5 Fakta Menarik Galaksi Bullseye, Memiliki 9 Cincin!

Kita semua sudah sangat familiar dengan galaksi berbentuk spiral, seperti Bima Sakti, yang menjadi rumah bagi tata surya kita. Namun, ketika kita menengok lebih jauh ke dalam alam semesta, kita akan menyadari bahwa keberagaman bentuk galaksi jauh lebih menakjubkan dan luar biasa dari yang kita bayangkan. Setiap galaksi memiliki karakteristik dan keunikannya sendiri, yang menunjukkan betapa kompleks dan misteriusnya jagat raya ini. Salah satu contoh menarik dari galaksi dengan bentuk yang sangat berbeda adalah Galaksi Bullseye.
Galaksi ini sangat unik, dengan sembilan cincin bintang yang mengelilinginya, menjadikannya terlihat seperti sebuah target panahan yang ada di alam semesta. Keindahan dan struktur yang luar biasa ini mengundang rasa penasaran, dan tentunya menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana galaksi seperti ini bisa terbentuk.
Maka dari itu, langsung saja kita ungkap bersama-sama!
1. Terbentuk dari tabrakan antar galaksi

Menurut NASA, cincin-cincin yang mengelilingi LEDA 1313424, yang dijuluki "Bullseye Galaxy", terbentuk sekitar 50 juta tahun lalu akibat tabrakan dengan sebuah galaksi kerdil biru. Galaksi kecil ini menembus pusat Bullseye seperti panah, menciptakan riak yang meluas seperti batu yang jatuh ke dalam air. Pieter van Dokkum, seorang astronom dari Universitas Yale, menyebutkan bahwa kejadian ini sangat langka.
"Kami berhasil menangkap Bullseye pada momen yang sangat spesial. Ada jendela yang sangat sempit setelah tabrakan ketika galaksi seperti ini memiliki begitu banyak cincin," ujar Pieter van Dokkum, dilansir Business Standard.
Saat ini, galaksi kerdil biru tersebut berada sekitar 130.000 tahun cahaya dari pusat Bullseye dan terhubung melalui jejak gas tipis. Tabrakan semacam ini sangat langka karena biasanya galaksi hanya saling mendekat atau bertabrakan secara tidak langsung. Proses seperti ini juga bisa mengubah struktur galaksi dan akan memengaruhi evolusi bintang-bintangnya.
2. Memiliki 9 cincin, rekor baru dalam alam semesta

Galaksi Bullseye telah memecahkan rekor sebagai galaksi dengan cincin terbanyak yang pernah ditemukan. Sebelumnya, galaksi dengan cincin terbanyak hanya 2 sampai 3 cincin, namun Bullseye memiliki 9 cincin yang berhasil terdeteksi oleh Teleskop Hubble (8 cincin) dan Observatorium Keck di Hawaii (cincin kesembilan). Menariknya, para astronom juga menduga bahwa ada cincin kesepuluh yang telah memudar dan tidak lagi terlihat.
Cincin-cincin ini tidak tersebar merata seperti yang ada di permainan panahan, melainkan lebih terkonsentrasi di pusat dan semakin renggang di bagian luar. Menurut Imad Pasha, peneliti utama dari Universitas Yale, cincin pertama terbentuk dengan cepat dan menyebar luas. Sedangkan, cincin-cincin berikutnya terbentuk secara lebih lambat.
3. Ukurannya 2,5 kali lebih besar dari Bima Sakti

Galaksi Bullseye tidak hanya unik karena cincinnya, tetapi juga karena ukurannya yang sangat besar. Menurut YaleNews, diameter galaksi ini mencapai 250.000 tahun cahaya, yang berarti ukurannya 2,5 kali lebih besar dibandingkan dengan galaksi Bima Sakti kita yang hanya berdiameter 100.000 tahun cahaya. Ukuran Bullseye yang luar biasa ini menjadikannya salah satu galaksi terbesar yang pernah ditemukan.
Selain itu, para peneliti juga menduga bahwa Bullseye sedang melalui proses evolusi, berubah dari galaksi cincin akibat tabrakan menjadi galaksi raksasa berpermukaan rendah. Proses ini sebelumnya hanya bisa diprediksi dalam teori, namun kini telah didukung oleh bukti observasi yang ditemukan pada Bullseye. Penemuan ini membuka pemahaman baru mengenai dunia per-galaksi-an yang amat dinamis di luar angkasa sana.
4. Membantu memahami distribusi materi gelap

Selain keindahannya, Galaksi Bullseye juga memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang materi gelap. Imad Pasha menjelaskan bahwa cincin-cincin yang ada di galaksi ini dapat berfungsi sebagai 'penanda' yang sangat berguna untuk memetakan distribusi materi gelap di dalam galaksi.
"Kita bisa membuat model distribusi materi gelap untuk galaksi ini lebih baik daripada galaksi lainnya," ujar Pasha, melansir YaleNews.
Materi gelap diperkirakan membentuk sekitar 85% dari total materi di alam semesta, namun tidak dapat dilihat secara langsung. Para astronom mempelajari gerakan cincin-cincin untuk memahami bagaimana materi gelap berinteraksi dengan struktur galaksi. Maka dari itu, meskipun materi gelap tidak tampak, pengaruhnya terhadap galaksi dapat diketahui melalui analisis gerakan ini.
5. Ditemukan secara tidak sengaja oleh teleskop Hubble

Penemuan Galaksi Bullseye sebenarnya terjadi karena keberuntungan. Imad Pasha, yang menemukan galaksi ini, mengaku menemukannya secara tidak sengaja saat memeriksa gambar-gambar dari survei teleskop darat.
"Saya melihat galaksi dengan beberapa cincin yang jelas, dan langsung tertarik. Saya merasa perlu berhenti dan menyelidikinya lebih lanjut," ujar Pasha, dilansir NASA.
Teleskop Hubble kemudian digunakan untuk memverifikasi posisi delapan cincin yang ada, sementara Observatorium Keck membantu mengonfirmasi keberadaan cincin kesembilan. Tanpa resolusi tinggi yang dimiliki oleh Hubble, cincin-cincin ini mungkin tidak akan terlihat dengan jelas.
"Penemuan ini tidak akan mungkin terjadi tanpa Hubble," kata Pasha, melansir BBC Sky at Night Magazine.
Galaksi Bullseye adalah contoh menakjubkan dari keindahan dan kompleksitas alam semesta. Dari tabrakan langka hingga cincin-cincinnya yang memecahkan rekor, galaksi ini memberikan banyak pelajaran baru bagi para astronom.
Siapa tahu, di masa depan, teleskop seperti Nancy Grace Roman Space Telescope akan menemukan lebih banyak galaksi seperti Bullseye!