Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Asteroid Paling Berbahaya Menurut NASA, Akankah Menabrak Bumi?

ilustrasi asteroid yang akan menabrak Bumi (freepik.com/stockgiu)
Intinya sih...
  • Asteroid Bennu memiliki peluang tabrakan dengan Bumi pada 24 September 2182, energi yang dilepaskan setara dengan 1,4 miliar ton TNT.
  • Asteroid 29075 (1950 DA) berpotensi menabrak Bumi pada 16 Maret 2880, energi yang dilepaskan setara dengan 75 miliar ton TNT.
  • Asteroid 2023 TL4 bisa melepaskan energi setara dengan 7,5 miliar ton TNT jika menabrak Bumi pada 10 Oktober 2119.

Ancaman asteroid selalu menjadi topik yang menarik, terutama karena para ilmuwan NASA terus memantau objek luar angkasa yang berpotensi menabrak Bumi. Meskipun kemungkinan tabrakan sangat kecil, konsekuensinya bisa sangat besar, mulai dari kehancuran di wilayah yang terdampak hingga bencana berskala global.

Beberapa asteroid bahkan dikategorikan sebagai potentially hazardous asteroids (PHA), yaitu asteroid yang memiliki ukuran lebih dari 140 meter dan berada dalam lintasan yang cukup dekat dengan orbit Bumi. Keberadaan asteroid-asteroid ini menjadi perhatian utama para astronom, karena jika suatu saat jalurnya berubah akibat pengaruh gravitasi planet lain atau faktor luar angkasa lainnya, peluang tabrakan bisa meningkat.

Namun, dari sekian banyak asteroid yang melintasi dekat Bumi, ada beberapa yang dianggap memiliki potensi ancaman lebih besar dibandingkan yang lain. Lantas, asteroid mana saja yang paling berbahaya dan mengapa mereka menjadi perhatian utama para ilmuwan?

1. Asteroid Bennu

Asteroid Bennu (commons.wikimedia.org/NASA)

Bennu adalah salah satu asteroid paling terkenal yang pernah diteliti oleh NASA. Ditemukan pada tahun 1999, asteroid ini memiliki diameter sekitar 490 meter dan berat sekitar 74 juta ton. Menurut NASA, Bennu memiliki peluang 1 banding 2.700 untuk menabrak Bumi pada 24 September 2182. Jika tabrakan itu terjadi, energi yang dilepaskan akan setara dengan 1,4 miliar ton TNT, cukup untuk menyebabkan kehancuran besar di wilayah yang terdampak. Meski begitu, para ilmuwan menegaskan bahwa kemungkinan tabrakan ini masih sangat kecil.

Menariknya, Bennu juga membawa petunjuk tentang asal-usul kehidupan. Pada tahun 2023, misi OSIRIS-REx berhasil mengambil sampel dari permukaannya, yang ternyata mengandung asam amino seperti glisin serta mineral yang membawa air. Penelitian terhadap asteroid Bennu sangat penting karena dapat memberikan informasi berharga tentang asal usul tata surya dan kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi. Sampel yang diambil dari Bennu dapat mengandung molekul organik yang menjadi bahan dasar kehidupan.

2. Asteroid 29075 (1950 DA)

ilustrasi asteroid (unsplash.com/NASA Hubble Space Telescope)

Asteroid 29075, atau yang lebih dikenal sebagai 1950 DA, termasuk dalam salah satu asteroid yang berpotensi menjadi ancaman serius bagi Bumi. Dengan ukuran 1,3 kilometer dan massa sekitar 78 juta ton, jika asteroid ini bertabrakan dengan Bumi, energi yang dilepaskan bisa setara dengan 75 miliar ton TNT. Live Science mengungkapkan bahwa peluang tabrakan pada 16 Maret 2880 adalah 1 banding 34.500. Meski kemungkinannya kecil, dampak yang ditimbulkan bisa begitu besar hingga berpotensi memusnahkan peradaban.

Para astronom mengklasifikasikan 1950 DA sebagai 'tumpukan puing', yang berarti asteroid ini tersusun dari batuan longgar serta material besi-nikel. Struktur ini membuatnya lebih sulit diprediksi dan diantisipasi. Untungnya, manusia masih memiliki waktu hingga abad ke-29 untuk mencari solusi. NASA dan ESA tengah mengembangkan metode defleksi asteroid, salah satunya dengan menggunakan satelit berkecepatan tinggi untuk mengubah lintasannya.

3. Asteroid 2023 TL4

ilustrasi asteroid (unsplash.com/NASA Hubble Space Telescope)

Asteroid 2023 TL4 adalah pendatang baru dalam daftar asteroid berbahaya, tetapi langsung menarik perhatian para ilmuwan. Ditemukan pada tahun 2023, asteroid ini memiliki diameter sekitar 330 meter dan massa mencapai 43 juta ton. Melansir Jagran Josh, peluang asteroid ini menabrak Bumi pada 10 Oktober 2119 adalah 1 banding 181.000. Jika tabrakan terjadi, energinya bisa setara dengan 7,5 miliar ton TNT, 150 kali lebih kuat dari Tsar Bomba, bom nuklir terbesar yang pernah diuji.

Meskipun kemungkinan tabrakannya rendah, asteroid ini tetap menjadi fokus penelitian. Para ilmuwan terus memantau orbitnya menggunakan teleskop canggih untuk memperbarui prediksi pergerakannya. Dilansir NDTV, waktu yang tersisa hingga 2119 memberi kesempatan bagi manusia untuk mengembangkan teknologi mitigasi. Salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah misi luar angkasa untuk mempelajari komposisi asteroid ini dan mencari cara terbaik untuk mengubah lintasannya jika diperlukan.

4. Asteroid 2007 FT3

ilustrasi asteroid (commons.wikimedia.org/NASA)

Asteroid 2007 FT3 termasuk dalam kategori 'asteroid hilang' karena sejak ditemukan pada tahun 2007, belum pernah terlihat lagi. Meski demikian, data menunjukkan bahwa asteroid ini memiliki peluang 1 banding 10 juta untuk menabrak Bumi pada 3 Maret 2030. Jika tabrakan terjadi, energinya bisa setara dengan 2,6 miliar ton TNT, yang cukup untuk menyebabkan kerusakan besar di tingkat regional.

Karena orbitnya belum sepenuhnya dipahami, para ilmuwan terus berusaha melacak keberadaannya di langit. Meski risikonya kecil, asteroid 2007 FT3 tetap menjadi perhatian. Kasus ini mengingatkan kita betapa pentingnya pemantauan asteroid secara konsisten.

"Namun untuk dampak asteroid, kami pikir skalanya akan sangat besar sehingga kami perlu mendiskusikannya saat ini, apa yang diperlukan untuk respons internasional dalam skala besar," ujar Leviticus "L.A." Lewis dari U.S. Federal Emergency Management Agency (FEMA), melansir Space.com.

5. Asteroid 1979 XB

ilustrasi asteroid (commons.wikimedia.org/N. Bartmann)

Asteroid 1979 XB termasuk dalam kategori 'asteroid hilang' karena terakhir terlihat pada tahun 1979 dan belum terdeteksi lagi sejak saat itu. Dengan diameter sekitar 660 meter dan massa mencapai 390 juta ton, asteroid ini memiliki potensi untuk melepaskan energi setara dengan 30 miliar ton TNT jika menabrak Bumi. Peluang tabrakan pada 14 Desember 2113 adalah 1 banding 1,8 juta. Meski kemungkinannya sangat kecil, dampaknya bisa menghancurkan wilayah seluas ratusan kilometer persegi.

Meskipun peluang tabrakan asteroid dengan Bumi masih sangat kecil, para ilmuwan NASA tetap waspada dan terus melakukan pemantauan secara berkala. Teknologi seperti sistem Sentry NASA membantu mengidentifikasi asteroid berbahaya sejak dini, sehingga strategi pertahanan bisa dipersiapkan jika diperlukan.

Bagaimana menurut kamu? Apakah kita perlu lebih khawatir dengan ancaman asteroid, atau cukup mempercayakan semuanya pada para ilmuwan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us