5 Fakta Unik Chinese Water Dragon, Kadal yang Dapat Hidup di Air!

Chinese water dragon dapat ditemukan di wilayah Tiongkok bagian selatan. Namun, sebagian kecil populasi mereka juga tersebar di beberapa negara di Asia Tenggara di antaranya Thailand, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja.

Dilansir dari laman Animalia.bio, spesies kadal ini biasanya berhabitat di daerah hutan lebat yang dekat dengan sumber air seperti aliran sungai dan danau. Mereka merupakan hewan karnivora yang bertahan hidup dengan memangsa berbagai jenis hewan mulai dari ikan, serangga dan mamalia berukuran kecil lainnya.

Chinese water dragon merupakan hewan sosial yang hidup dengan membentuk kelompok. Dalam satu kelompok biasanya terdiri dari satu jantan dan beberapa ekor betina. Hewan ini aktif beraktivitas pada siang hari seperti mencari makanan, berjemur dan berkembang biak.

Sebagian besar waktu mereka memang banyak dihabiskan di atas pohon. Namun, jika ada ancaman atau bahaya yang mendekat maka chinese water dragon akan terjun ke dalam air untuk melarikan diri. Chinese water dragon mampu bertahan di dalam air selama 90 menit dimana ekornya yang panjang membantu mereka untuk berenang dengan cepat.

Dari segi penampilan, chinese water dragon memiliki warna kulit hijau terang. Dilansir laman A-z-animals, mereka termasuk spesies kadal berukuran sedang dengan rata-rata berat satu kilogram dan panjang tubuh mencapai 30 sentimeter. Pada bagian kepala, punggung hingga ekor kadal ini terdapat sisik runcing.

Selain itu, chinese water dragon dibekali cakar kaki yang panjang dan tajam yang berguna untuk memanjat dan berpegangan pada dahan pohon. Mereka juga dikenal akan kecepatan larinya yang sangat kencang hingga 30 meter per jam.

Chinese water dragon termasuk hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur. Sistem reproduksi kadal ini terbilang cepat dimana dalam satu kali musim kawin sang betina mampu mengeluarkan hingga 18 telur.

Masa inkubasi telur berlangsung selama 75 hari yang disimpan di dalam tanah. Anak yang baru lahir langsung hidup mandiri tanpa bergantung pada induknya. Chinese water dragon akan mencapai tingkat kematangan seksual saat berusia tiga tahun.

Walaupun chinese water dragon dapat berepoduksi dengan cepat namun populasi mereka di alam liar sangat sulit ditemukan. Faktor utama yang mengancam populasi chinese water dragon adalah telur mereka sering diambil oleh warga lokal untuk dikonsumsi.

Selain itu, spesies kadal ini juga sering diburu untuk diperjualbelikan secara ilegal. Badan Konservasi Alam Dunia telah memasukkan chinese water dragon dalam daftar hewan yang dilindungi. Di habitat aslinya chinese water dragon mampu bertahan hidup hingga usia 15 tahun.

Termasuk populasi langka adalah satu di antara fakta menarik seputar chinese water dragon yang merupakan hewan endemik dari Tiongkok. Meskipun sebagian kecil populasi chinese water dragon juga tersebar di wilayah Asia Tenggara namun jangkauannya tidak mencapai Indonesia.