5 Fakta Unik dan Menarik Tonggeret Firaun, Usianya Bisa Mencapai 17 Tahun!

- Tonggeret firaun memiliki tubuh hitam, mata merah, dan kaki merah yang memudahkan untuk berkamuflase.
- Siklus kehidupan tonggeret firaun berjalan hingga 17 tahun dengan larva hidup di dalam tanah selama kurun waktu tersebut.
- Tonggeret firaun hanya bisa ditemukan di Amerika Utara, merupakan herbivor yang memakan material tumbuhan, dan mengeluarkan suara keras yang cukup mengganggu.
Jika kamu hidup di desa atau dataran tinggi, pasti kamu sudah tak asing dengan tonggeret. Bentuk tubuhnya yang unik dan suaranya yang khas mencari ciri-ciri dari serangga tersebut. Tonggeret juga memiliki banyak spesies dan salah satunya adalah Magicicada septendecim atau tonggeret firaun.
Gak seperti namanya, tonggeret tersebut tidak memiliki hubungan dengan Raja Firaun. Sebaliknya, ia punya warna yang mencolok, penyebaran yang unik, dan masa hidup yang panjang. Karenanya, serangga ini cukup terkenal dan memiliki banyak fakta unik dan menarik. Lebih lanjut, mari kita bahas semua fakta tersebut secara rinci dan mendalam!
1. Punya tubuh hitam dan mata merah

Tonggeret firaun merupakan serangga berukuran sedang dengan panjang maksimal di angka 3,81 centimeter. Uniknya, ukuran bukan hal yang mencolok dari hewan ini. Sebaliknya, tubuh berwarna hitam, kaki merah, dan mata merah menjadi ciri khas tonggeret firaun. Dalam hal ini, mata dan kaki berwarna merah yang ia miliki memberikan kesan sangar dan keji yang tidak bisa kamu rasakan pada serangga lain. Lebih lanjut, warna tubuh tersebut juga memudahkan hewan ini untuk berkamuflase.
2. Punya siklus kehidupan yang berjalan hingga 17 tahun

Artikel di jurnal University of Michigan Museum of Zoology menjelaskan kalau serangga ini terkenal karena satu hal, yaitu siklus kehidupannya yang mencapau 17 tahun. Pertama, tonggeret firaun akan bertelur di tanah. Setelah menetas, larvanya akan menggali tanah sedalam 3 meter, masuk ke dalam tanah, dan hidup di dalam tanah dalam kurun waktu 17 tahun. Di dalam tanah, larva tersebut akan makan, berkembang, dan tumbuh.
Nah, setelah 17 tahun barulah mereka akan keluar dari dalam tanah dan bermatamorfosis menjadi individu dewasa. Biasanya, larva tonggeret firaun akan naik ke permukaan tanah pada bulan Mei di malam hari. Sayangnya, individu dewasa hanya bisa hidup beberapa minggu. Dalam hal ini, individu dewasa hanya hidup untuk berkembang biak dan megulang siklus 17 tahun tersebut.
3. Hanya bisa ditemukan di Amerika Utara

Laman Picture Insect menjelaskan kalau tonggered firaun hanya bisa ditemukan di dua tempat, yaitu Amerika Serikat dan Kanada. Secara umum, hewan ini bisa dijumpai di beberapa tempat, seperti hutan, taman, kebun, area berkayu, dan area dengan vegetasi rapat. Tak hanya itu, di beberapa kesempatan ia juga terlihat di area pemukiman yang padat penduduk. Berbeda dari serangga lain, tonggeret firaun bukan termasuk hewan nokturnal. Sebaliknya, ia sangat aktif pada siang dan sore hari.
4. Punya cara makan yang cukup unik

Laman Entomology Today menjelaskan kalau tonggeret merupakan herbivor yang memakan material tumbuhan. Spesifiknnya, makanan utama hewan ini mencakup cairan tumbuhan. Nah, untuk mendapat cairan tersebut, tonggeret firaun harus menghisapnya dari akar, batang, atau ranting tumbuhan. Menggundakan mulutnya yang tajam dan mirip sedotan, tonggeret firaun akan menusuk tumbuhan dan kemudian menyerap cairan yang ada di dalamnya. Saat masih menjadi larva, hewan ini sangat rakus. Kemudian, setelah menjelang dewasa kerakusan tersebut akan hilang dengan perlahan.
5. Bisa mengeluarkan suara keras yang cukup mengganggu

Sebagai tonggeret, tentunya serangga ini bisa mengeluarkan suara yang sangat keras. Nah, suara tersebut dihasilkan dari gesekan kedua sayapnya. Sebenarnya, suara tersebut tidak berbahaya, namun terkadang suara yang dihasilkan tonggeret firaun cukup mengganggu. Apalagi jika hewan ini berkumpul dalam jumlah yang banyak, maka suaranya akan terdengar sangat nyaring.
Gak cuma itu, laman Animal Diversity Web juga menjelaskan kalau tonggeret firaun bisa merusak tumbuhan. Dalam hal ini, kegiatan makanannya mampu membuat tumbuhan nuda rusak karena cairan tubuhnya disedot hingga habis. Jadi, bisa disimpulkan kalau tonggeret firaun merupakan hama yang cukup merugikan bagi beberapa orang.
Jika dibandingkan dengan hewan lain, tonggeret firaun memang tak terlalu besar. Hanya saja, ia merupakan hewan yang sangat unik karena punya siklus hidup yang panjang dan bisa mengganggu manusia dengan suaranya. Nah, dari hewa ini kita belajar untuk tidak meremehkan serangga hanya karena ukurannya yang kecil.