnya yang langka sampai cara perawatannya yang butuh perhatian khusus, semuanya menarik buat diulik. Nah, berikut adalah lima fakta menarik tentang bunga skeleton yang perlu kamu tahu!
1. Kelopak bunganya dapat berubah transparan saat tersentuh tetesan hujan

Keajaiban alam memang tak pernah berhenti mengejutkan. Bunga skeleton punya keistimewaan yang gak dimiliki bunga lain, yakni kelopaknya bisa berubah menjadi transparan saat terkena air hujan. Fenomena ini terjadi karena struktur sel pada kelopak bunganya yang unik.
Saat tetesan air mengenai kelopaknya, ruang antarsel pada kelopak bunga akan terisi air. Proses ini membuat cahaya bisa menembus kelopak dengan sempurna, menciptakan efek transparan yang memesona. Begitu air menguap, kelopak bunga akan kembali putih seperti semula.
2. Hanya bisa ditemukan di wilayah pegunungan dengan kondisi tertentu

Diphylleia grayi bukanlah tanaman yang mudah ditemui di sembarang tempat. Bunga cantik ini hanya tumbuh secara alami di area pegunungan Jepang dengan ketinggian 600 hingga 1.600 meter di atas permukaan laut.
Habitat aslinya yang spesifik membuat bunga ini termasuk langka. Kamu hanya bisa menemukannya di Prefektur Hokkaido, Fukushima, dan beberapa wilayah pegunungan lain di Jepang. Meski begitu, beberapa negara seperti China dan Amerika Serikat sudah mulai membudidayakannya.
3. Memiliki julukan "bunga kristal" yang diilhami oleh keindahan kelopaknya

Selain dikenal sebagai bunga skeleton, tanaman ini juga dijuluki sebagai "bunga kristal" oleh masyarakat Jepang. Julukan ini muncul karena kelopaknya yang berubah bening seperti kristal saat basah.
Keindahan bunga ini semakin sempurna dengan bentuk kelopak yang menyerupai kipas. Ditambah lagi, ketika berubah transparan, kamu bisa melihat struktur pembuluh dalam kelopaknya yang membentuk pola seperti tulang, mirip skeleton atau kerangka.
4. Mekar di musim semi dan awal musim panas dengan pesona yang unik

Jika kamu berencana melihat langsung keindahan bunga skeleton, waktu terbaiknya adalah saat musim semi hingga awal musim panas. Bunga ini mulai mekar pada bulan Mei dan biasanya bertahan hingga Juli.
Menariknya, setelah masa berbunga selesai, tanaman ini akan menghasilkan buah berwarna biru gelap. Warna buahnya yang kontras dengan kelopak putih transparannya menambah daya tarik tersendiri bagi para penggemar tanaman unik.
5. Membutuhkan perawatan yang spesifik untuk pertumbuhan optimal

Meski terlihat rapuh, bunga skeleton sebenarnya cukup tangguh. Namun, untuk membudidayakannya, kamu perlu memberikan perawatan khusus. Tanaman ini menyukai tempat teduh dengan sedikit sinar matahari.
Selain itu, media tanam harus dijaga kelembapannya dan memiliki drainase yang baik. Suhu ideal untuk pertumbuhannya berkisar antara 20-25 derajat Celsius. Jadi, kalau kamu tinggal di daerah tropis, kamu perlu ekstra effort untuk membudidayakannya.
Nah, sekarang kamu udah tahu kan betapa istimewanya bunga skeleton ini? Keunikan dan keindahannya memang bikin siapa pun terpesona. Kalau kamu tertarik untuk membudidayakannya, pastikan untuk mempelajari cara perawatannya dengan baik, ya!