Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Marrakesh
potret Kota Marrakesh, Maroko (unsplash.com/Beatrice Sana)

Intinya sih...

  • Medina Marrakesh, pusat sejarah kota yang berusia ratusan tahun, terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

  • Jemaa el-Fnaa adalah pasar malam terbesar dan tersibuk di Marrakesh, tempat interaksi sosial antara penduduk lokal dan wisatawan.

  • Bangunan-bangunan di Marrakesh memancarkan keindahan arsitektur khas Maroko yang dipengaruhi gaya Andalusia dan Islam.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Marrakesh, yang terletak di jantung Maroko, adalah kota yang penuh warna dan energi. Sejak berabad-abad lalu, kota ini sudah menjadi pusat perdagangan, seni, dan budaya. Dari gang sempit di medina yang berliku-liku hingga lapangan luas yang selalu ramai, Marrakesh memadukan suasana tradisional dan modern dalam harmoni yang unik. Bahkan, suasana kota ini sering membuat pengunjung merasa seperti melangkah mundur ke masa lalu, sambil tetap bisa merasakan denyut kehidupan masa kini.

Keunikan Marrakesh gak hanya ada di bangunan kuno dan sejarahnya, tetapi juga di cara penduduknya mempertahankan tradisi. Kota ini punya daya tarik yang sulit diabaikan, setiap sudutnya menawarkan kejutan. Mulai dari aroma rempah-rempah yang memenuhi udara, suara pedagang yang memanggil pembeli, sampai keindahan detail arsitektur yang memanjakan mata. Bagi siapa pun yang datang, Marrakesh terasa seperti sebuah panggung besar yang menampilkan kisah seribu satu malam dalam versi nyata.

1. Medina yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

potret Medina Marrakesh (commons.wikimedia.org/Yamen)

Medina Marrakesh adalah pusat sejarah kota yang berusia ratusan tahun. Dinding merah yang mengelilinginya memberi julukan “Kota Merah” bagi Marrakesh. Jalanan di dalamnya berkelok dan dipenuhi toko-toko kecil yang menjual berbagai barang, dari karpet buatan tangan, kerajinan kulit, hingga rempah-rempah langka. Suasana di medina terasa hidup setiap saat, seolah gak pernah tidur.

Berjalan di medina berarti menyusuri sejarah yang masih bernapas. Setiap gang memiliki cerita, dan setiap bangunan adalah saksi perjalanan panjang Marrakesh. Para pedagang di sini sudah terbiasa berinteraksi dengan pengunjung dari berbagai negara, sehingga suasananya penuh warna dan energi. Gak heran jika medina Marrakesh menjadi magnet utama bagi wisatawan yang ingin merasakan atmosfer khas Afrika Utara.

2. Jemaa el-Fnaa, pasar malam terbesar dan tersibuk

potret Kota Marrakesh, Maroko (unsplash.com/Annie Spratt)

Jemaa el-Fnaa adalah jantung kehidupan Marrakesh, sebuah alun-alun yang selalu ramai dari pagi hingga malam. Di siang hari, tempat ini dipenuhi pedagang buah, rempah, dan obat tradisional. Begitu malam tiba, suasana berubah menjadi pasar malam raksasa dengan pertunjukan musik, penari, hingga pencerita kisah tradisional. Lampu-lampu dan aroma makanan yang menggoda menciptakan atmosfer yang sulit dilupakan.

Di sini, pengunjung bisa mencicipi kuliner khas Maroko seperti tagine, couscous, dan teh mint hangat. Para penjual makanan menyiapkannya di depan mata, membuat pengalaman kuliner terasa lebih istimewa. Jemaa el-Fnaa bukan hanya tempat belanja, tetapi juga pusat interaksi sosial yang mempertemukan penduduk lokal dan wisatawan dalam satu ruang penuh keriuhan.

3. Arsitektur megah yang terinspirasi Andalusia dan Islam

potret Kota Marrakesh, Maroko (unsplash.com/rigel)

Bangunan-bangunan di Marrakesh memancarkan keindahan arsitektur khas Maroko yang dipengaruhi gaya Andalusia dan Islam. Ciri khasnya terlihat dari ukiran geometris yang rumit, pintu kayu berukir, serta mozaik warna-warni. Istana Bahia dan Masjid Koutoubia adalah contoh terbaik dari perpaduan estetika dan ketelitian dalam desain. Setiap detailnya menunjukkan kecintaan masyarakat Marrakesh pada seni dan keindahan.

Arsitektur ini gak hanya indah secara visual, tetapi juga punya makna filosofis. Pola geometris melambangkan keteraturan alam semesta, sementara taman-taman yang ada di dalam istana menciptakan suasana damai di tengah hiruk pikuk kota. Pengaruh sejarah yang panjang membuat Marrakesh menjadi tempat yang kaya akan inspirasi desain, baik untuk seniman maupun penggemar sejarah.

4. Taman menawan di tengah gurun

potret Jardinn Majorelle (commons.wikimedia.org/Alexander Leisser)

Jardin Majorelle adalah taman ikonik yang menjadi salah satu oase hijau di tengah kota Marrakesh. Taman ini awalnya dibangun oleh pelukis asal Prancis, Jacques Majorelle, pada tahun 1920-an, lalu direstorasi oleh desainer Yves Saint Laurent. Warna biru kobalt yang mendominasi bangunan di dalam taman ini kontras dengan hijau subur tanaman, menciptakan suasana visual yang menenangkan. Jalan setapaknya dipenuhi pot tanaman eksotis, kolam kecil, dan pohon-pohon rindang yang memberi teduh di bawah terik matahari.

Selain keindahan visual, Jardin Majorelle juga punya koleksi tumbuhan langka dari berbagai penjuru dunia. Ada kaktus raksasa, bambu, hingga tanaman tropis yang jarang dijumpai di kawasan gurun. Suara gemericik air dari kolam membuat suasana makin damai, menjadikannya tempat sempurna untuk melarikan diri sejenak dari hiruk pikuk Marrakesh. Taman ini juga dilengkapi museum kecil yang menampilkan seni dan budaya Berber, memberi pengalaman lengkap antara keindahan alam dan pengetahuan sejarah.

5. Tradisi Hammam yang melegenda

potret Hammam (unsplash.com/Modern Pools)

Hammam, atau pemandian umum khas Maroko, adalah bagian penting dari budaya Marrakesh. Tradisi ini sudah ada sejak zaman kuno dan digunakan sebagai tempat membersihkan tubuh sekaligus bersosialisasi. Di Marrakesh, banyak hammam yang menawarkan pengalaman relaksasi lengkap, mulai dari pembersihan tubuh dengan sabun hitam khas, pengelupasan kulit, hingga pijat minyak argan yang menenangkan.

Mengunjungi hammam bukan hanya soal merawat tubuh, tetapi juga merasakan bagian dari gaya hidup lokal. Prosesnya memberikan rasa segar sekaligus tenang, membuat siapa pun merasa lebih rileks setelahnya. Tradisi ini terus hidup di tengah perkembangan zaman, menjadi penghubung antara masa lalu dan masa kini.

Marrakesh adalah kota yang menggabungkan sejarah, seni, dan kehidupan modern dalam satu lanskap yang memukau. Setiap sudutnya menyimpan kejutan, mulai dari pasar yang riuh, taman yang menawan, hingga tradisi yang tetap dijaga. Mengunjunginya seperti membaca buku sejarah yang penuh warna dan aroma. Marrakesh membuktikan bahwa sebuah kota bisa tetap mempertahankan identitasnya sambil terus memikat hati dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team