5 Fakta Toul Cathedral, Gereja Katedral Ikonik di Kota Toul, Prancis
- Katedral Toul adalah gereja Katolik Roma di Prancis yang menjadi simbol kekayaan sejarah kota Toul.
- Katedral ini merupakan masterpiece arsitektur flamboyant Gothic dengan ornamen dekorasi yang megah.
- Katedral Toul telah mengalami kerusakan akibat konflik sejarah seperti Revolusi Prancis dan PD II, namun berhasil direstorasi.
Cathédrale Saint-Étienne de Toul atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Toul adalah Gereja Katolik Roma di kota Toul, Prancis. Pada awalnya gereja ini adalah tempat kedudukan Uskup Keuskupan Toul (former cathedral), sebuah keuskupan bersejarah yang didirikan pada abad ke-4 M. Status Keuskupan Toul berlangsung dari tahun 365 M hingga tahun 1802 dan karena adanya dinamika politik, wilayah Keuskupan Toul digabung dengan wilayah Keuskupan baru yaitu Keuskupan Nancy dengan Uskupnya yang berkedudukan di Cathedral of Notre-Dame-de-l'Annonciation atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Nancy. Sejak tahun 1824 wilayah Keuskupan tempat Katedral Toul berdiri saat ini dikenal dengan nama Keuskupan Nancy-Toul.
Sama seperti banyak tempat di Eropa yang kaya akan sejarah Kekristenan utamanya Gereja Katolik Roma, keberadaan gereja katedral yang megah di sebuah tempat selain sebagai pusat religius juga sebagai simbol kesejahteraan rakyatnya sehingga katedral tersebut merupakan salah satu bangunan termegah dan ikonik yang menjadi salah satu landmark terkenal wilayahnya. Menurut laman Ville de Toul, Katedral Toul merupakan simbol kekayaan sejarah keuskupan Toul di masa lalu. Arsitektur Katedral Toul bersama Basilika St. Clotilde juga menjadi salah satu inspirasi arasitektur bagi salah satu Katedral Neo-Gotik terbesar di wilayah Asia dari abad ke-19 yaitu Katedral Hati Kudus Guangzhou, China.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai katedral yang menjadi salah satu masterpiece terbaik arsitektur flamboyant Gothic ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Dibangun pada abad ke-13 dan selesai 2 abad setelahnya
Dilansir Frenchmoments, ketika mendekati Kota Toul, para wisatawan akan mengaggumi siluet elegan dari Katedral Toul ini yang juga menjadi saksi bisu dari kekayaan sejarah masa lalu kota ini. Batu pertama pembangunan konstruksi katedral ini dilakukan pada tahun 1221, sejumlah sumber informasi sejarah menuliskan bahwa katedral ini mungkin didirikan di atas situs bangunan dari era Kekaisaran Romawi kuno. Pekerjaan dimulai pada bagian chancel, dalam arsitektur gereja Kristen tradional, chancel adalah ruangan di sekitar altar yang meliputi tempat paduan suara dan panti imam (presbytery). Bagian chancel tersebut diselesaikan pada tahun 1235.
Pembangunan katedral ini sempat terhambat karena terjadinya peperangan antara penguasa Lorrainians dengan penguasa Burgundians serta kekurangan pendanaan. Pekerjaan konstruksi pada fasad dan menara gereja baru diselesaikan pada tahun 1496 atau sekitar 2 abad setelah peletakan batu pertama konstruksi. Menara gereja pada fasadnya menjulang setinggi 65 m, Katedral Toul memiliki panjang 100 m, tinggi kubah 30 m dan lebar transept gereja 56 m. Bagian tengah Fasad gerejanya terdiri atas 4 tingkatan yang dibingkai oleh 2 menara kembar. Tingkat pertama memiliki tiga pintu gerbang besar, tingkat kedua dihiasi dengan relung-relung yang patungnya hilang saat meletusnya Revolusi Prancis, tingkat ketiga terdapat jendela mawar besar (rose windows), tingkat keempat berakhir dengan patung monumenal Yesus Kristus yang tersalib.
2. Salah satu masterpiece arsitektur flamboyant Gothic
Katedral Toul adalah salah satu contoh terbaik atau masterpiece dari seni rancang bangun flamboyant Gothic yang terlihat jelas pada ornamen dekorasi fasad dan menara gerejanya yang terlihat dari kejauhan. Menurut laman Victoria and Albert Museum, aliran arsitektur Gotik sendiri merupakan seni rancang bangun yang muncul pertama kali pada awal abad ke-12 di Prancis utara pada bangunan Basilika St. Denis. Basilika St. Denis menjadi prototipe untuk pembangunan serangkaian katedral Gotik besar dan megah di seluruh Prancis dan Eropa. Tak hanya dalam seni rancang bangun fisik bangunan megah saja, gaya Gotik juga menciptakan gayanya sendiri pada seni pahat, tekstil dan seni lukis yang meliputi seni lukis dengan teknik fresco dan seni pembuatan kaca patri (stained glass window)
Arsitektur Gotik terkenal dengan bangunannya yang berkesan enigmatik, megah dan menjulang tinggi dengan pembagian beban konstruksi yang efisien dengan fitur penyangga melayangnya (flying buttress) yang terkenal. Aliran Gotik sendiri terbagi atas beberapa fase, yaitu: early phase, high phase yang terkenal dengan gaya Rayonnant Gothicnya dan late Gothic yang juga disebut dengan ‘flamboyant ‘ Gothic style. Flamboyant ‘ Gothic style dicirikan dengan penekanan dekorasi yang mewah dan megah, hampir tidak ada ruangan polos yang tidak dihias dalam gaya arsitektur Flamboyant ‘ Gothic style ini. Beberapa versi gaya Gotik tersebut masih terlihat hingga abad ke-16 pada seni rancang bangun di Eropa.
