Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mexican cantil (commons.wikimedia.org/Cvmontuy)

Intinya sih...

  • Mexican cantil adalah ular viper mematikan yang hidup di Amerika Tengah dan Meksiko
  • Mereka berburu di malam hari, bersifat soliter, teritorial, dan dapat hidup hingga 24 tahun
  • Populasi mexican cantil menurun drastis karena hilangnya habitat dan pemburuan manusia

Mexican cantil termasuk spesies ular viper. Mereka dikenal akan bisanya yang sangat mematikan. Di samping itu, mexican cantil memiliki kemampuan berburu yang handal karena dapat mengatur strategi saat menyergap mangsanya.

Di sisi lain, mereka mampu bertahan hidup lama hingga usia puluhan tahun. Masuk dalam daftar hewan langka, berikut ini beberapa fakta menarik seputar mexican cantil dilansir dari laman Animalia dan Animaldiversity, sebagai berikut.

1. Habitat asli mexican cantil

Mexican cantil (commons.wikimedia.org/Cvmontuy)

Mexican cantil merupakan hewan endemik asal benua Amerika. Dilansir laman Animalia, sebagian besar populasi spesies ular ini mendiami Amerika bagian tengah yang meliputi negara El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua. Sedangkan di Amerika bagian utara, mexican cantil hanya terdapat di Meksiko.

Mereka mendiami berbagai macam daerah mulai dari hutan, padang rumput, dan lain-lain. Namun, mexican cantil lebih suka membuat sarang di area yang dekat dengan sumber air. Untuk bertahan hidup, mexican cantil memangsa hewan berukuran kecil seperti kodok, tikus, kadal, dan masih banyak lagi.

2. Kebiasaan hidup di alam liar

Mexican cantil (commons.wikimedia.org/Yinan Chen)

Mexican cantil termasuk hewan soliter yang aktif beraktivitas di malam hari seperti mencari makanan dan berkembang biak. Seperti spesies ular pada umumnya, mereka lebih memilih untuk hidup menyendiri ketimbang berkelompok. Saat berburu mangsa, mexican cantil akan berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya.

Setelah itu, ular ini akan menyerang secara tiba-tiba jika mangsanya lewat. Mexican cantil juga bersifat teritorial yang akan mempertahankan wilayah kekuasaannya dari ular lainnya. Mereka akan membuka mulutnya lebar-lebar sehingga terlihat menyeramkan ketika ingin menakuti hewan predator.

3. Ciri khas fisik

Mexican cantil (commons.wikimedia.org/Cvmontuy)

Rata-rata panjang tubuh mexican cantil dewasa adalah 60 sentimeter. Dilansir dari laman Inaturalist, spesies ular ini mempunyai kepala berbentuk segitiga dan mata kecil dengan pupil vertikal. Sedangkan tubuh mexican cantil ditutupi oleh sisik berwarna gelap. 

Terdapat juga garis-garis berwarna putih dan coklat di sekitar tubuhnya. Mexican cantil memiliki ekor berwarna hijau yang juga sering digunakannya untuk memikat mangsanya agar mendekat. Semakin bertambahnya usia ular ini maka sisiknya semakin gelap.

4. Sistem reproduksi

Mexican cantil (commons.wikimedia.org/Vladlen Henríquez)

Hingga saat ini belum ada informasi detail seputar cara berkembang biak mexican cantil. Musim kawin mereka berlangsung selama musim semi. Dalam satu kali persalinan sang betina mampu mengeluarkan hingga 20 anak ular. 

Mexican cantil masuk dalam daftar spesies ular paling berbahaya di benua Amerika. Gigitannya pada manusia mampu menyebabkan gagal ginjal, pendarahan bahkan ada berujung kematian. Akan tetapi, ular ini memiliki sifat pemalu dan akan melarikan diri jika bertemu manusia.

5. Populasi yang kian memprihatinkan

Mexican cantil (commons.wikimedia.org/Pavel Sevela)

Badan Konservasi Alam Dunia belum memiliki data resmi seputar jumlah mexican cantil yang tersisa di alam liar. Namun, mereka telah dimasukan dalam daftar hewan dilindungi. Kabar buruknya, populasi mexican cantil semakin menurun drastis dari tahun ke tahun.

Ancaman terbesar ular ini adalah hilangnya habitat mereka yang disebabkan pembangunan infrastruktur. Di samping itu, mexican cantil sering diburu dan dibunuh oleh manusia karena dianggap sebagai ancaman. Reptil ini mampu bertahan hidup hingga usia 24 tahun.

Dengan efek serangan yang fatal membuatmu harus waspada jika bertemu mexican cantil. Semoga ada upaya yang dilakukan agar populasi spesies ular ini terhindar dari kepunahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorIDTM