Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Merpati Kayu
merpati kayu (commons.wikimedia.org/Alexis LOURS)

Intinya sih...

  • Merpati kayu dapat ditemukan di Eropa, Afrika, dan sebagian Asia

  • Sering terlibat pertarungan dengan sesamanya karena sifat agresifnya

  • Merpati kayu sering menjadi hama bagi petani dan kerap diburu oleh manusia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika kamu seorang pecinta burung, pastinya kamu sudah tak asing dengan burung merpati. Warnanya yang cantik, suaranya yang khas, dan kecerdasannya yang tinggi jadi ciri khas burung tersebut. Selain itu, merpati juga sering dipelihara, dilombakan, dan diperdagangkan secara bebas. Speses merpati juga ada banyak dan salah satunya adalah Columba palumbus atau merpati kayu.

Sekilas, merpati kayu memang tak jauh berbeda dengan spesies lain, namun ia memiliki banyak keunikan, lho. Contohnya, unggas tersebut cukup agresif dan sering bertarung dengan sesamanya. Ukurannya juga cukup besar dan ia mudah dikenali dari beberapa ciri khas. Gak cuma itu, bahkan burung ini dianggap sebagai hama. Nah, jika penasaran dengan fakta-fakta tersebut maka simak artikel ini dengan seksama!

1. Bisa ditemukan di Eropa, Afrika, dan sebagian Asia

merpati kayu (commons.wikimedia.org/Alexis Lours)

Dilansir BirdLife Datazone, merpati kayu bisa ditemukan di tiga daerah, yaitu Eropa, Asia, dan Afrika. Di Eropa, ia bisa ditemukan di Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, Italia, sampai Bulgaria. Di Afrika, penyebarannya cukup sempit karena hanya mencakup wilayah Afrika utara. Di sisi lain, di Asia burung ini hanya bisa ditemukan di pegunungan Himalaya, Timur Tengah, dan sebagian Asia Selatan.

Seperti namanya, merpati kayu merupakan hewan arboreal yang kerap ditemukan di hutan, hutan pegunungan, kebun, taman, area pertanian, hingga area pemukiman. Ia sering terlihat bertengger, membuat sarang, atau bersantai di atas pohon atau kayu kering. Hewan ini jarang turun ke daratan dan biasanya burung ini hanya turun ke daratan saat mencari makan.

2. Sering terlihat berkelahi dengan sesamanya

merpati kayu (commons.wikimedia.org/Jakub Hałun)

Artikel di jurnal Bird Study menjelaskan kalau merpati kayu merupakan hewan teritorial yang cukup agresif. Saking agresifnya, ia tak segan untuk berkelahi dan bertarung dengan sesamanya. Umumnya, pertarungan tersebut dilakukan dalam upaya memperebutkan tempat bersarang atau tempat bertengger. Lebih lanjut, sifat agresif ini sering terlihat pada individu jantan. Awalnya, merpati kayu akan menakut-nakutin lawannya dengan sinyal visual seperti mengepakan sayap. Jika tidak berhasil, barulah ia akan bertarung di udara, mematuk, atau memukul lawannya dengan sayap.

3. Jadi hama dan kerap diburu oleh manusia

merpati kayu (commons.wikimedia.org/Alexis Lours)

Sebenarnya, merpati kayu merupakan omnivor yang sering mamakan dedaunan, biji-bijian, cacing, hingga serangga. Hanya saja, makanan utamanya adalah material tanaman seperti buah beri, sayuran, gandum, dan kacang-kacangan. Nah, kebiasaan makan tersebut sangat merugikan petani dan membuatnya menjadi hama bagi di ladang, kebun, atau sawah.

Artikel di jurnal Ecological Modelling menjelaskan kalau tiap tahunnya ada jutaan merpati kayu yang diburu oleh manusia. Perburuan tersebut merupakan sesuatu yang legal dan di beberapa negara hal tersebut malah dianjurkan. Seperti burung lain, pemburu akan memburu merpati kayu dengan cara menembaknya, khususnya saat merpati kayu sedang terbang dan bertengger.

4. Sarangnya kerap diserang oleh burung gagak

merpati kayu (commons.wikimedia.org/Ryzhkov Sergey)

Di alam liar, merpati kayu terancam oleh beberap predator. Pertama, burung predator seperti elang dan alap-alap kerap memburu merpati kayu dewasa yang sedang terbang. Sementara itu, saat ia berada di daratan mamalia darat seperti kucing domestik jadi momok terbesarnya. Tak hanya itu, artikel di jurnal Acta Ornithologica juga menjelaskan kalau sarang burung ini sangat terancam oleh burung gagak dan magpie. Karenanya, merpati kayu harus menjaga sarangnya setiap saat jika tak mau anak-anak atau telurnya jadi santapan predator.

5. Bentang sayapnya mencapai 80 centimeter

merpati kayu (commons.wikimedia.org/Jakub Hałun)

Dilansir iNaturalist, merpati kayu merupakan burung berukuran sedang dengan panjang 38 - 44 centimeter. Kemudian, bentang sayapnya sekitar 68 - 80 centimeter. Terakhir, bobotnya ada di angka 300 hingga 615 gram. Soal warna, tubuhnya punya warna dasar hitam atau abu-abu tua. Gak cuma itu, corak hijau, pink, dan putih juga terlihat pada leher dan dada.. Terakhir, matanya berwarna kuning pucat, berbeda dari merpati lain yang punya mata merah, jingga, atau hitam. Nah, semua perbedaan tersebut membuatnya mudah dikenali dan dibedakan dari spesies lain.

Kehadiran merpati kayu menunjukan kalau burung merpati merupakan burung yang sangat beragam. Walau terlihat sama dari luar, namun jika diulik lebih dalam merpati kayu punya banyak perbedaan dengan spesies merpati lain. Nah, perbedaan-perbedaan tersebut merupakan bentuk adaptasi, evolusi, dan membuatnya sangat unik. Oleh sebab itu, kamu gak boleh meremehkan burung merpati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team