Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Sejarah Castel Sant'Angelo, Pernah Jadi Rumah Kediaman Paus!

Castel Sant'Angelo di Roma (pixabay.com/neufal54)
Intinya sih...
  • Castel Sant'Angelo awalnya dibangun sebagai mausoleum untuk Kaisar Hadrian dan keluarganya pada tahun 135 M.
  • Pada awal abad ke-5, Castel Sant'Angelo berfungsi sebagai benteng pertahanan dan penjara di bawah kepemilikan Gereja Katholik Roma.
  • Sejak abad ke-10, beberapa Paus pernah menjadikan Castel Sant'Angelo sebagai tempat kediaman sekaligus kantor kepausan.

Sebagai pusat peradaban Romawi, Kota Roma di Italia menyimpan banyak situs kuno, monumen, dan bangunan bersejarah. Selain Colosseum, salah satu bangunan peninggalan Romawi yang terkenal di Roma adalah Castel Sant'Angelo.

Terletak di tepian Sungai Tiber, Castel Sant'Angelo tampak sebagai bangunan berbentuk silinder yang besar dan megah. Keberadaan Sant'Angelo Bridge menghubungkan Castel Sant'Angelo dengan Campus Martius atau kawasan terpadat Romawi Kuno yang kini menjadi lokasi berdirinya Pantheon.

Castel Sant'Angelo telah berdiri selama lebih dari 1800 tahun dan menjadi saksi berbagai peristiwa bersejarah. Mari kita lihat beberapa fakta sejarah seputar Castel Sant'Angelo yang menarik untuk disimak.

1. Pertama kali dibangun sebagai mausoleum untuk Kaisar Hadrian

pemandangan Castel Sant'Angelo tampak depan (pexels.com/Maximilian K)

Ketika Kaisar Hadrian menjadi penguasa Romawi, ia pernah meminta seorang arsitek bernama Demeterianus untuk membangun sebuah mausoleum. Atas permintaan Kaisar Hadrian, bangunan yang diperuntukkan untuk dirinya dan keluarganya tersebut, harus berdiri di area perbatasan Kota Roma.

Bentuk mausoleum yang diinginkan Kaisar Hadrian mirip dengan desain Mausoleum of Augustus tetapi memiliki ukuran lebih besar. Pembangunan mausoleum tersebut dimulai pada 135 M dengan menggunakan material batu kapur jenis Carrara, sejenis batuan beku dari daerah Lazio, dan campuran semen.

Diselesaikan oleh Kaisar Antoninus Pius, Mausoleum Hadrian atau Mole Adriana selesai dibangun pada 139 M atau satu tahun sepeninggal Kaisar Hadrian. Mausoleum Hadrian tidak hanya menjadi peristirahatan terakhir bagi Kaisar Hadrian dan keluarganya, tetapi juga beberapa kaisar Romawi lainnya seperti Antoninus Pius, Marcus Aurelius, Commodus, dan Septimius Severus, dikutip dari laman resmi Castel Sant'Angelo.

2. Berfungsi sebagai benteng pertahanan sejak awal abad ke-5

pemandangan Castel Sant'Angelo dari depan (unsplash.com/Michele Bitetto)

Memasuki abad ke-3, Kekaisaran Romawi mulai banyak mendapat serangan dari bangsa-bangsa lain. Saat itu, pertahanan fisik Roma masih mengandalkan Servian Walls, yaitu bangunan tembok kota yang dibangun sejak abad 4 SM.

Sayangnya, Servian Walls belum melindungi seluruh kawasan Roma. Atas dasar itulah, Kaisar Aurelian yang memerintah Romawi pada 270-275 M, menginisiasi pembentukan tembok kota baru yang kelak disebut Aurelian Walls, dikutip dari Britannica.

Dalam perjalanannya, Mausoleum Hadrian bukan hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan abu para kaisar Romawi dan keluarganya. Karena bentuknya yang mirip seperti benteng, bangunan tersebut juga beberapa kali dimanfaatkan sebagai benteng pertahanan maupun penjara. Dikutip dari History Hit, pada masa pemerintahan Kaisar Honorius, Mausoleum Hadrian mengalami perubahan struktur agar dapat masuk di dalam kompleks Aurelian Walls. Mausoleum Hadrian yang kita lihat saat ini berasal dari proyek rekonstruksi oleh Kaisar Honorius dan memiliki banyak perbedaan dibandingkan bentuk semula.

3. Nama Castel Sant'Angelo diberikan oleh Paus Gregorius I

patung-patung malaikat di depan Castel Sant'Angelo (pixabay.com/Waldo Miguez)

Ketika Mausoleum Hadrian mulai berfungsi sebagai benteng pertahanan, bangunan tersebut kerap disebut castellum yang dalam bahasa Latin bermakna menara atau benteng kecil. Meski begitu, penamaan Castel Sant'Angelo memiliki kisahnya sendiri.

Dikutip dari Encyclopedia of Plague and Pestilence, pada tahun 590, Roma dilanda wabah mematikan setelah satu tahun sebelumnya terjadi luapan Sungai Tiber yang menghancurkan banyak granaries atau gudang penyimpanan gandum. Tanpa gejala penyakit yang spesifik, wabah ini menjangkiti seluruh lapisan masyarakat Roma, tak terkecuali Paus Pelagius II.

