Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Merpati Inca, Merpati Kecil dengan Suara yang Keras

Merpati inca (commons.wikimedia.org/Becky Matsubara)

Merpati merupakan salah satu jenis burung yang cukup terkenal dan memiliki penyebaran yang luas. Tubuhnya yang tak terlalu besar, suaranya yang unik, dan warnanya yang bervariasi juga membuat burung ini cukup populer sebagai peliharaan. Merpati sendiri dibagi menjadi beberapa spesies dan salah satunya adalah Columbina inca atau merpati inca.

Merpati ini memang memiliki kata inca di namanya, tapi nyatanya ia hampir tak punya hubungan dengan Suku atau Kerajaan Inca. Sebagai spesies merpati, merpati inca punya tubuh berwarna cokelat, sangat suka memakan biji-bijian, dan sering terlihat di pepohonan. Suaranya juga khas yang mana menjadi ciri khas unggas ini. Sayangnya, pamor hewan ini kalah dengan merpati lain. Karenanya, mari kita bahas beberapa fakta menarik tentangnya agar pamornya bisa terus naik.

1. Tubuhnya ramping dan berwarna cokelat

Merpati inca (commons.wikimedia.org/Scott Loarie)

Sebagai burung merpati, tentunya merpati inca memiliki badan yang ramping, tidak terlalu besar, dan ekornya panjang yang mana membuatnya bisa terbang dengan cepat dan lincah. Panjangnya sendiri berkisar antara 16 sampai 23 centimeter, bobotnya ada di angka 30 sampai 58 kilogram, dan bentang sayap burung ini bisa mencapai 32 centimeter. Soal warna, merpati inca tak terlalu mencolok dengan tubuh berwarna cokelat. Kemungkinan, warna tersebut digunakan merpati inca untuk berkamuflase dan bersembunyi di semak-semak, bebatuan, atau di pepohonan.

2. Tidak pernah hidup di area Kerajaan Inca

Merpati inca (commons.wikimedia.org/Iwolfartist)

Dilansir GBIF, merpati inca bisa ditemukan di dua wilayah, yaitu Amerika Utara dan Tengah. Spesifiknya, burung ini menghuni wilayah Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, hingga Kosta Rika. Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan kalau merpati inca tidak pernah hidup dan menghuni wilayah kekuasaan Suku atau Kerajaan Inca yang berada di pesisir barat Amerika Selatan.

Soal habitat, merpati inca cukup adaptif karena bisa hidup di savana, gurun, hutan, kebun, area pertanian, sampai area pemukiman. Secara umum, ia termasuk hewan terestrial yang sering beraktivitas di atas tanah. Tapi, di beberapa kesempatan burung ini juga terlihat terbang atau bertengger di atas pohon. Uniknya, saat berada di atas tanah atau daratan, gerakan burung ini tak terlalu cepat karena ia hanya bergerak dengan kakinya yang kecil.

3. Masa inkubasi telurnya sekitar 15 hari

Merpati inca (commons.wikimedia.org/Kati Fleming)

Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau merpati inca merupakan spesies monogamous. Artinya, ia hanya akan kawin dengan satu pasangan dalam sekali masa reproduksi. Setelah kawin, pejantan akan segera membangun sarang di atas pohon. Sarangnya sendiri dibuat dari material tanaman yang mengering, seperti daun, ranting, rumput, sampai akar kering.

Setelah sarang berdiameter 5 centimeter sudah selesai dibangun, individu betina akan segera bertelur. Masa inkubasi telurnya sendiri sekitar 13 sampai 15 hari. Nah, setelah menetas, anakan burung ini akan dirawat hingga usia 12 sampai 16 hari. Kemudian, anakan merpati inca harus hidup mandiri dan pergi meninggalkan sarang untuk memulai hidup baru.

4. Akan berkumpul saat musim dingin tiba

Merpati inca (commons.wikimedia.org/triggz)

Dikutip iNaturalist, merpati inca bukan termasuk burung yang tahan dengan musim dingin yang beku. Karena hal tersebut, saat musim dingin burung ini akan berkumpul atau melalukan roosting. Ketika roosting, burung ini akan membentuk kelompok kecil dan saling mendekat satu sama lain agar tubuh mereka hangat. Formasi roostingnya juga unik karena berbentuk piramida. Lebih lanjut, piramida dan kelompok tersebut bisa terdiri atas 10 individu atau lebih. Selain membentuk piramida, terkadang merpati inca juga akan membentuk kelompok di luar teritori yang bisa berisikan 100 individu.

5. Suaranya sangat keras dan khas

Merpati inca (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Salah satu ciri khas dari merpati inca dalah suaranya. Dilansir Avibase, merpati inca memiliki suara keras dan bernada tinggi. Jika dideskripsikan, suara burung tersebut berbunyi "cowl-coo", "POO-pup", dan "NO-hope". Uniknya, burung ini hanya mengeluarkan suaranya saat sedang berada di tempat-tempat tertentu, seperti di atas pohon, tebing, atau di daerah terbuka. Jika sedang berada di atas tanah, burung yang populasinya terus naik ini cenderung diam dan tidak terlalu berisik.

Tak mau kalah dari merpati domestik yang sering dipelihara, ternyata merpati inca menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Nah, fakta-fakta tersebut membuatnya menjadi salah satu burung eksotis yang eksistensinya harus dijaga. Apalagi, ia bukan termasuk burung yang merugikan dan mengganggu manusia. Jadi, tak ada alasan bagi manusia untuk memburu, memusnahkan, atau merusak habitatnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us