Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Oriental Turtle Dove
Oriental Turtle Dove (commons.m.wikimedia.org/Mildeep)

Intinya sih...

  • Oriental turtle dove memiliki rentang persebaran luas dari Siberia hingga Jepang, dengan subspesies yang bermigrasi dan menetap.

  • Burung ini memiliki corak sisik khas di sayapnya, warna bulu cokelat ke abu-abuan, dan suara panggilan yang berbeda.

  • Mereka adalah burung pemakan biji-bijian, mencari makan di tanah dan berperan sebagai penyebar biji tanaman.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Oriental turtle dove adalah salah satu burung merpati yang tersebar luas mulai dari Asia Tengah hingga Jepang. Meski bentuknya mirip merpati biasa, burung ini punya warna bulu yang unik dengan corak sisik kecokelatan yang khas dan suara panggilan yang berbeda dari burung merpati lain. Burung ini biasanya hidup di habitat yang terbuka tapi ada pohon, seperti hutan terbuka, perkebunan, dan pinggir ladang.

Burung ini menarik karena ada beberapa subspesies yang berbeda, terutama yang bermigrasi di bagian utara Asia, sementara yang di daerah tropis cenderung menetap. Mereka suka mencari makan di tanah, khususnya biji-bijian dan sesekali makan siput. Yuk, simak 5 fakta menarik tentang oriental turtle dove berikut ini.

1. Persebaran geografis dari Siberia hingga ke Jepang

Oriental Turtle Dove (commons.m.wikimedia.org/Imran Shah)

Oriental turtle dove memiliki rentang persebaran yang luas, mulai dari Siberia di Asia Tengah hingga ke Jepang. Ada dua subspesies utama yang hidup di daerah utara, yaitu S. o. orientalis di taiga Siberia dan S. o. meena di padang terbuka Asia Tengah. Mereka biasanya bermigrasi ke daerah yang lebih hangat di India, Maladewa, dan Jepang selatan saat musim dingin tiba.

Berbeda dengan subspesies utara, populasi yang tinggal di daerah tropis cenderung menetap sepanjang tahun tanpa bermigrasi. Adaptasi ini menunjukkan bagaimana burung ini menyesuaikan diri dengan kondisi iklim berbeda di wilayah persebarannya.

2. Corak sisik khas di sayapnya

Oriental Turtle Dove (commons.m.wikimedia.org/Mildeep)

Burung ini berukuran sedikit lebih besar dari merpati biasa atau European turtle dove, dengan warna bulu yang lebih cokelat ke abu-abuan dan corak sisik khas di sayapnya. Lehernya memiliki belang hitam putih yang terlihat seperti garis-garis, tapi warnanya lebih kalem dibandingkan merpati Eropa yang lebih terang. Bentuk ekornya meruncing dan terbangnya lebih santai dan langsung.

Perbedaan lain, oriental turtle dove tidak memiliki area kulit telanjang di sekitar matanya seperti merpati Eropa. Suaranya juga khas, berupa panggilan empat suku kata "her-her-oo-oo" yang berbeda dari suara mendengkur merpati lain.

3. Burung pemakan biji-bijian

Oriental Turtle Dove (commons.m.wikimedia.org/Shiv's fotografia)

Oriental turtle dove adalah burung pemakan biji-bijian (granivora). Mereka lebih suka makan biji dari tanaman seperti rami, bunga matahari, gandum, millet, hingga amaranth. Selain biji-bijian, mereka terkadang juga makan siput kecil yang ditemukan saat mencari makan di tanah.

Mereka umumnya mencari makanan di tanah atau di dekat permukaan, yang membuatnya sering terlihat di ladang atau area terbuka dengan banyak pohon. Kebiasaan makan ini menunjukkan peran mereka dalam ekosistem sebagai penyebar biji tanaman.

4. Musim kawin yang berbeda tergantung iklim

Oriental Turtle Dove (commons.m.wikimedia.org/Afsarnayakkan)

Musim kawin oriental turtle dove bervariasi sesuai lokasi. Di daerah beriklim sedang, mereka biasanya berkembang biak pada musim panas, sedangkan di India selatan musim kawin terjadi saat musim dingin. Pasangan burung membuat sarang yang sederhana dari ranting di ketinggian sedang di pohon, biasanya dalam dua hari selesai.

Induk betina dan jantan bergantian mengerami telur dan memberi makan anaknya dengan susu tenggorokan (crop milk) sampai anak burung siap terbang sekitar 15-17 hari setelah menetas. Mereka dapat menghasilkan beberapa kali anakan dalam satu musim.

5. Predator utama yang mengancam telur dan anak burung

Oriental Turtle Dove (commons.m.wikimedia.org/Krishna Prajapati)

Meskipun oriental turtle dove memperlihatkan perilaku yang melindungi sarang seperti menyerang predator dengan sayap atau berpura-pura terluka, keberhasilan berkembang biak mereka terkadang rendah, sekitar 20-40 persen. Predator utama yang mengancam telur dan anak burung adalah burung gagak besar, gagak hitam, dan burung magpie, juga kucing dan ular di beberapa wilayah.

Selain itu, mereka juga bisa terinfeksi oleh parasit dan penyakit seperti virus cacar burung. Perlindungan habitat dan ekosistem yang sehat penting untuk menjaga populasi mereka agar tetap stabil.

Oriental turtle dove adalah burung yang unik dengan adaptasi menarik di habitatnya. Mengetahui fakta-fakta tentang burung ini membantu kita lebih menghargai keberagaman makhluk hidup dan pentingnya menjaga lingkungan alami mereka agar tetap lestari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team