5 Fakta Singa Amerika, Singa Terbesar yang Pernah Hidup di Bumi 

Singa amerika memiliki nama latin Panthera atrox yang secara harfiah berarti kucing besar yang menakutkan. Nama itu sangat tepat karena berdasarkan temuan fosil, mereka adalah spesies singa terbesar yang pernah hidup di bumi.

Laman Extinct Animal Facts menyebut bahwa panjang singa ini dari moncong ke ekor bisa mencapai 3,5 meter. Tingginya hingga ke bahu mencapai 1,2 meter, dan beratnya hingga 350 kg. Gigi taringnya juga mengerikan karena mencapai panjang 10 cm. Selain itu, mereka juga memiliki kaki yang lebih panjang dan lebih kuat dibanding singa afrika modern.

Meski dinamai singa amerika, sebenarnya masih ada keraguan tentang hewan jenis apakah kucing besar ini sesungguhnya. National Geographic menyebut bahwa penyelidikan terhadap fosil singa amerika menunjukkan bahwa dalam beberapa hal, mereka lebih mirip jaguar daripada singa. Karena itu, nama "jaguar raksasa" pun sempat diberikan kepada hewan ini.

Aspek yang diamati ilmuwan misalnya bagian rahang bawah singa amerika yang bentuknya lebih mirip jaguar. Selain itu, hewan ini juga hidup di Amerika seperti jaguar dan tidak seperti singa yang saat ini hanya terdapat di Afrika dan Asia.

Namun, laman Wired menyebut bahwa secara keseluruhan fosil tengkorak singa amerika lebih mirip singa modern daripada jaguar. Selain itu, perbandingan genetik keduanya juga menunjukkan bahwa singa amerika lebih dekat kekerabatannya dengan singa. Meskipun secara teknis hewan ini adalah spesies yang berbeda dengan singa, sebutan singa amerika memang paling tepat.

Singa amerika hidup pada masa Pleistosen yang berlangsung sekitar 1,8 juta hingga 10 ribu tahun lalu. Pada masa itu, hewan predator di Amerika yang berukuran lebih besar dari mereka hanya beruang bermuka pendek (Arctodus simus). Makanya, mereka adalah salah satu ancaman terbesar bagi hewan-hewan pada masa itu.

Karena ukurannya yang besar, singa amerika diperkirakan mampu memangsa hewan besar seperti rusa, bison, bahkan mammoth yang masih muda. Selain itu, mereka juga diperkirakan sebagai predator yang cerdas, bahkan lebih cerdas dari macan gigi pedang Smilodon populator yang hidup pada masa yang sama.

Temuan fosil singa amerika menunjukkan bahwa mereka punya persebaran yang sangat luas. Tulang belulang hewan ini ditemukan mulai dari Kanada di utara hingga ke Panama, bahkan ada populasi yang hidup di Amerika Selatan.

Sementara, cara hidup mereka belum bisa dipastikan, tapi sepertinya mereka hidup menyendiri seperti harimau dan jaguar. Itu terlihat dari temuan fosil mereka di lubang tar di Rancho La Brea, California. Jumlah fosil singa amerika di lubang itu lebih sedikit dibanding Smilodon. Indikasinya bahwa tidak seperti Smilodon, singa amerika hidup sendirian.

Apa yang menyebabkan singa amerika akhirnya punah? Perubahan iklim yang drastis di akhir periode zaman es terakhir diperkirakan jadi salah satu penyebabnya. Perubahan iklim itu membuat banyak mamalia besar punah dan singa amerika yang memburu mereka pun jadi kekurangan makanan.

Selain itu, temuan fosil singa amerika di tumpukan sampah manusia yang hidup di masa itu menunjukkan bahwa mereka juga diburu manusia. Ditambah persaingan dengan manusia sendiri serta berbagai predator lain dalam mencari makan, akhirnya singa yang besar dan mengerikan ini tak bisa bertahan hidup.

Itulah lima fakta menarik singa amerika, singa terbesar yang pernah hidup di bumi. Benar-benar hewan yang luar biasa, ya!