5 Fakta Unik Kura-kura Cangkang Lunak Berduri, Punya Enam Subspesies

- Mampu bermigrasi saat pergantian musim
- Reptil ini berasal dari Amerika dan sering melakukan migrasi di antara musim yang bersuhu hangat dan dingin, dengan jarak sekitar 10.8 km.
- Punya enam subspesies dengan beberapa perbedaan
- Ada enam subspesies kura-kura cangkang lunak berduri dengan perbedaan corak, wilayah penyebaran, dan ukuran betina yang lebih besar dari jantan.
- Merupakan reptil semi akuatik
- Habitatnya mencakup danau, sungai, daerah berair, area pertanian; suka berjemur untuk meng
Jika membahas soal kura-kura, pasti kamu langsung terbayang dengan reptil semi akuatik yang memiliki cangkang keras. Dalam hal ini, cangkang keras yang dimiliki kura-kura digunakan untuk melindungi dari predator dan berbagai ancaman. Uniknya, gak semua kura-kura punya cangkang keras, lho.
Nyatanya, beberapa spesies seperti Apalone spinifera atau kura-kura cangkang lunak berduri memiliki cangkang yang lunak. Selain lunak, cangkang tersebut juga tipis, datar, dan bisa melukai manusia. Gak cuma itu, kura-kura cangkang lunak berduri juga cukup besar dan jadi salah satu spesies yang terkenal di habitatnya. Nah, mari kita bahas beberapa fakta unik tentangnya agar wawasanmu bertambah!
1. Mampu bermigrasi saat pergantian musim

Hewan ini merupakan hewan endemik benua Amerika dan bisa ditemukan di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Umumnya, reptil ini hanya akan menetap di satu daerah, namun pada pergantian musim ia juga sering bermigrasi. Migrasi ini dilakukan diantara musim yang bersuhu hangat dan dingin. Secara khusus, kura-kura cangkang lunak berduri akan mulai bergerak saat suhu mulai naik dan menjadi hangat. Dilansir Government of Canada, hewan ini akan melakukan migrasi di daerah dengan luas sekitar 10.8 kilometer.
2. Punya enam subspesies dengan beberapa perbedaan

Dilansir GBIF, kura-kura cangkang lunak berduri dibagi menjadi enam suspesies Tiap subspesies bisa dibedakan dari corak dan wilayah penyebaran. Nah, keenam subspeses tersebut adalah Apalone spinifera aspera, Apalone spinifera atra, Apalone spinifera emoryi, Apalone spinifera guadalupensis, Apalone spinifera pallida, dan Apalone spinifera spinifera.
Perbedaan corak terlihat di cangkang, kepala, samping tubuh, dan kaki. Saat masih muda, corak hewan ini terlihat jelas, namun saat dewasa coraknya memudar. Uniknya lagi, individu betina di beberapa subspesies punya ukuran yang lebih besar dari individu jantan. Akhirnya, ia sulit dibedakan dari subspesies lain. Jika hal ini terjadi, maka identifikasi hanya bisa dilakukan dengan melihat wilayah penyebaran.
3. Merupakan reptil semi akuatik

Laman Animalia menjelaskan kalau kura-kura cangkang lunak berduri merupakan hewan semi akuatik. Habitatnya mencakup danau, sungai, daerah berair, dan area pertanian. Ia lebih suka tinggal di perairan yang tenang, jernih, berpasir, dan bersih. Tempat-tempat tersebut dipilih karena memudahkan kura-kura ini untuk berenang, berkamuflase, dan berkembang biak.
Tak hanya suka beraktivitas perairan, reptil ini juga sering berjemur di atas kayu, atas batu, atau di pinggir sungai. Kebiasaan berjemur ini sangat krusial karena membantu mengatur suhu tubuh. Saat berada di air kura-kura ini akan berenang atau berkamuflase dalam upaya menangkap mangsa. Makanannya sendiri mencakup ikan, udang, serangga, tanaman, dan alga.
4. Sebenarnya tidak memiliki duri

Sebenarnya, hewan ini sama sekali tidak berduri. Dilansir iNaturalist, nama berduri yang ia miliki merujuk pada bagian belakang cangkang yang pipih, lancip, dan sering disalahpahmi sebagai duri. Uniknya, bagian belakang yang lancip tersebut bukan terbentuk dari sisik dan sangat berbeda dari keseluruhan cangkangnya yang lunak. Daripada duri, bagian belakangnya lebih mirip seperti bilah pisau yang tajam.
Panjang maksimalnya sekitar 54 centimeter dan ia dinobatkan sebagai salah satu kura-kura terbesar di Amerika utara. Tubuhnya datar, cangkangnya datar, badannya membulat, dan kulitnya bergelambir. Warnanya tidak mencolok, yaitu abu-abu, hijau, cokelat, atau kehitaman. Jika ingin menyentuh hewan ini kamu juga harus berhati-hati karena bagian belakangnya tajam dan bisa melukai kulit.
5. Jenis kelaminya tidak ditentukan berdasarkan suhu

Dilansir Animal Diversity Web, reptil ini akan mencapai kematangan reproduksi pada usia 8 - 10 tahun. Individu betina mampu memproduksi 9 sampai 38 butir telur yang akan diinkubasi di dalam lubang yang dibuat di dekat perairan. Terakhir, telurnya akan menetas di bulan Agustus atau September.
Biasanya, jenis kelamin anakan kura-kura ditentukan dari suhu saat masa inkubasi. Uniknya, hal ini tidak terjadi pada kura-kura ini. Sebaliknya, jenis kelamin anakan kura-kura ini ditentukan oleh genetik, sama seperti mamalia. Hal tersebut sangat unik karena jarang terjadi pada reptil seperti kura-kura.
Cangkang dari hewan ini memang tidak keras, namun ia tak kalah unik dari spesies kura-kura lain. Keunikannya juga tercermin dari berbagai aspek, mulai dari ciri fisik, kebiasaan, subspesies, hingga perilaku. Jadi, kita belajar kalau perbedaan tak selamanya buruk. Justru, perbedaan bisa menunculkan keunikan tersendiri.