Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Monotropastrum humile
monotropastrum humile (commons.wikimedia.org/Kuo-Chu Yueh)

Intinya sih...

  • Monotropastrum humile tak punya klorofil dan hidup dengan mengambil nutrisi dari jamur, bukan fotosintesis.

  • Bunga ini hidup berdampingan dengan jamur mikoriza yang menempel di akar pohon besar, membentuk rantai simbiosis tiga arah.

  • Monotropastrum humile hanya muncul ke permukaan saat musim semi atau awal musim panas untuk berbunga selama beberapa hari saja.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di hutan-hutan lembap Asia Timur, ada bunga aneh berwarna putih pucat yang tampak seperti lilin mencair: Monotropastrum humile. Bunga ini dijuluki "Ghost Plant" karena penampilannya yang tembus cahaya dan cara hidupnya yang misterius. Tak seperti bunga lain, ia justru tumbuh di tempat teduh dan tak membutuhkan cahaya matahari sama sekali.

Fenomena ini membuatnya jadi salah satu tumbuhan paling unik di dunia tumbuhan berbunga. Ia tak punya klorofil, tak berdaun, dan bergantung sepenuhnya pada makhluk lain untuk hidup. Berikuf 5 fakta menarik si bunga hantu, Monotropastrum humile.

1. Tak punya klorofil sama sekali

monotropastrum humile in Japan (commons.wikimedia.org/Takuya ASADA)

Berbeda dengan bunga biasa, Monotropastrum humile tidak bisa melakukan fotosintesis karena benar-benar kehilangan klorofil. Plant and Cell Physiology Supplement menyebutkan bahwa tubuh bunga ini berwarna putih pucat, tampak seperti makhluk hantu di dasar hutan karena tidak ada hijau daun atau batang yang mencolok. Ini alasan kenapa tanaman ini hanya bisa hidup di tempat teduh dan lembap, jauh dari sinar matahari.

Menariknya, ketiadaan klorofil ini bukan kelemahan, tapi adaptasi. Ia mengalihkan cara hidupnya menjadi mycoheterotrof—mengambil nutrisi dari jamur yang terhubung ke akar pohon lain. Jadi, bisa dibilang ia adalah "pencuri dari pencuri".

2. Hidup dengan bantuan jamur mikoriza

monotropastrum humile (commons.wikimedia.org/coniferconifer)

Monotropastrum humile hidup berdampingan dengan jamur mikoriza yang menempel di akar pohon besar. Mengutip Plants, People, Planet (PPP), jamur itu menyerap karbon dari pohon, lalu sebagian diberikan ke bunga hantu ini melalui jaringan mikoriza. Hubungan tak langsung ini membentuk rantai simbiosis tiga arah antara pohon, jamur, dan bunga.

Namun, hubungan itu sepihak—si bunga tidak memberi apa pun kembali ke jamur. Inilah sebabnya ia disebut parasit ekologis, karena memanfaatkan jaringan mikoriza tanpa kontribusi. Mekanisme ini membuatnya hanya bisa hidup di ekosistem yang sangat stabil dan tidak terganggu manusia.

3. Hanya muncul saat musim tertentu

monotropastrum humile (Ghost plant) (commons.wikimedia.org/coniferconifer)

Bunga hantu ini hidup tersembunyi di bawah tanah sebagai benang akar halus yang menempel pada jamur. Mengutip Journal of Plant Research, bunga ini hanya muncul ke permukaan saat musim semi atau awal musim panas untuk berbunga selama beberapa hari saja. Setelah itu, bunga akan layu dan menghilang tanpa jejak.

Kemunculannya yang singkat ini membuatnya sulit ditemukan bahkan oleh ahli botani. Banyak laporan penemuan di Jepang dan Korea berasal dari kebetulan semata. Karena siklus hidupnya singkat, pengamatan langsung terhadapnya masih sangat terbatas hingga kini.

4. Warnanya bisa berubah jadi merah muda

monotropastrum humile (inaturalist.org/陳銘緯)

Walau dikenal sebagai bunga putih, beberapa individu Monotropastrum humile ternyata bisa berubah warna menjadi merah muda lembut saat mekar penuh. Mengutip Botanial Journal of the Linnean Society, perubahan ini dipengaruhi oleh kondisi tanah, suhu, dan tingkat kelembapan lingkungan. Fenomena ini membuatnya tampak seperti "hantu yang berwujud daging".

Para peneliti menduga warna ini juga berperan dalam menarik serangga penyerbuk tertentu. Meski belum sepenuhnya dipahami, perubahan warna tersebut menunjukkan betapa fleksibelnya bunga ini terhadap lingkungan mikro di sekitarnya.

5. Memiliki genom aneh akibat evolusi parasitik

monotropastrum humile (inaturalist.org/Zhang Xiaojie)

Studi genom terbaru menemukan bahwa Monotropastrum humile telah kehilangan sebagian besar gen yang berhubungan dengan fotosintesis. Sebagai gantinya, ia mengembangkan gen unik yang membantu berinteraksi dengan jamur inangnya. Evolusi ekstrem ini menunjukkan betapa adaptifnya tanaman terhadap kondisi ekstrem.

Karena itu, para ilmuwan menganggap bunga ini sebagai contoh sempurna evolusi jalan buntu, di mana tanaman mengorbankan kemampuan hidup mandiri demi hubungan parasitik yang efisien. Ia mungkin tampak rapuh, tapi sebenarnya hasil dari jutaan tahun adaptasi yang sangat spesifik.

Kehadiran Monotropastrum humile menjadi bukti betapa kompleks dan cerdasnya hubungan antar makhluk di alam. Ketergantungannya pada jamur menunjukkan bahwa ekosistem bukan hanya tentang persaingan, tapi juga keterikatan yang rapuh. Dalam satu bunga kecil ini, tersimpan pelajaran besar tentang keseimbangan dan adaptasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team