5 Fakta Menarik Ular Habu, Sering Direndam dalam Minuman Sake Jepang

Ular habu merupakan salah satu spesies reptil yang cukup dikenal di Jepang, khususnya di Kepulauan Okinawa. Ular ini memiliki reputasi sebagai salah satu ular paling berbisa di wilayah tersebut, dan sering menjadi pusat perhatian karena bisa mematikan dan siklus hidupnya yang menarik. Bagi penduduk lokal, ular habu sudah tidak asing lagi karena sering muncul di hutan atau bahkan di sekitar pemukiman.
Meski berbahaya, ular habu memiliki banyak fakta menarik yang patut diketahui. Sebagai bagian dari fauna khas Okinawa, ular ini memainkan peran penting dalam ekosistem pulau-pulau tersebut. Yuk, simak lima fakta menarik tentang ular habu!
1. Termasuk dalam keluarga ular beludak

Ular habu (Protobothrops flavoviridis) merupakan anggota keluarga ular beludak, yang dikenal dengan bisa beracun dan gigi taringnya yang panjang. Ular ini tersebar di beberapa pulau di Kepulauan Ryukyu, termasuk Okinawa, Amami, dan Tokunoshima. Sebagai bagian dari genus Protobothrops, ular habu dikenal karena ukurannya yang relatif besar, dengan panjang mencapai 2 meter.
Bisa ular habu berpotensi mematikan, meskipun jarang menyebabkan kematian pada manusia. Namun, gigitan ular ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah, kerusakan jaringan, dan dalam beberapa kasus, komplikasi serius. Oleh karena itu, penting bagi penduduk setempat dan wisatawan untuk berhati-hati jika berada di wilayah yang dikenal sebagai habitat ular habu.
2. Aktif di malam hari

Ular habu adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka lebih aktif saat malam hari. Pada siang hari, ular ini lebih sering bersembunyi di bawah dedaunan, batu, atau dalam gua-gua kecil untuk menghindari predator dan panas matahari. Ketika malam tiba, ular habu keluar dari persembunyiannya untuk berburu mangsa, yang biasanya terdiri dari tikus, burung kecil, dan kadal.
Gaya hidup nokturnal ini membantu ular habu menghindari pertemuan dengan manusia, yang pada umumnya terjadi di siang hari. Namun, karena aktivitas manusia juga meningkat di malam hari, terutama di daerah pedesaan, interaksi antara manusia dan ular ini tidak bisa dihindari. Penduduk Okinawa sudah terbiasa berhati-hati saat keluar di malam hari untuk menghindari gigitan habu.
3. Berperan penting dalam ekosistem lokal

Ular habu memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Kepulauan Okinawa. Sebagai predator puncak di lingkungannya, ular ini membantu mengendalikan populasi hewan kecil, seperti tikus dan kadal, yang bisa menjadi hama bagi pertanian. Dengan memangsa hewan-hewan ini, ular habu secara tidak langsung membantu petani dalam menjaga tanaman mereka.
Namun, karena populasi manusia yang terus berkembang, habitat alami ular habu semakin terancam. Deforestasi dan pembangunan infrastruktur menyebabkan penurunan populasi beberapa spesies yang menjadi mangsa ular habu, yang pada akhirnya juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem di wilayah tersebut. Oleh karena itu, upaya konservasi sangat diperlukan untuk menjaga keberlangsungan populasi ular habu dan ekosistem sekitarnya.
4. Penggunaan bisa habu dalam pengobatan tradisional

Meski beracun, bisa ular habu telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di Jepang. Salah satu produk terkenal adalah habushu, yaitu minuman beralkohol yang dibuat dengan merendam ular habu di dalam sake. Meskipun dianggap eksotis dan berkhasiat oleh sebagian orang, habu sake masih menjadi perdebatan karena risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan oleh bisa ular tersebut.
Selain habu sake, ekstrak bisa ular habu juga digunakan dalam beberapa produk farmasi dan kosmetik di Jepang. Kandungan protein dalam bisanya diyakini memiliki manfaat untuk kesehatan kulit, seperti mengurangi kerutan dan mempercepat penyembuhan luka. Meskipun demikian, penggunaan bisa ular dalam produk kecantikan ini tetap harus dilakukan dengan hati-hati dan melalui proses pengolahan yang tepat.
5. Ancaman bagi hewan peliharaan dan ternak

Gigitan ular habu tidak hanya berbahaya bagi manusia, tetapi juga bagi hewan peliharaan dan ternak. Di daerah pedesaan Okinawa, kasus gigitan ular habu terhadap hewan seperti anjing, kucing, dan ternak tidak jarang terjadi. Hewan yang terkena gigitan sering mengalami pembengkakan yang parah, nekrosis jaringan, dan dalam kasus yang parah, kematian.
Untuk mengurangi risiko serangan ular habu terhadap hewan peliharaan, banyak penduduk Okinawa yang memasang pagar atau jaring pelindung di sekitar rumah dan lahan pertanian. Selain itu, beberapa orang juga memelihara anjing khusus yang dilatih untuk mengenali dan mengusir ular habu sebelum mereka mendekati pemukiman atau peternakan.
Nah, itulah beberapa fakta tentang ular habu. Meski sering dianggap menakutkan, ular ini juga dipercaya memiliki khasiat oleh masyarakat setempat. Jika kamu berencana mengunjungi Okinawa, selalu waspada terhadap ular ini di alam liar!