Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hewan Kursorial
Kuda (commons.wikimedia.org/Jeff Kubina)

Intinya sih...

  • Hewan kursorial adalah spesialis pelari jarak jauh dengan adaptasi khusus

  • Mereka berjalan menggunakan ujung jari, bukan telapak kaki, untuk efisiensi gerakan saat berlari

  • Struktur tulang kaki yang mendukung aktivitas lari dan kemampuan otot serta gaya gerak ikut ambil bagian saat berlari

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dunia hewan menyimpan banyak spesies yang dianugerahi berbagai kemampuan, beberapa di antaranya yakni kemampuan berlari cepat, jauh, dan tahan lama. Kalau kamu pernah menyaksikan cheetah mengejar mangsanya di padang savana, kamu pasti takjub melihat betapa cepat dan lincahnya hewan itu berlari.

Tapi tahukah kamu, cheetah bukan satu-satunya hewan yang punya keahlian luar biasa lho dalam berlari? Mereka disebut sebagai hewan kursorial. Yup, di dunia ini bukan cuma manusia yang bisa jadi pelari maraton atau sprinter ulung. Ada banyak hewan yang memiliki tubuh yang secara evolusioner dirancang untuk berlari, baik untuk mengejar mangsa, menghindari predator, atau sekadar bermigrasi dari satu wilayah ke wilayah lain.

Nah, apa sih sebenarnya hewan kursorial itu? Kenapa mereka bisa berlari begitu cepat dan jauh? Dan bagaimana tubuh mereka beradaptasi untuk menjadi pelari andal? Yuk, simak 5 fakta menarik tentang hewan kursorial yang mungkin belum kamu tahu!

1. Hewan kursorial merupakan spesialis pelari jarak jauh

Blackbuck (commons.wikimedia.org/Chesano)

Istilah 'kursorial'' berasal dari bahasa Latin cursor, yang berarti 'pelari'. Menurut Animalia, hewan kursorial adalah hewan yang memiliki kemampuan adaptasi khusus untuk berlari. Tapi bukan sembarang lari, ya. Mereka bisa berlari dengan kecepatan tinggi dalam waktu singkat seperti cheetah, atau mempertahankan kecepatan konstan dalam jarak jauh seperti kuda atau serigala.

Oleh karena itu, tidak semua hewan cepat termasuk kursorial. Adaptasi kursorial dapat dikenali melalui karakteristik morfologi, karakteristik fisiologis, kecepatan maksimum, serta seberapa sering aktivitas berlari digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Mereka berjalan menggunakan ujung jari, bukan telapak kaki

Jaguar (commons.wikimedia.org/Alexander Leisser)

Kalau kamu berpikir semua hewan berjalan menggunakan seluruh telapak kaki seperti manusia, kamu salah! Hewan kursorial memiliki cara berjalan yang berbeda yang membantu mereka menjadi pelari cepat.

Menurut Animal Diversity Web, hewan kursorial biasanya masuk kategori tumpuan kaki digitigrade atau unguligrade, karena tipe ini memperpanjang langkah karena kaki lebih tinggi dan mengurangi kontak dengan tanah, sehingga mengurangi hambatan, serta meningkatkan efisiensi gerakan saat berlari.

Bayangkan jika manusia harus lomba lari melawan kuda, manusia menapak penuh, sementara kuda berlari di ujung kuku dengan kaki yang sangat panjang!

3. Memiliki struktur tulang kaki yang mendukung untuk aktivitas lari

Serigala (commons.wikimedia.org/Rufus46)

Mengutip dari Animal Diversity Web, hewan kursorial memiliki struktur tulang kaki yang sangat khas. Bagian kaki mereka memanjang seperti tongkat lari yang membuat jangkauan langkah mereka menjadi lebih jauh dalam sekali gerakan. Selain itu beberapa tulang kaki seperti metapodial (metakarpal/metatarsal) ini sangat kuat dan efisien untuk berlari di medan terbuka.

Menariknya, beberapa hewan kursorial kehilangan jari-jari samping. Misalnya, kuda yang hanya punya satu jari utama yang menopang seluruh berat tubuh. Pengurangan jari ini membantu mengurangi beban dan meningkatkan kecepatan.

Semua kombinasi struktur tulang pada hewan kursorial tersebut menjadikan kaki mereka lebih ringan, lebih kuat, dan lebih efisien saat berlari.

4. Tulang belikat dan tulang belakang mereka bergerak dinamis saat berlari

Cheetah (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Melansir Animal Diversity Web, skapula pada hewan kursorial tidak menempel secara kaku pada rangka tubuh, memungkinkan skapula bergerak ke depan dan ke belakang sehingga dapat memperpanjang langkah saat berlari.

Beberapa hewan, seperti cheetah memiliki tulang belakang yang sangat fleksibel. Saat berlari, mereka dapat meregangkan dan menekuk tulang belakangnya, sehingga tubuh mereka seperti 'pegas' yang membantu dorongan maju.

Berkat perpaduan ini, cheetah bisa berlari hingga 100 km/jam dan mempercepat dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu sekitar 3 detik saja. Lebih cepat dari banyak mobil sport!

5. Kemampuan otot dan gaya gerak ikut ambil bagian saat berlari

Springhaas (commons.wikimedia.org/ Revolutionrock1976)

Tidak hanya memiliki kaki panjang dan struktur tulang yang efisien, otot-otot hewan kursorial juga berperan besar dalam kecepatan mereka. Otot di dekat sendi memungkinkan gerakan lebih cepat, meski butuh tenaga lebih besar. Beberapa hewan bahkan punya dua jenis otot utama: satu untuk memulai gerakan dan satu lagi untuk percepatan.

Selain itu, mereka juga punya gaya lari yang bervariasi, tergantung medan dan kebutuhan. Trot merupakan gaya lari berurutan untuk efisiensi energi. Gallop lompatan besar dan cepat, seperti pada anjing atau kuda. Ricochetal lompatan cepat dengan kaki belakang, seperti kanguru.

Karakteristik fisik, struktur tulang, fleksibilitas tubuh, cara menapak, hingga sistem otot pada hewan kursorial semuanya dirancang demi efisiensi dan kecepatan. Hal ini menjadi bukti bagaimana evolusi membentuk tubuh makhluk hidup untuk tugas tertentu, dalam hal ini yaitu berlari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team