5 Fakta Possum Madu, Ternyata Bukan Pemakan Madu!

Possum madu mempunyai panjang tubuh dari 65-85 mm, ekornya berkisar dari 70-100 mm membantu dalam memanjat, beratnya dari 5-10 g dan geraham yang kecil. Bulu di bagian bawah berwarna krem dipadukan dengan merah di bagian samping, dilansir Inaturalist.

Warna bulu bagian atas adalah perpaduan antara cokelat dan abu-abu dilengkapi garis tengah berwarna cokelat memanjang dari pantat hingga tubuh di sekitar telinga. Mereka diberkahi kaki depan dan belakang yang kuat untuk memanjat pohon dan semak belukar dengan kecepatan tinggi.

Dilansir Cosmosmagazine, meskipun namanya madu, mereka tidak makan madu, melainkan nektar karena sangat mudah dicerna. Mereka dapat memanjangkan lidah untuk mengakses serbuk sari dan nektar di dalam bunga. Mereka memanjat menuju ranting kecil untuk mencapai ujung batang bunga.

Spesies tanaman yang menyediakan nektar dan serbuk sari untuk possum madu adalah proteaceae, banksia, adenanthos, myrtaceace dll. Possum madu dapat mati suri untuk mengurangi kebutuhan energinya pada malam hari sehingga suhu tubuhnya turun hingga 5 derajat celcius.

Mengutip Animalia bio, possum madu adalah hewan sosial membentuk kelompok terdiri dari 10 individu atau lebih. Wilayah jelajah possum madu berukuran kecil sehingga sering kali tumpang tindih antar wilayah possum.

Mereka cenderung mencari makan pada senja, malam bahkan siang hari. Sarangnya berupa celah-celah batu, rongga pohon dan sarang burung yang ditinggalkan. Possum madu adalah pelari cepat sejauh 500 meter. Saat hewan ini takut, jantungnya berdetak 4 kali lebih cepat daripada jantung manusia.

Betina bersifat promiscuous artinya kawin dengan banyak jantan. Perkawinan possum madu terjadi selama 1 bulan (Mei hingga Juni). Kehamilan betina berlangsung selama 28 hari dengan 2-4 anak yang lahir. Saat lahir, anak possum memiliki berat 0,0005 g hanya sebesar butiran beras.

Perawatan anak possum di dalam kantong induk berlangsung selama sekitar 60 hari dengan tubuh tertutup bulu dan matanya terbuka. Setelah beberapa hari lahir, sang anak mulai muncul dari kantong dan belajar untuk memegang punggung sang induk. Anak yang sudah mulai besar keluar dari kantong induknya dan berhenti menyusui setelah 11 minggu. 

Populasi possum madu sebenarnya resiko rendah oleh IUCN, namun adanya kebakaran hutan menyebabkan hilangnya habitatnya. Kedua, disebabkan oleh jamur air (phytophthora cinnamomi) yang menyebabkan pathogen pada tanaman sehingga mengurangi kelimpahan tanaman.

Adapun ancaman alami dari predatornya meliputi burung hantu lumbung, elang bahu hitam, rubah merah dan kucing liar. Predatornya di taman nasional Sungai Fitzgerald adalah ular macan, biawak, elang Australia, elang coklat dan burung hantu boobook.

Possum madu pertama kali diberi nama tarsipes spenserae pada 1842. Setelah itu, namanya diganti menjadi tarsipes rostratus oleh naturalis Prancis, Gervais dan Verreaux pada 1842. Possum madu memiliki rentang hidup dari 1-2 tahun.