3. Cloisternya salah satu yang terbesar di Prancis
Katedral Toul memiliki area cloister yang luas, dalam arsitektur, cloister yang berasal dari bahasa latin clausturum adalah tempat jalan beratap atau sebuah galeri terbuka yang membentang di sepanjang dinding bangunan utama dan membentuk ruang bangunan segi empat. Cloister tersebut biasanya menghubungkan area ruang yang satu dengan ruangan yang lainnya dalam kompleks bangunan gereja atau pun biara. Penambahan bangunan cloister pada gereja atau katedral biasanya ada di sisi selatan bangunan. Selain itu bangunan cloister juga merupakan penghalang arsitektur yang secara efektif memisahkan dunia para biarawan dengan kehidupan di dunia luar sekitar biara.
Menurut laman Ville De Toul, dimensi bangungan cloister di Katedral Toul ini sangat luas, dengan ukuran: 54 m X42 m, cloister bergaya Gotik ini merupakan salah satu bangunan cloister terbesar yang ada di Prancis. Bangunan cloister ini dibangun pada abad ke-13 dan Ke-14 serta dihiasi oleh serangkaian patung gargoyle yang luar biasa. Seorang tokoh arsitek terkenal dari abad ke-14 yang bernama Pierre Perrat diketahui pernah mengerjakan tempat ini sebelum ia bekerja di lokasi pembangunan Katedral Metz.
4. Mengalami kerusakan parah akibat peperangan

Bertahan melintasi abad, Katedral Toul ini telah menjadi saksi bisu sejumlah konflik seperti Revolusi Prancis hingga peperangan terbesar yang pernah terjadi dalam perjalanan peradaban umat manusia yaitu Perang Dunia (PD) II. Menurut Frenchmoments, ketika meletus Revolusi Prancis (1787-1799) yang merupakan pemberontakan rakyat Prancis terhadap raja sebagai penguasa monarki absolut yang dipicu oleh ketimpangan sosial ekonomi memberikan dampak terhadap katedral ini dan sejumlah bangunan gereja lainnya karena dianggap sebagai simbol monarki rezim lama. Selama Revolusi Prancis bagian fasad gereja kehilangan 139 buah patungnya sehingga merusak keindahan aslinya.
Ketika PD II berkobar di Eropa, katedral ini kembali mengalami kerusakan parah karena pengeboman yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berperang. Dampak perang dan pengeboman yang terjadi selama PD II telah menghancurkan seluruh atap, merusak instrumen musik organ dan merusak menara selatan gerejanya. Dibutuhkan waktu sekitar 40 tahun untuk memugar dan memperbaiki atapnya. Pada tahun 1978 katedral ini sempat ditutup untuk alasan keamanan. Restorasi bagian eksterior gereja berhasil diselesaikan pada tahun 1995 termasuk restorasi menara jam bola emasnya.
Sejak tahun 2008, sebagian besar restorasi interior telah selesai dilakukan yang memungkinkan para wisatawan untuk mengagumi keindahan dan kemegahan katedral dalam bentuk aslinya seperti di masa silam. Restorasi interior ini juga termasuk restorasi terhadap lukisan-lukisannya. Sejumlah informasi menuliskan terdapat kapel indah dari masa Renaisans di dalamnya yang bernama Chapel of Bishops yang memiliki langit-langit berlajur unik dan atap datar, namun kapel ini masih ditutup untuk restorasi akibat kerusakan di era PD II
5. Menara selatannya dapat dinaiki di musim panas

Dilansir Vile De Toul, saat musim panas menara selatan dibuka untuk umum dan wisatawan dapat menaiki menara tersebut dan dari atas menaranya tersebut, para wisatawan dapat melihat lanskap keseluruhan kota, desa-desa yang mengelilinginya serta Sungai Moselle yang terkenal. Pada musim panas terdapat sejumlah event di katedral tersebut, diantaranya event yang bernama "Sound and light show" ketika pada malam hari di musim panas, katedral disinari dengan berbagai macam warna cahaya dengan diiringi musik sehingga menampilkan pesona dan keagungan katedral tersebut dalam temaram malam. Terdapat pula festival orkestra musik terkenal yang bernama Festival Bach di katedral tersebut.
Toul adalah kota yang memesona, kaya akan seni, sejarah dan budaya serta memiliki lanskap pemandangan yang indah. Menurut Britannica, kota ini telah dikenal sejak masa Kekaisaran Romawi kuno dengan nama Tullum Leucorum dan merupakan salah satu kota yang penting bagi Kekaisaran tersebut. Porselen secara tradisional diproduksi di kota ini, indusri lainnya yang terkenal dari kota ini adalah pengerjaan logam (metal working).
Toul juga memiliki produk agrikultur yang terkenal yakni anggur (wine) yang berkualitas, The Cotes de Toul vineyards memproduksi tiga produk anggur yang berbeda yaitu: anggur merah, anggur putih dan blush wine yang kesemuanya telah tersertifikasi dengan label AOC (Appellation d'origine contrôlée), sertifikasi Prancis yang menandakan kualitas produk dan orisinalitas daerah asal produk. Jangan lupa mampir ke Katedral Toul yang bersejarah ini jika nanti kamu ada kesempatan untuk mungunjungi Prancis, ya!