Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi nyamuk (pexels.com/Egor Kamelev)

Nyamuk merupakan hewan kecil yang sering dianggap sebagai gangguan bagi banyak orang, sebab termasuk hewan yang cukup mematikan di dunia. Hal ini diakibatkan karena nyamuk memiliki kemampuan untuk menyebarkan penyakit berbahaya, sehingga dinilai sangat berisiko.

Keberadaan nyamuk sudah ada di Bumi selama jutaan tahun dan memiliki adaptasi yang luar biasa, sehingga memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di berbagai lingkungan. Selain itu, nyamuk juga dianggap sebagai hewan yang memiliki peran penting dalam ekosistem walau pun sering dianggap sebagai ancaman.

1. Hanya nyamuk betina yang menggigit

ilustrasi nyamuk (pexels.com/Pixabay)

Selama ini keberadaan nyamuk dianggap sangat mengganggu karena sering sekali terbang di dekat telinga atau pun menggigit sembarangan. Namun, kebanyakan orang berpikir bahwa semua nyamuk pasti akan berpotensi menggigit, sehingga sangat mengantisipasi hal tersebut, padahal tidak demikian.

Dilansir CDC, banyak yang belum tahu bahwa hanya nyamuk betina saja yang menggigit manusia dan hewan untuk mendapatkan darah, sebab mereka membutuhkan protein dalam darah untuk memproduksi telur. Sementara itu, nyamuk jantan hanya memakan nektar dan cairan tumbuhan lainnya, sama seperti betina ketika mereka sedang tidak bertelur.

2. Nyamuk adalah hewan pembunuh tertinggi di dunia

ilustrasi nyamuk (pexels.com/Egor Kamelev)

Jika kamu berpikir bahwa hewan yang memiliki potensi membunuh adalah hewan-hewan buas saja, maka anggapan tersebut keliru. Pada kenyataannya hewan pembunuh tertinggi di dunia tidaklah memiliki cakar yang tajam, taring yang panjang, atau pun tubuh yang besar, sebab hanya merupakan makhluk kecil, yaitu nyamuk.

Dilansir CDC, nyamuk merupakan salah satu hewan paling mematikan di dunia dan bahkan dianggap sebagai hewan yang paling banyak membunuh manusia dibandingkan jenis hewan lainnya. Nyamuk memiliki kemampuan menularkan penyakit berbahaya, seperti malaria, demam berdarah, hingga Zika. Diperkirakan lebih dari 700 ribu orang meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit yang ditularkan nyamuk.

3. Nyamuk tertarik dengan karbon dioksida, keringat, dan bau badan

ilustrasi nyamuk (pexels.com/Jimmy Chan)

Kamu mungkin selama ini merasa kesal dengan keberadaan nyamuk yang seolah terus mengganggumu, namun sebetulnya hal tersebut tidak tanpa alasan. Nyamuk mendekati manusia karena memang tertarik pada beberapa hal dan menggunakan sensor khusus yang ada di antena mereka untuk mendeteksinya.

Dilansir NPR, nyamuk tertarik pada karbon dioksida yang dikeluarkan manusia saat bernapas, sehingga orang yang sering beraktivitas berat atau memiliki metabolisme tinggi akan lebih sering digigit nyamuk. Selain itu, nyamuk juga tertarik pada zat-zat kimia tertentu yang ditemukan dalam keringat manusia, seperti asam laktat, asam urat, hingga amonia. Warna pakaian dan suhu tubuh bisa memengaruhi daya tarik nyamuk terhadap seseorang, sehingga bisa tetap rentan digigit.

4. Nyamuk betina bisa bertelur hingga 300 telur sekali bertelur

ilustrasi nyamuk (pexels.com/icon0 com)

Nyamuk termasuk hewan yang melakukan reproduksi cukup efektif karena jumlah telur yang dihasilkan cukup banyak. Tidak mengherankan apabila keberadaan nyamuk mungkin bisa ditemukan dengan mudah di berbagai tempat, sehingga membuat hewan ini juga cukup mudah dikenali.

Dilansir Maine.gov, nyamuk betina dapat bertelur hingga 300 butir sekaligus, biasanya di tempat yang lembap atau pun di air. Telur-telur tersebut menetas menjadi larva yang hidup di air sebelum akhirnya menjadi dewasa dan siap untuk mengigigt manusia dan hewan. Proses itulah yang memungkinkan populasi nyamuk berkembang dengan cepat, khususnya di daerah tropis dan subtropis.

5. Usia nyamuk sangat singkat

ilustrasi nyamuk (pexels.com/Erik Karits)

Nyamuk menjadi hewan yang bisa menyebabkan berbagai kerusakan dan menimbulkan risiko bahaya, namun sebenarnya masa hidup hewan tersebut sangat singkat. Tidak mengherankan apabila proses reproduksi yang dialami nyamuk termasuk cepat, sebab proses regenerasinya pun cepat.

Dilansir VDCI, nyamuk pada umumnya memiliki masa hidup rata-rata 6 hingga 7 hari atau ada pula yang mencapai 10 hari seperti nyamuk jantang. Sementara nyamuk betina justru bisa hidup hingga 2 bulan dalam kondisi ideal. Namun, selama hidup yang singkat tersebut, nyamuk betina sangat aktif bertelur berkali-kali, sehingga populasinya terus berkembang.

Nyamuk memang merupakan makhluk yang kompleks dan berbahaya dalam beberapa halnya. Namun, nyamuk memiliki peran yang lebih besar dari pada yang disadari, meski memang kecil dan dianggap mengganggu. Peran nyamuk pun ternyata cukup penting untuk lingkungan sekitarnya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team