5 Fakta Patan Durbar Square, Pusat Agama Hindu dan Budha di Nepal

Patan Durbar Square termasuk salah satu dari tiga Durbar Square di Lembah Kathmandu yang mendapat pengakuan sebagai situs warisan dunia UNESCO sejak 1979. Status ini menunjukkan pentingnya nilai sejarah, budaya, dan arsitektur yang dimiliki oleh alun-alun ini. UNESCO juga membantu pelestarian berbagai monumen bersejarah yang ada di sini agar tetap terjaga.

Lokasinya yang berada di pusat Kota Lalitpur menegaskan peran pentingnya sebagai pusat pemerintahan dan budaya pada zaman kerajaan Malla. Banyak bangunan dan kuil di Patan Durbar Square yang berasal dari abad ke-17, menampilkan arsitektur Newari yang khas dan artistik.

Patan Durbar Square terkenal dengan arsitektur Newari yang sangat indah dan rumit. Gaya arsitektur ini ditandai dengan ukiran kayu, batu, dan bata yang detail, serta perpaduan ornamen Hindu dan Buddha. Salah satu ikon arsitektur di sini adalah Krishna Mandir, kuil tiga lantai bergaya Shikhara yang menampilkan ukiran dewa-dewi Hindu.

Selain Krishna Mandir, ada juga kuil dan bangunan lain yang memadukan berbagai pengaruh arsitektur, termasuk ornamen bergaya Mughal dan Buddhis. Setiap sudut alun-alun ini menawarkan seni ukir dan pahatan yang tidak hanya artistik tapi juga sarat makna budaya dan religius, yang menjadi daya tarik besar bagi pengunjung dari seluruh dunia.

Patan Durbar Square berperan sebagai pusat keagamaan yang penting untuk umat Hindu dan Buddha. Di sini terdapat banyak kuil, stupa, dan tempat suci yang digunakan untuk ritual dan festival keagamaan. Kuil Krishna Mandir menjadi salah satu pusat kegiatan agama Hindu, khususnya saat festival Janmashtami yang merayakan kelahiran Dewa Krishna.

Sementara itu, Patan juga memiliki kuil Buddha penting seperti Mahaboudha dan Golden Temple yang menunjukkan harmoni antara dua agama besar tersebut. Tradisi dan upacara adat yang terus dijalankan di Patan Durbar Square memperkuat nilai spiritual dan budaya kawasan ini bagi komunitas Newar dan juga pengunjung.

Patan Durbar Square dulunya merupakan kompleks istana raja-raja Malla yang memerintah wilayah Lalitpur dari abad ke-14 hingga ke-18. Istana-istana dan bangunan bersejarah di sini adalah bukti kejayaan masa lalu sebagai pusat pemerintahan, budaya, dan seni. Kini, istana tersebut dijadikan museum yang menyimpan berbagai artefak kerajaan dan seni tradisional.

Area terbuka di Patan Durbar Square bukan hanya berfungsi sebagai lokasi istana, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk berbagai kegiatan sosial dan upacara resmi kerajaan.

Pada 2015, gempa bumi dahsyat melanda Nepal dan menyebabkan kerusakan berat pada Patan Durbar Square, termasuk banyak kuil dan bangunan bersejarah. Kerusakan ini mengancam keberlangsungan situs warisan budaya yang sangat berharga tersebut. Namun, berbagai upaya restorasi dan konservasi dilakukan dengan dukungan pemerintah dan lembaga internasional.

Proses pemulihan ini tidak hanya memperbaiki struktur bangunan, tetapi juga berusaha mempertahankan keaslian dan nilai historisnya. Kerja sama komunitas lokal dan ahli konservasi internasional menjadi kunci penting dalam menjaga Patan Durbar Square agar tetap berdiri kokoh sebagai lambang kebanggaan Nepal dan warisan dunia.

Patan Durbar Square merupakan perpaduan menakjubkan antara sejarah, budaya, seni, dan spiritualitas yang terus hidup hingga kini. Keunikan dan kekayaan situs ini membuatnya sangat layak untuk dijaga dan dikunjungi sebagai bagian dari warisan dunia yang tak ternilai harganya.