Sepeninggal Paus Pelagius II, Paus Gregorius I ditunjuk untuk mengisi posisi pimpinan Gereja Katholik Roma. Tak berselang lama setelah upacara pengangkatannya, Paus Gregorius I mengajak perwakilan setiap kelompok masyarakat dalam prosesi doa sambil menyusuri gereja-gereja di Roma.

Saat mendekati kawasan Mausoleum Hadrian, Paus Gregorius I melihat sosok St Michael the Archangel berdiri di atas bangunan tersebut. Dalam penglihatannya, St Michael the Archangel tampak sedang menutup pedangnya yang dimaknai sebagai pertanda berakhirnya bencana wabah.

Sejak saat itu, Mausoleum Hadrian lebih dikenal dengan nama Castel Sant'Angelo atau Kastil Malaikat Kudus. Untuk memperingati legenda tersebut, sebuah patung malaikat bersayap dipasang di puncak Castel Sant'Angelo pada abad 18.

4. Beberapa Paus pernah menjadikan Castel Sant'Angelo sebagai tempat kediaman

treasury room di dalam Castel Sant'Angelo (Wikimedia Commons/Matthias Kabel)

Sejak abad ke-10, Castel Sant'Angelo telah beberapa kali mengalami pergantian kepemilikan oleh keluarga bangsawan. Ketika Castel Sant'Angelo beralih ke keluarga Orsini, dari sinilah awal mula bangunan kastil ini menjadi benteng pertahanan kepausan karena banyak Paus dan kardinal yang berasal dari keluarga Orsini, seperti Paus Selentinus III, Nikolaus III, dan Benediktus III.

Memasuki tahun 1305, kebanyakan Paus berasal dari bangsa Prancis dan memilih untuk tinggal di Avignon, daerah kekuasaan Romawi yang kini menjadi bagian dari wilayah Prancis. Untuk mengembalikan pengaruh kepausan di Roma, Paus Urbanus V di tahun 1365 mengambil alih kepemilikan Castel Sant'Angelo atas nama Gereja Katholik Roma.

Ketika berada di bawah Gereja, Castel Sant'Angelo kembali mengalami banyak perubahan terutama dari sisi pertahanan. Salah satunya yaitu penambahan struktur jembatan angkat di depan kastil atas prakarsa Paus Bonifasius IX pada 1395.

Paus Nikolaus V merupakan paus pertama yang menjadikan Castel Sant'Angelo sebagai rumah kediaman sekaligus kantor kepausan. Selain itu, ada pula Paus Klemens VII yang melengkapi Castel Sant'Angelo dengan bagnetto atau kamar mandi.

Ketika Paus Alexander VI berkuasa, Castel Sant'Angelo tampak lebih indah dengan dekorasi karya pelukis Pinturicchio serta kebun dan air mancur. Begitu pula dengan Paus Paulus III yang menghiasi dinding kastil dengan dekorasi bergaya Renaissance.

Menurut situs resmi Castel Sant'Angelo, kebanyakan struktur bangunan mewah tersebut sudah tidak dapat ditemukan lagi setelah Paus Urbanus VIII membangun ulang sistem pertahanan benteng Castel Sant'Angelo. Meski tidak ada sumber terkait kepastian jumlah paus yang pernah tinggal di sana, Castel Sant'Angelo tetap diingat dalam sejarah sebagai salah satu tempat bersejarah bagi Gereja Katholik Roma.

5. Terdapat jalan khusus yang menghubungkan Castel Sant'Angelo dengan St. Peter's Basilica

pemandangan Passetto di Borgo (Wikimedia Commons/Alessio Damato)

Kalau kamu pernah menonton film Angels & Demons (2009), kamu tentu masih ingat dengan adegan saat Robert Langdon dan Vittoria Vetra menyusuri lorong misterius antara Castel Sant'Angelo dan St. Peter's Basilica. Lorong tersebut ternyata bukan rekayasa, melainkan sebuah jalur yang dikenal dengan nama Passetto di Borgo.

Passetto di Borgo dibangun pada masa kepemimpinan Paus Nikolaus IIi yang berasal dari keluarga Orsini. Saat itu, Castel Sant'Angelo berada di bawah kepemilikan keluarga Orsini dan pembangunan Passetto di Borgo dimaksudkan sebagai jalur khusus yang menghubungkan St. Peter's Basilica dengan Castel Sant'Angelo.

Dikutip dari Britannica, Passetto di Borgo sempat digunakan sebagai jalur penyelamatan Paus Klement VII saat terjadi peristiwa Penjarahan Roma pada 1527. Keberhasilan Paus Klement VII dalam usaha penyelamatan diri menuju Castel Sant'Angelo tak terlepas dari 2000 pasukan Swiss Guard yang saat itu berhasil menahan serbuan pasukan tentara pemberontak.

Ketika terjadi peristiwa Unifikasi Italia yang ditandai dengan berdirinya Kerajaan Italia, Castel Sant'Angelo sempat berfungsi sebagai barak militer sebelum berganti menjadi museum. Sejak tahun 1901, Castel Sant'Angelo secara resmi berdiri sebagai museum dan menjadi salah satu objek wisata favorit di Roma, Italia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us