5 Fakta Menarik Fluke, Spesies Ikan Sebelah yang Menghuni Samudra Atlantik

Seperti ikan sebelah lain, fluke sering mengubur diri di dasar laut berpasir. Dilansir The Marine Detective, hal tersebut dilakukan oleh ikan ini dalam upaya bersembunyi dan menangkap mangsa. Awalnya, ia akan mencari dasar laut yang berpasir atau berlumpur. Kemudian, ia akan menggali, memasukan tubuh ke dalam pasir, dan berdiam diri.

Uniknya, ikan ini tak akan menggali terlalu dalam dan tak akan memasukan seluruh tubuh ke dalam pasir. Sebaliknya, matanya tetap berada di permukaan pasir agar ia bisa melihat pergerakan mangsa dan predator. Nantinya, jika ada mangsa yang mendekat fluke akan menyergap dan memakannya. Lebih lanjut, mangsa ikan ini mencakup ikan, kepiting, udang, dan cumi-cumi.

Dilansir GBIF, fluke bisa dijumpai di Samudra Atlantik bagian barat. Tepatnya, penyebaran ikan ini mencakup daerah Amerika Serikat dan Kanada. Ia juga bukan ikan yang hidup di perairan dalam. Sebaliknya, fluke lebih sering dijumpai di perairan dengkal dengan kedalam sekitar 10 - 183 meter. Tak hanya di laut lepas, terkadang ikan ini juga terlihat di kanal, pelabuhan, muara sungai, bahkan perairan payau. Nah, hal tersebut membuktikan kalau ikan ini memiliki kemampuan adaptasi yang sangat tinggi.

Di balik bentuknya yang aneh, ternyata fluke merupakan ikan yang populer, lho. Lebih lanjut, laman iNaturalist menjelaskan kalau fluke merupakan spesies ikan sebelah terpopuler di wilayah Samudra Atlantik. Saking populernya, ia kerap dipancing, ditangkap, diperdagangkan, dan dimakan oleh masyarakat lokal.

Sayangnya, kepopuleran tersebut justru mengkhawatirkan. Pasalnya, banyak pihak yang khawatir kalau pemanfaatan yang berlebihan akan mengancam populasi ikan ini. Nah, untuk mencegah penurunan populasi yang signifikan dan kepunahan, maka pemerintah Amerika Serikat mulai memberlakukan peraturan terkait penangkapan dan pemanfaatan ikan ini.

Secara umum, biasanya fluke bisa hidup hingga mencpai usia 9 tahun. Dalam hal ini, usia tersebut cukup panjang bagi ikan sebelah. Uniknya, artikel di jurnal Reviews in Fish Biology and Fisheries pernah menemukan individu yang usianya mencapai 20 tahun, lho. Nah, individu tersebut merupakan individu betina dan tercatat sebagai spesimen fluke terbesar dan tertua. Di sisi lain, individu jantan tertua yang pernah tercatat memiliki usia sekitar 15 tahun.

Dikutip Animal Diversity Web, panjang maksimal fluke bisa mencapai 1 meter dan bobotnya ada di angka 1 - 7 kilogram. Tentunya, ukuran tersebut cukup besar untuk ukuran ikan sebelah. Soal warna, ia punya warna yang cenderung kusam, seperti abu-abu, cokelat, dan kehijauan. Siripnya sendirip tipis, transparan, dan agak berduri. Nah, perpaduan bentuk tubuh, warna, dan bentuk sirip tersebut merupakan adaptasi agar fluke bisa berkamuflase dengan sempurna.

Fluke tak cuma aneh, namun juga menarik dan tak biasa. Hal menarik yang ia miliki juga tercermin dari berbagai aspek, seperti ciri fisik, makanan, kebiasaan, hingga hubungannya dengan manusia. Jadi, bisa disimpulkan kalau ikan ini harus dijaga. Kamu gak boleh mengusik, mengganggu, dan menangkapnya secara berlebihan.