5 Fakta Pegomastax, Dinosaurus Herbivora Bergigi Tajam dari Afrika

Fosil Pegomastax africanus pertama kali ditemukan di formasi batuan Elliot atas di Voyizane, Distrik Joe Gqabi, provinsi Cape, Afrika Selatan pada tahun 1966. Namun, baru pada tahun 2012 para peneliti berhasil mengidentifikasi dan mendeskripsikan Pegomastax africanus secara rinci. Penemuan awal fosil Pegomastax africanus meliputi sebagian tengkorak, rahang bawah, dan geraham. Sejak saat itu, penemuan lebih lanjut berupa fragmen tulang Pegomastax africanus telah menambah informasi mengenai fisiologi dinosaurus ini.

Pegomastax africanus merupakan satu-satunya spesies dari genus Pegomastax yang telah diidentifikasi. Karena memiliki struktur pinggul yang mirip dengan burung, Pegomastax diklasifikasikan dalam ordo Ornithischia. Selain itu, Pegomastax africanus juga termasuk dalam subkelompok Heterodontosauridae yang punya ciri khas ukuran tubuh kecil dan ramping. Beberapa anggota lain dari Heterodontosauridae meliputi Heterosaurus bacari, Abrictosaurus consors, Lycorhinus angustidens, dan Tianyulong confuciusi. 

Ukuran Pegomastax africanus ternyata tidak jauh berbeda dengan kucing modern yang kita pelihara di rumah. Berdasarkan temuan fosil, panjang tubuh Pegomastax africanus diperkirakan sekitar 60 cm. Tingginya mungkin tidak lebih dari 30 cm di bagian pinggul, dan massa tubuhnya berkisar antara 2 hingga 5 kg.

Tubuh kecil dan ringan Pegomastax africanus dilengkapi dengan dua kaki belakang yang memiliki tungkai panjang, memungkinkannya untuk bergerak dengan cepat dan lincah. Kemampuan bergerak lincah ini sangat berguna bagi Pegomastax africanus dalam mencari makanan dan menghindari ancaman dari dinosaurus karnivora pemangsa. Kaki depan Pegomastax africanus yang lebih pendek diduga berguna untuk mencengkram makanan.

Hal paling menarik tentang Pegomastax africanus adalah bentuk mulutnya yang mirip dengan paruh yang penuh dengan gigi tajam seperti jarum, serta taring yang panjang dan tajam. Paruh dan gigi tajam ini telah beradaptasi untuk mengonsumsi tumbuhan, termasuk buah-buahan, biji-bijian, dan dedaunan.

Selain itu, taring panjang Pegomastax africanus yang menyerupai gigi vampir telah diusulkan memiliki berbagai tujuan. Beberapa kemungkinan tujuan taring ini termasuk pertahanan diri terhadap predator, konflik antarindividu dalam spesies yang sama, dan bahkan kebiasaan makan yang khusus.

Pada masa jurassic awal 200 juta tahun yang lalu, Pegomastax africanus hidup dan menyebar di wilayah yang sekarang menjadi Afrika Selatan. Dengan tubuhnya yang kecil dan lincah, Pegomastax africanus dapat dengan mudah bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari makanan dan menghindari predator. Spesies ini kemungkinan hidup di berbagai jenis habitat, termasuk hutan lebat, daerah sungai, dan dataran berumput.

Hingga saat ini, para ilmuwan terus menggali fosil-fosil dengan harapan untuk mempelajari lebih lanjut tentang lingkungan dan jangkauan geografis Pegomastax africanus. Mengingat tubuhnya yang kecil, akan sangat mungkin dinosaurus ini dapat dipelihara bila hidup di zaman sekarang.