Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
harimau dan singa (istockphoto.com/subimpumsom)
harimau dan singa (istockphoto.com/subimpumsom)

Hewan hybrid adalah hewan dari hasil perkawinan silang dua jenis hewan berbeda. Ternyata hewan hybrid bukan mitos belaka, tetapi benar-benar ada meskipun menjadi sebuah pertentangan. Karena faktanya, ada banyak hewan di dunia yang berasal dari perkawinan silang dua jenis hewan berbeda. Salah satu hewan tesebut adalah tigon atau tiglon.

Tigon adalah singkatan dari tiger dan lion. Artinya, tigon merupakan hewan hasil kawin silang antara harimau jantan dan singa betina. Yuk, simak artikel ini agar mengenal lebih banyak fakta tentang tigon.

1. Merupakan hasil kawin silang antara harimau jantan dan singa betina

tigon (istockphoto.com/wirestock)

Tigon merupakan hasil perkawinan silang antara harimau jantan dan singa betina. Secara umum perkawinan silang ini sering terjadi secara alami di alam liar. Namun, saat ini keberadaan tigon di alam liar mulai punah.

Dewasa ini, tigon hanya bisa ditemukan di penangkaran satwa liar di dunia yang memang sengaja mengembangbiakkan spesies ini. Karena perkawinan harimau jantan dan singa betina ini direkayasa oleh manusia, membuat tigon lahir dan tumbuh secara tidak alami. Tigon cenderung tumbuh tak normal atau memiliki penyakit sehingga umurnya pendek.

2. Tigon cenderung mengalami kekerdilan

hewan persilangan harimau dan singa di zoological park (depositphotos.com/slowmongtiongli)

Tigon berukuran normal seperti singa. Bahkan ada tigon yang berukuran lebih kecil dari singa atau harimau biasa. Beratnya hanya sekitar 200 kilogram. Hal ini dikarenakan tigon mewarisi gen penghambat pertumbuhan dari induk singa betina. Oleh karena itu, tigon lebih cenderung mengalami dwarfisme (kekerdilan).

Selain karena warisan gen induk singa betina, kekerdilan tigon ini merupakan akibat dari perkembangbiakan yang terjadi secara tidak alami atau direkayasa. Namanya rekayasa, pasti ada kekurangan jika dibandingkan dengan perkembangbiakan secara alami. Perkembangbiakan secara rekayasa membuat tigon lahir dan tumbuh secara tak normal, salah satunya kekerdilan ini.

3. Karakteristiknya sama seperti kedua induknya

tigon (istockphoto.com/yipengge)

Tigon memiliki karakteristik yang hampir sama seperti kedua induknya. Bentuknya seperti ibu singa, namun warnanya cenderung mirip dengan ayah harimau. Kulit tubuhnya berwarna oranye dengan bintik dan garis-garis loreng. Namun di bagian perut, kulitnya berwarna sedikit putih.

Selain karakteristiknya, tigon juga menurunkan sifat dari kedua induknya. Seperti saat bersuara, tigon bisa bisa mengaum seperti singa dan menggeram seperti harimau. Selain itu, tigon ini juga suka berenang seperti ayahnya dan juga suka bersosialisasi seperti ibunya.

4.Kebalikan tigon adalah liger

liger (istockphoto.com/wirestock)

Jika tigon merupakan hasil perkawinan silang antara harimau jantan dan singa betina. Maka, liger adalah hasil perkawinan silang antara singa jantan dan harimau betina. Berat liger bisa mencapai 400 kilogram, lebih besar daripada tigon. Ini karena liger mewarisi gen dari singa jantan.

Liger memiliki kulit dengan bintik dan garis pudar seperti harimau, namun warna kulit tubuhnya sedikit kuning kecokelatan, mirip dengan singa. Uniknya, liger jantan juga punya surai tipis seperti ayahnya, si singa. Selain itu seperti halnya tigon, liger juga bisa mengeluarkan suara singa sekaligus suara harimau.

5.Maude, tigon paling populer di dunia

tigon (istockphoto.com/slowmotiongli)

Tigon yang pernah populer di dunia ialah Maude. Semasa hidupnya, tigon betina ini tinggal di kebun binatang di Inggris, tepatnya di Manchester’s Belle Vue Zoo. Ia hidup bersama kakaknya, Kliou dan dilahirkan pada tahun 1932.

Saat perang dunia pada tahun 1942, Kliou meninggal. Tepat 7 tahun setelah kepergian kakaknya, Maude juga pergi untuk selamanya. Meskipun demikian, jasad tigon betina ini diawetkan dan berada di Museum Manchester, Inggris.

Itulah lima fakta mengenai tigon. Meskipun menjadi pertentangan, ternyata hewan hybrid benar-benar ada di dunia. Bagaimana pendapat kamu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team