5 Fakta Metz Cathedral, Katedral Ikonik Kota Metz, Prancis

- Katedral Metz, gereja Katolik Roma ikonik di Prancis, didedikasikan untuk St. Stefanus dan terletak di Kota Metz
- Katedral ini dibangun selama 3 abad dengan gaya arsitektur Gotik yang memengaruhi seni rancang bangun Eropa
- Memiliki bagian nave tertinggi di Eropa, ornamen kaca patri indah, dan konstruksi menggunakan batu kapur lokal berkualitas tinggi
Cathédrale Saint Étienne de Metz atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Metz, merupakan gereja Katolik Roma ikonik tempat kedudukan Uskup Metz, Uskup Keuskupan Metz, sebuah wilayah keuskupan bersejarah di wilayah Prancis yang telah berdiri sejak abad ke-6 M. Katedral Metz didedikasikan untuk menghormati St. Stefanus, martir pertama dalam Kekristenan. Berlokasi di Kota Metz, sebuah kota yang berada di sebelah timur laut Prancis dan terletak dekat dengan perbatasan Jerman dan Luxembourg. Kota tersebut kaya akan budaya Prancis namun sangat dipengaruhi oleh budaya Jerman karena lokasi dan sejarahnya. Katedral Metz merupakan salah satu landmark paling terkenal dari kota tersebut.
Katedral ini telah bertahan melintasi waktu selama lebih dari 800 tahun dan melintasi berbagai sejarah dan konflik peperangan manusia termasuk perang terbesar dalam sejarah, Perang Dunia (PD) II. Sejumlah sumber informasi menyebutkan bahwa Katedral Metz memiliki koleksi benda-benda yang berkaitan dengan liturgi Katolik Roma yang dikumpulkan dalam rentang waktu berabad-abad seperti jubah suci dan barang-barang lainnya yang digunakan dalam perayaan Misa atau Ekaristi. Katedral Metz memiliki julukan "The Lantern of God" atau "lampu lenteranya Tuhan" karena keindahan bangunan dan ornamen dekorasinya. Di Prancis, Katedral tersebut memiliki status sebagai Monument Historique sebuah status yang diberikan terhadap sejumlah situs warisan nasional bersejarah di Prancis.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai bangunan gereja yang diakui sebagai salah satu contoh bangunan gereja dengan arsitektur terbaik dari abad pertengahan ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Dibangun pada abad ke-13 dan selesai 3 abad setelahnya

Menurut Frenchmoments, pembangunan konstruksi bangunan Katedral Metz dimulai pada tahun 1220-an, di atas sebuah situs gereja kuno dari masa silam yang berdasarkan sejumlah literatur yang ada diyakini didedikasikan untuk Santo Stefanus, di situs tersebut dikatakan bahwa terdapat relikui Santo Stefanus, sang martir pertama Kristen. Dibutuhkan waktu sekitar 3 abad untuk merampungkan pembangunan katedral tersebut, katedral tersebut diresmikan pada tahun 1550 serta masih mendapatkan sejumlah penambahan bangunan tambahan dan renovasi setelahnya. Dibangun dengan gaya arsitektur Gotik, sebuah gaya arsitektur baru yang muncul pada pertengahan abad ke-12 di Prancis yang memungkinkan dibangunnya sebuah bangunan gereja yang menjulang tinggi dan megah dengan pembagian beban yang efisien.
Semenjak kemunculannya arsitektur Gotik banyak memberikan pengaruh seni rancang bangun di seluruh penjuru Eropa. Dilansir CNN, pada tahun 1200 ketika Paus Honorius III mengeluarkan dekritnya untuk penggalangan dana pembangunan katedral baru di Kota Metz, kota tersebut merupakan salah satu pusat perdagangan terbesar dan terpenting di Kekaisaran Romawi Suci. Seiring dengan berkembang dan terkenalnya arsitektur Gotik, sejumlah bangunan di Kota Metz diganti atau direnovasi dengan gaya bangunan berarsitektur tersebut.
Meskipun arsitektur utamanya adalah Gotik dengan fitur penyangga melayang (flying buttresses), kubah bertulang dan menara runcing, namun diketahui bahwa sejumlah bagian Katedral Metz ini tidak mengikuti pakem arsitektur tersebut, salah satunya adalah ketiadaan menara kembar di fasad bagian baratnya. Tampaknya ketika dibangun katedral tersebut juga dirancang untuk melestarikan sejumlah bagian bangunan yang telah ada di lokasi tersebut, yang telah menjadi sebuah situs religius jauh sebelum abad ke-13.
2. Salah satu gereja yang memiliki bagian nave tertinggi di Eropa

