5 Fakta Unik Kelelawar Berbulu Telinga Besar, Bisa Hamil hingga 200 Hari!

- Kelelawar berbulu telinga besar merupakan kelelawar terbesar kedua di wilayah neotropik dengan panjang 10-12 cm dan bobot maksimal 96 gram.
- Habitatnya meliputi wilayah Amerika tengah dan selatan, tinggal di area dengan vegetasi lebat, bahkan sering terbang di area pemukiman.
- Makanannya mencakup hewan pengerat, burung, dan buah-buahan, serta memiliki masa kehamilan yang panjang antara 90-200 hari.
Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang bisa terbang. Gak cuma itu, kelelawar juga memiliki penyebaran yang luas dan bisa ditemukan di seluruh penjuru dunia. Nah, salah satu kelelawar yang unik adalah Chrotopterus auritus atau kelelawar berbulu telinga besar. Seperti namanya, ia punya tubuh yang berbulu, telinga yang besar, dan dapat ditemukan di Amerika.
Soal ukuran, kelelawar ini menjadi salah satu spesies terbesar di habitatnya. Uniknya, kemampuan terbang hewan ini tak sebaik kelelawar lain. Populasinya juga melimpah dan ia sering berjumpa dengan manusia. Lebih lanjut, kali ini kita akan membahas beberapa fakta unik tentang kelelawar berbulu telinga besar agar wawasanmu makin luas.
1. Merupakan salah satu kelelawar terbesar di wilayah neotropik

Artikel di jurnal Mammalian Species menjelaskan kalau kelelawar berbulu telinga besar merupakan kelelawar terbesar kedua di wilayah neotropik. Jika kamu belum tahu, wilayah neotropik merupakan pembagian bioma yang mencakup Amerika tengah dan selatan. Lebih lanjut, hewan ini punya panjang sekitar 10 - 12 centimeter dan bobot maksimal di angka 96 gram. Tubuhnya sendiri besar, sayapnya panjang, badannya berwarna cokelat, bulu di tubuhnya lebat, dan ia memiliki telinga yang lebar dan membulat, serupa dengan namanya.
2. Menghuni area tropis di Amerika tengah dan selatan

Dilansir GBIF, kelelawar berbulu telinga besar memiliki penyebaran yang mencakup wilayah Amerika tengah dan selatan. Spesifiknya, memalia ini bisa dijumpai di Meksiko, Brazil, Panama, Ekuador, hingga Argentina. Seperti kelelawar lain, kelelawar berbulu telinga besar sangat suka tinggal di area dengan vegetasi lebat. Hutan, pepohonan, kebun, dan area lembap menjadi habiat utamanya. Populasinya juga melimpah, bahkan terkadang hewan ini beterbangan di area pemukiman, menggantungkan diri di atas rumah, bahkan masuk ke dalam rumah di malam hari.
3. Makanannya mencakup hewan pengerat dan burung

Kelelawar berbulu telinga besar merupakan karnivor atau pemakan daging. Dilansir Bat Conservation International, sekitar 70 persen makanannya terdiri atas hewan pengerat, opossum, burung, kodok, kaadal, dan kelelawar lain yang lebih kecil. Uniknya, ia bukanlah karnivor sejati. Di beberapa kesempatan, ternyata kelelawar ini juga akan memakan buah-buahan dan dedaunan.
Tentunya, kelelawar berbulu telinga besar merupakan hewan nokturnal yang aktif pada malam hari. Biasanya, ia akan mulai aktif di sore hari saat matahari mulai terbenam. Ia memang tidak memiliki penglihatan yang baik, namun kemampuan ekolokasinya cukup tinggi. Mengandalkan ekolokasi, hewan ini bisa mencari mangsa di malam yang gelap.
4. Hanya bisa terbang setinggi 2 meter

Laman iNaturalist menjelaskan kalau kelelawar berbulu telinga besar merupakan penerbang yang payah. Pasalnya, ia hanya bisa terbang dengan ketinggian sekitar 1 atau 2 meter di atas permukaan tanah. Tentunya, hal tersebut sangat berbeda dari kelelawar lain yang bisa terbang hingga belasan meter di atas langit. Biasanya, kelelawar ini juga lebih sering terbang di semak-semak daripada di area terbuka. Kemungkinan, kelelawar ini tidak mampu mengangkat tubuhnya yang berat. Alhasil, ia tak mampu terbang tinggi seperti kekelawar lain.
5. Masa kehamilannya sekitar 90 hingga 200 hari

Sebagai mamalia, tentunya kelelawar berbulu telinga besar merupakan hewan vivipar yang bereproduksi dengan cara melahirkan. Sayangnya, kelelawar ini memiliki tingkat reproduksi yang rendah. Dilansir Animal Diversity Web, kelelawar berbulu telinga besar hanya bisa melahirkan seekor anak dalam sekali masa reproduksi.
Gak cuma itu, masa kehamilannya juga tergolong panjang. Tercatat, rentang waktu kehamilan hewan ini cukup bervariasi, yaitu berkisar antara 99 - 220 hari. Setelah bayinya lahir, bayi tersebut akan tumbuh, berkembang, dan mencapai kematangan seksual pada usia sekitar satu hingga dua tahun.
Gak cuma tampil mencolok dengan telinga yang besar, nyatanya kelelawar berwarna gelap ini juga menyimpan segudang keunikan. Karenanya, bisa dibilang kalau kelelawar berbulu telinga besar merupakan hewan eksotis yang eksistensinya harus dijaga. Populasinya memang masih melimpah, namun upaya konservasi harus segera dilakukan agar populasi hewan ini tetap stabil.