Shibam, julukan "Manhattan di Padang Pasir," memang bukan isapan jempol. Kota kuno yang seluruh bangunannya terbuat dari lumpur ini menyajikan pemandangan yang sureal, seolah waktu berhenti di abad ke-16. Siapa sangka di tengah hamparan gurun Yaman yang panas dan kering, berdiri tegak sebuah kota dengan gedung-gedung pencakar langit yang usianya sudah ratusan tahun?
Kota berbenteng ini menjadi bukti kecerdasan arsitektur tradisional dalam menghadapi kondisi alam dan ancaman sosial. Dengan lebih dari 500 rumah menara yang menjulang, Shibam adalah pelajaran tentang urbanisasi vertikal, adaptasi iklim, dan pertahanan diri, jauh sebelum beton dan baja menjadi primadona. Penasaran dengan kota ini? Mari kita telusuri kenapa kota lumpur ini begitu istimewa dan mampu bertahan berabad-abad.