Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Ratu Victoria muda (commons.wikimedia.org/Franz Xaver Winterhalter)

Ratu Victoria adalah nama yang dikenal luas, terutama dalam sejarah Inggris, dan menciptakan gambaran tentang kemewahan kerajaan serta perubahan sosial. Sebagai salah satu ratu terlama dalam pemerintahan Inggris, hidupnya dipenuhi dengan berbagai peristiwa yang membentuk seluruh era. Namun, di balik mahkotanya, terdapat kisah menarik yang penuh dengan kemenangan, tantangan, dan keunikan.

Dari masa kecilnya sebagai putri yang terlindungi hingga menjadi sosok ikonik dari sebuah kerajaan yang sedang berada di puncaknya, perjalanan Ratu Victoria sangatlah luar biasa. Mari saatnya telusuri lima fakta tentang perempuan hebat ini yang telah meninggalkan jejak mendalam terhadap monarki dan masyarakat Inggris.

1. Kehidupan awal dan masa kecil

Victoria, Duchess of Kent bersama Putri Victoria (commons.wikimedia.org/William Beechey)

Ratu Victoria lahir pada 24 Mei 1819 di Istana Kensington dengan nama lahir Alexandrina Victoria. Ia tumbuh dalam lingkungan yang istimewa, namun menghadapi banyak tantangan di awal hidupnya. Ayahnya meninggal dunia ketika ia baru berusia 8 bulan, sehingga ibunya harus membesarkannya dengan disiplin yang ketat.

The Duchess of Kent berusaha mempersiapkan Victoria untuk menjadi pemimpin di masa depan, tetapi kehidupan di lingkungan kerajaan tidaklah mudah. Masa kecil Victoria terasa sepi dan terisolasi. Ia jarang berinteraksi dengan anak-anak lain dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca serta mengeksplorasi imajinasinya.

Meskipun menghadapi banyak keterbatasan, Victoria berhasil mengembangkan karakter yang kuat dan penuh tekad. Ketika mencapai usia 18 tahun, segalanya berubah secara dramatis saat takdirnya semakin dekat dengan takhta. Kombinasi antara pendidikan dan pengalaman membentuknya menjadi perempuan muda yang tangguh dan siap menghadapi tantangan yang akan datang dalam sorotan sejarah.

2. Kenaikannya ke tampuk kekuasaan dan pemerintahan

ilustrasi Ratu Victoria (commons.wikimedia.org/Edmund Thomas Parris)

Kenaikan tahta Ratu Victoria menandai sebuah momen penting dalam sejarah Inggris. Pada tanggal 20 Juni 1837, setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-18, ia menjadi ratu setelah kematian pamannya, Raja William IV. Pemerintahannya dimulai pada masa perubahan yang signifikan. Revolusi Industri mengubah Inggris menjadi kekuatan global. Victoria menyambut perubahan ini dengan semangat dan rasa ingin tahu. Ia dikenal memiliki rasa tanggung jawab yang kuat dan dedikasinya terhadap monarki.

Sepanjang pemerintahannya yang berlangsung hingga tahun 1901, ia menghadapi berbagai tantangan politik sambil memperjuangkan kemajuan dalam masyarakat. Pengaruh Ratu Victoria melampaui ranah politik; ia berperan penting dalam membentuk identitas Inggris.

Masa pemerintahannya yang panjang tidak hanya menyaksikan perluasan, tetapi juga inovasi dalam seni dan budaya di seluruh kekaisaran. Sebagai ratu, ia menjadi lambang stabilitas di tengah masa pergolakan dan pertumbuhan—sebuah dualitas yang mendefinisikan era yang kini dikenal sebagai Zaman Victoria.

3. Pernikahan dan kehidupan keluarga

ilustrasi Ratu Victoria dan Pangeran Albert (commons.wikimedia.org/Edwin Landseer)

Ratu Victoria menikah dengan Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha pada tahun 1840. Pernikahan mereka tentu didasarkan pada cinta, rasa hormat, dan minat yang sama. Pada masa itu, pernikahan kerajaan jarang didasarkan pada kasih sayang. Mereka dikaruniai sembilan anak, yang masing-masing berperan dalam membentuk jaringan luas keluarga kerajaan di Eropa.

