5 Fakta Sri Lanka Blue Magpie, Punya Pembantu untuk Merawat Anaknya

Sebagai burung endemik Sri Lanka, spesies blue magpie ini ditemukan di hutan pegunungan yang tinggi dan tidak terganggu. Mereka juga berada di kaki bukit dan dataran rendah di area basah. Sri lanka blue magpie berada di ketinggian 150–2.150 meter dan jarang terlihat di habitat yang sering didatangi manusia seperti perkebunan.

Animalia menginformasikan bahwa survei yang dilakukan pada tahun 2004–2006 menemukan bahwa sri lanka blue magpie berada di 38 petak hutan terpisah yang ada dalam enam kompleks hutan dalam wilayah jelajahnya di zona basah bagian selatan Sri Lanka.

Spesies magpie menggunakan kaki kuatnya untuk mencari makan. Mereka terlihat bergelantungan terbalik dan menahan mangsa dengan mudah. Makanannya sebagian besar terdiri dari serangga, katak dan kadal kecil. Sri lanka blue magpie juga mengonsumsi buah-buahan.

Menariknya, mereka bahkan tidak ragu memakan telur dan anak dari spesies burung lainnya. Sri lanka blue magpie akan menggosokkan ulat berbulu pada dahan berlumut untuk menghilangkan bulu-bulu yang mengganggu sebelum memakannya.

Sumber yang sama menjelaskan bahwa walaupun sri lanka blue magpie menghindari habitat yang diganggu oleh manusia, mereka masih bisa menoleransi keberadaannya. Bahkan tertarik dengan kehadiran manusia. Sekelompok sri lanka blue magpie sering terlihat menunggu di dekat jalan setapak dengan harapan diberi makan oleh pengunjung.

Berdasarkan informasi dari Oiseaux Birds, sri lanka blue magpie adalah burung yang sangat berisik. Panggilan kontaknya terdengar seperti 'chink-chink-chink...' dan diulang beberapa kali. Ada juga vokalisasinya yang terdengar seperti 'crakarakarakarak...'.Terdepat beberapa variasi suara lainnya seperti 'creeik' bernada tinggi dan 'whee-whee'.

Ketika mencari makan dalam kelompok, sri lanka blue magpie mengeluarkan kicauan dan suara yang terdengar mirip deritan logam. Mereka juga pandai menirukan suara burung lain. Burung ini lebih banyak bersuara saat sore dan malam hari.

Sistem perkawinan sri lanka blue magpie adalah monogami, kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya. Mereka juga terlibat dalam perkembang biakan kooperatif, di mana pasangan dominan memiliki burung pembantu untuk merawat anak-anaknya. Sri lanka blue magpie berada dalam kawanan kecil yang terdiri dari tujuh burung dan masing-masing dari mereka mempertahankan wilayah.

Musim kawinnya terjadi dari bulan Januari hingga Maret. Betina menempatkan tiga hingga lima telur di sarang berbentuk mangkok yang biasanya ditempatkan di pepohonan. Baik jantan dan betina bertugas untuk membangun sarang dan memberi makan anak-anaknya, tapi hanya betina yang bertugas mengerami telurnya.

Sri lanka blue magpie ternyata hidup dalam kawanan kecil dan memiliki burung pembantu untuk merawat anak-anaknya bersama. Mereka tidak suka hidup di habitat yang diganggu manusia, tapi sepertinya bisa menoleransi kehadiran manusia. Saat ini, sri lanka blue magpie diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan.