Anjing rakun adalah hewan yang sangat unik. Nama mereka diberikan karena seperti bisa kamu lihat di gambar, penampilan mereka mirip gabungan anjing dan rakun. Mereka disebut juga tanuki, sebuah nama yang berasal dari bahasa Jepang.
Sebenarnya mereka ini hewan apa? Anjing, rakun, atau jenis hewan lain? Yuk, kita pelajari hewan yang unik dan imut ini melalui lima fakta tentang anjing rakun berikut ini.
Anjing rakun (Nyctereutes procyonoides) memang mirip dengan rakun, tapi sebernanya mereka sama sekali gak ada hubungannya dengan hewan tersebut. Sebaliknya, mereka termasuk famili Canidae alias keluarga anjing, sama dengan serigala dan rubah. Namun, secara penampilan, anjing rakun lebih mirip rubah dibanding serigala.
Anjin rakun berhabitat asli di Asia Timur. Akan tetapi, mereka juga sudah diperkenalkan ke sebagian wilayah Eropa. Mereka khususnya sangat terkenal di Jepang. Bahkan, banyak cerita legenda dan mitos di Jepang yang menyebutkan tentang hewan ini.
Soal ukuran, anjing rakun berukuran kira-kira sama dengan anjing berukuran sedang. Dilansir laman Animal Diversitiy, panjang mereka mencapai 68 cm dan berat hingga 10 kg. Berat maksimal mereka dicapai pada musim dingin saat mereka banyak makan untuk menimbun lemak.
Tidak hanya penampilan tanuki yang lebih mirip rubah dibanding serigala, tapi suara mereka juga. Laman Animals menyebut bahwa tidak seperti anjing atau serigala, anjing rakun tidak bisa menggonggong. Mereka mengeluarkan suara bernada tinggi untuk berkomunikasi.
Saat merasa senang, mereka mengeluarkan suara seperti mendengking, sedangkan saat marah, mereka akan menggeram. Kamu bisa mendengarkan seperti apa suara mereka dalam video di atas.
Keunikan lain yang dimiliki anjing rakun adalah mereka satu-satunya spesies dalam keluarga anjing yang berhibernasi pada musim dingin. Laman Treehugger menyebut bahwa saat mendekati musim, anjing rakun akan makan banyak guna menyimpan lemak. Saat berhibernasi, mereka bisa mengurangi tingkat metabolisme mereka hingga hanya 25 persen saja.
Yang lebih unik lagi, anjing rakun tidak berhibernasi sendiri. Sebagai makhluk sosial, anjing rakun biasa hidup bersama pasangan atau dalam kelompok kecil. Saat hibernasi pun, mereka melakukannya sambil berpelukan bersama pasangan atau kelompoknya.
Anjing rakun adalah predator oportunis. Makanan mereka sangat beragam, mulai dari serangga, hewan pengerat, amfibi, ular, burung, moluska, hingga telur. Mereka juga adalah perenang yang andal dan bisa mencari makan di dalam air. Mereka bisa memangsa ikan, kepiting, hingga landak laut di dalam air.
Namun, bukan itu saja. Sebagai omnivor, anjing rakun juga makan buah, daun, biji-bijian, kacang-kacangan, hingga akar-akaran. Namun, selain banyak makanan, anjing rakun juga punya banyak predator. Mereka menjadi mangsa serigala, lynx, wolverine, elang, dan anjing domestik. Di Jepang, mereka bahkan kadang dimakan oleh manusia!
Karena hidup di daerah yang dingin, anjing rakun memiliki rambut yang tebal dan halus untuk menghangatkan diri. Namun, rambut tersebut membuat mereka jadi sasaran eksploitasi manusia untuk diambil rambutnya sebagai bahan jaket atau mantel bulu. Anjing rakun kerap dikembangbiakkan secara tidak manusiawi demi kebutuhan tersebut.
Parahnya lagi, sering kali jaket bulu yang diambil dari rambut mereka diklaim sebagai jaket bulu sintetis. So, salah satu cara kamu bisa turut melawan eksploitasi kejam terhadap hewan yang imut ini ialah berhati-hati dalam membeli jaket bulu. Jangan sampai jaket bulu sintetis yang kamu beli ternyata adalah jaket bulu anjing rakun yang diambil dengan cara tak manusiawi.
Itulah lima fakta tentang anjing rakun alias tanuki, si hewan lucu yang mirip gabungan anjing dan rakun. Semoga eksploitasi yang kejam terhadap mereka bisa berkurang dan bahkan dihentikan, ya!