Perluasan keluarga ini tidak hanya memperkuat ikatan dinasti, tetapi juga membangun hubungan pribadi antarnegara. Ratu Victoria sering menyebut Albert sebagai “suaminya yang paling tercinta.” Akan tetapi, kehilangan Albert yang terlalu cepat pada tahun 1861 membuatnya sangat berduka. Ratu Victoria mengenakan pakaian hitam selama bertahun-tahun sebagai tanda kesedihannya.

Anak-anak mereka dibesarkan dengan nilai-nilai yang kuat dan rasa tanggung jawab. Ratu Victoria sangat menekankan pentingnya pendidikan dan moral, memastikan bahwa anak-anaknya memahami perannya sebagai pemimpin masa depan dalam monarki. Dinamika keluarganya sangat memengaruhi karakter dan arah pemerintahan.

4. Pengaruhnya terhadap masyarakat dan budaya Inggris

ilustrasi Ratu Victoria (commons.wikimedia.org/George Hayter)

Pemerintahan Ratu Victoria menandai momen penting dalam sejarah masyarakat dan budaya Inggris. Pengaruhnya terlihat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari mode hingga arsitektur. Era Victoria menyaksikan munculnya gaya pakaian yang rumit, yang menekankan kesederhanaan sekaligus mencerminkan status sosial.

Secara budaya, periode ini kaya akan pencapaian artistik. Sastra berkembang pesat dengan penulis seperti Charles Dickens dan saudara perempuannya, Brontë, yang mengeksplorasi tema-tema relevan dengan masyarakat luas. Karya-karya mereka sering kali mengkritik norma-norma sosial dan menyoroti perbedaan kelas.

Ratu Victoria juga mendukung kemajuan ilmiah. Revolusi Industri mencapai puncaknya selama masa pemerintahannya, yang mengarah pada inovasi yang mengubah kehidupan perkotaan. Jaringan kereta api meluas di seluruh wilayah Inggris, membuat perjalanan lebih mudah bagi semua orang.

Selain itu, komitmennya terhadap nilai-nilai keluarga sangat berpengaruh di masyarakat. Ratu Victoria menjadi simbol rumah tangga dan peran seorang ibu—membentuk harapan masyarakat seputar pernikahan dan praktik pengasuhan anak untuk generasi mendatang.

5. Hal-hal yang jarang diketahui banyak orang tentang Ratu Victoria

ilustrasi Ratu Victoria muda (commons.wikimedia.org/Franz Xaver Winterhalter)

Ratu Victoria sangat tertarik dengan hal-hal yang bersifat paranormal. Ia sering mengadakan pemanggilan arwah untuk berkomunikasi dengan roh, menunjukkan ketertarikan mendalamnya pada hal-hal yang misterius. Di sisi lain, warisan yang ditinggalkannya tidak hanya terbatas pada aspek kerajaan; ia juga meninggalkan jejak dalam dunia mode.

Ratu Victoria mempopulerkan gaun pengantin putih, sebuah tren yang mengubah cara orang berpakaian untuk pernikahan selamanya. Menariknya, ia juga seorang fotografer yang rajin. Ratu Victoria mengadopsi bentuk seni baru ini dan sering mendokumentasikan momen-momen keluarga serta peristiwa penting melalui lensa kameranya.

Selain itu, kecintaannya pada hewan juga menjadi bagian menarik dalam hidupnya. Sang ratu memiliki beberapa hewan peliharaan, termasuk anjing dan bahkan seekor monyet bernama Macako. Meskipun menjadi salah satu wanita paling berkuasa dalam sejarah Inggris, ia sering berjuang melawan keraguan diri selama masa pemerintahannya. Surat-surat dari teman-temannya mengungkapkan ketidakpastiannya tentang kepemimpinan dan bagaimana ia dipersepsikan oleh publik.

Akhir kata, masa pemerintahan Ratu Victoria berlangsung selama lebih dari 63 tahun, yang ditandai oleh perubahan signifikan dalam ekonomi, politik, dan sosial, serta perluasan besar Kekaisaran Inggris. Ia menjadi ratu pada usia 18 tahun dan mencatatkan pemerintahan terlama kedua dalam sejarah Inggris, setelah Ratu Elizabeth II.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team