Salah satu fakta terkenal dari Katedral Metz adalah memiliki bagian nave sebagai salah satu yang tertinggi di Eropa. Dalam arsitektur gereja tradisional nave adalah lorong bagian tengah dan merupakan bagian utama dari gereja yang membentang dari pintu masuk hingga ke bagian transept (sayap bangunan gereja) dalam gereja yang memiliki denah lantai berbentuk salib, sebagaimana banyak ditemui dalam gereja-gereja katedral berarsitektur Gotik di seluruh dunia. Menurut laman Skyscrapercity, Katedral Metz merupakan salah satu katedral berarsitektur Gotik yang memiliki tinggi bagian nave setinggi 41,41 m yang merupakan salah satu nave gereja tertinggi di Eropa dan tertinggi ke-3 di Prancis setelah Katedral Amiens (tinggi nave 42,3 m) dan Katedral Beauvais (tinggi nave 47 m)
Untuk dimensi ukuran katedral sendiri, Katedral Metz memiliki panjang sekitar 136 m dan tinggi menara lonceng setinggi 88 m (Menara Tour de la Mutte). Katedral tersebut memiliki tiga buah menara, yang pertama adalah Menara Tour de la Mutte yang dibangun pada abad ke-14 dan menjulang setinggi 88 m di sisi bagian selatan, berdasarkan catatan yang ada menara tersebut merupakan bangunan tertinggi di Kota Metz di abad pertengahan. Di menara tersebut tergantung tiga buah bel gereja dengan bel terkenalnya dari abad ke-17 bernama La Mutte yang berbobot 11.000 kg dan diameter sepanjang 2,32 m. Lalu terdapat Menara kedua bernama Menara Tour du Chapitre di fasad utara gereja dengan gerbang St. Stefanusnya, dan Menara Horloge (Horloge Tower) dekat dengan gerbang sisi barat gereja.
3. Mengalami kebakaran di tahun 1887 akibat kembang api

Dilansir Connexionfrance, kebakaran besar yang merusak atap katedral terjadi pada abad ke-19 tak lama setelah aneksasi Jerman terhadap Kota Metz di tahun 1871. Pada tanggal 7 Mei 1877, Kaiser Wilhelm I melakukan kunjungan resmi ke Kota Metz untuk pertama kalinya sejak Jerman menganeksasi kota tersebut. Dalam antusiasme penyambutannya, para pekerja Jerman memanjat atap katedral untuk menyalakan kembang api. Tindakan tersebut mengakibatkan bencana kebakaran yang menghancurkan konstruksi atap bangunan abad pertengahan yang terbuat dari material kayu tersebut. Berita tentang bencana tersebut segera menyebar dengan cepat.
Beruntungnya, kebakaran dimulai dari luar bangunan sehingga tidak merusak konstruksi kubah gereja terlalu parah. Sejumlah informasi menuliskan bahwa Kaisar Wilhelm I menaruh perhatian khusus pada pembangunan kembali Katedral Metz, untuk mendapatkan dukungan penduduk di sana. Arsitek muda dari Munich, Jerman bernama Paul Tornow membangun atap baru yang dibangun dengan rangka logam yang menaikkan tinggi atap katedral tersebut hinga 3,5 m.
4. Memiliki area ornamen kaca patri yang luas

Katedral-katedral bersejarah utamanya yang memiliki arsitektur Gotik dikenal memiliki ornamen kaca patri (stained glass) yang merupakan salah satu fitur terkenal pencahayaan alami gereja terlebih sebelum listrik ditemukan di masa lalu. Ada momen yang indah ketika cahaya matahari menembus ornamen kaca patri yang luas di bangunan gereja tersebut dan kemudian biasan cahayanya yang indah dalam berbagai warna menerangi interior gereja yang megah seolah-olah sebagai simbolisasi cahaya surgawi. CNN melansir dengan area jendela kaca patri seluas sekitar 6.500 m per segi, Katedral Metz bukan hanya berkisah tentang bangunan keagamaan dan arsitektur tetapi juga tentang seni. Di kategori gereja katedral berarsitektur Gotik, luas kaca patri yang dimiliki oleh Katedral Metz adalah salah satu yang terbesar di dunia.
Untuk artis senimannya terdapat nama-nama master glass abad pertengahan seperti Hermann von Münster, Theobald of Lixheim dan Valentin Bousch. Kemudian terdapat kontribusi besar dari seniman kaca patri terkenal abad ke-20, Marc Chagall yang menggambarkan tokoh-tokoh utama dalam Perjanjian Lama dalam karya seni kaca patrinya. Evolusi seni kaca patri ini masih terus berlanjut hingga abad ke-21 ini ketika seniman kaca patri dari abad ke-21 bernama Kimsooja bergabung bersama para ahli kaca patri lainnya untuk memberikan kontribusi keahliannyadi katedral ini. Kimsooja akan menjadi orang non eropa pertama dan seniman wanita pertama dari abad ke-21 yang akan berkontribusi terhadap desain kaca patri di katedral ini.
5. Mendapat julukan "The Lantern of God"

Menurut Frenchmoments, karena kagum dengan keindahannya seorang penyair Prancis yang bernama Verlaine pernah menuliskan dalam syairnya mengenai Katedral Metz yang dijulukinya "The Lantern of God" atau lenteranya Tuhan. Sejumlah informasi menuliskan bahwa julukan "The Lantern of God" merupakan julukan terkenal dari Katedral Metz ini terutama karena keindahan kaca patrinya yang membiaskan cahaya ke dalam katedral yang seolah melambangkan kehadiran dan bimbingan Tuhan. Kemudian konstruksi arsitektur Gotik yang menjadi seni rancang bangun utama katedral ini dalam perkembangannya juga menekankan pada pencahayaan alami gereja yang berbeda dengan periode sebelumnya di mana gereja-gereja menggunakan tembok-tembok besar dan tebal seperti benteng yang menjadikannya suasana di dalamnya terkesan suram dan gelap.
Material konstruksi untuk katedral ini menggunakan batu kapur lokal berkualitas tinggi yang dikenal dengan nama batu Jaumont yang memiliki rona warna kuning keemasan sehingga bangunan katedral tampak seolah "bersinar keemasan". Selain keindahan cahaya dari ornamen kaca patri tersebut Katedral Metz juga kaya akan karya seni lukisan dan pahatan khas arsitektur Gotik yang juga menjadi salah satu tengara karya seni religius Kristen yang tak ternilai harganya di tempat ini, seperti seni lukis mural yang terdapat dalam sejumlah pilar kapelnya dan seni ukir yang kaya khas arsitektur Gotik seperti ukiran pada area tympanum yang merupakan area setengah lingkaran di atas pintu gerbang gereja dengan detail ukirannya yang menakjubkan.
Kota Metz terkenal sebagai salah satu kota yang kaya akan sejarah sejak ratusan tahun yang lalu dengan sejumlah bangunan historisnya termasuk Katedral Metz ini. Selain itu, Kota Metz juga dikenal sebagai tempat lahirnya salah satu dinasti paling terkenal di Eropa yaitu Dinasti Carolingian serta kemudian merupakan salah satu republik yang paling tua di Eropa di sejarah masa lalunya. Sejumlah sumber informasi menyebutkan pula bahwa kota Metz juga kaya akan sejarah musikalitas, musik liturgi Gregorian yang merupakan musik liturgi dalam gereja Katolik Roma juga diketahui dikembangkan di kota ini. Jangan lupa berkunjung ke Katedral Metz yang megah dan bersejarah ini jika nanti ada kesempatan untuk berwisata ke Prancis, ya!