Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Svalbard Reindeer, Rusa Kutub Termungil di Dunia

rusa kutub svalbard di habitatnya (commons.wikimedia.org/Bjoertvedt)

Rusa kutub atau reindeer merupakan salah satu spesies rusa terbesar di dunia. Mereka hewan yang anggun dengan kaki panjang dan tanduk megah. Rusa kutub sebenarnya ada banyak macamnya. Salah satunya ada yang tinggal di kepulauan terpencil dekat dengan kutub utara.

Namanya rusa kutub svalbard atau Svalbard reindeer. Mereka ini subspesies rusa kutub terlangka sekaligus terkecil. Sesuai namanya, mereka cuma ada di Kepulauan Svalbard, Norwegia. Di habitatnya yang ekstrem itu, rusa kutub svalbard harus berjuang menghadapi perubahan iklim. Tahukah kamu kalau mereka malas gerak kalau cuacanya hangat? Simak lima fakta unik rusa kutub svalbard yang wajib kamu tahu berikut ini, deh!

 

1. Sudah ada di Kepulauan Svalbard selama 5 ribu tahun

rusa kutub svalbard di habitatnya (commons.wikimedia.org/Per Harald Olsen)

Svalbard reindeer atau rusa kutub svalbard merupakan subspesies rusa kutub yang tinggalnya di Kepulauan Svalbard. Kepulauan ini letaknya di Samudra Arktik, sekitar 800 kilometer dari kutub utara, menurut laman Swoop Arctic. Di wilayah paling utara dari Norwegia ini, sekitar 60 persen daratannya tertutup es permanen.

Menurut laman Animalia, mamalia dengan nama ilmiah Rangifer tarandus platyrhynchus ini sudah ada di Kepulauan Svalbard setidaknya selama 5 ribu tahun. Jadi mereka sudah beradaptasi dengan iklim ekstrem khas kutub utara. Karena gak melakukan migrasi, mereka sangat rentan terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di habitatnya.

2. Subspesies rusa kutub termungil dan tercantik

tampak sekujur tubuh rusa kutub svalbard (commons.wikimedia.org/Bjørn Christian Tørrissen)

Rusa kutub svalbard tampil unik dengan penampilannya yang kerdil dan gemuk. Dengan tinggi jantan 160 sentimeter dan berat maksimal 90 kilogram, mengutip Norwegian Polar Institute, rusa kutub svalbard jadi subspesies rusa kutub terkecil di dunia. Kakinya memang pendek, tapi mereka bisa lari mencapai kecepatan 80 kilometer per jam! Namun, Oceanwide Expedition mengungkap kalau hewan ini gak suka terlalu banyak gerak.

Rusa kutub svalbard memiliki bulu berwarna abu-abu terang dengan bercak kecokelatan. Saat musim dingin, bulunya akan makin menebal dan berwarna makin cerah. Menariknya, bulu tebal rusa kutub svalbard memberikan ilusi kalau mereka bertubuh gemuk. Bahkan, rusa yang sebenarnya sedang kelaparan akan tetap terlihat gemuk berkat bulu tebalnya.

3. Jantan dan betina sama-sama menumbuhkan tanduk

sepasang rusa kutub svalbard berlari (commons.wikimedia.org/Bjørn Christian Tørrissen)

Sama seperti jenis rusa kutub lainnya, kedua jenis kelamin rusa kutub svalbard sama-sama menumbuhkan tanduk. Jantan biasanya menumbuhkan tanduk antara bulan April—Juli dan akan menggugurkan beludru yang melapisi tanduknya pada Agustus—September. Sementara betina menumbuhkan tanduknya pada Juni dan akan bertahan sepanjang tahun.

Menariknya, jantan melepaskan tanduknya pada awal musim dingin yang mana lebih awal dari betina. Menurut Aurora Expedition, pada periode ini kebanyakan betina sedang hamil. Jadi, selama beberapa waktu betina dapat prioritas untuk mengakses sumber makanan yang kala itu terbatas. Hal ini sangat penting untuk pertumbuhan janinnya. 

4. Terancam oleh perubahan iklim

rusa kutub svalbard di habitatnya (commons.wikimedia.org/Jerzy Strzelecki)

Sebagai hewan yang hidup di dalam Lingkar Arktik, rusa kutub svalbard sudah terbiasa dengan iklim dingin. Karena itu, perubahan iklim yang terjadi sangat berdampak bagi populasinya. Dilansir laman Science Daily, survei selama lebih dari 16 tahun menunjukkan kalau berat rusa kutub svalbard dewasa menurun 12 persen dari 55 kilogram menjadi 48 kilogram.

Suhu Bumi yang menghangat membuat hujan turun saat musim dingin. Air hujan yang turun kemudian membeku dan menutupi vegetasi yang jadi makanan rusa kutub svalbard. Karena gak bisa mengakses makanan, rusa kutub svalbard banyak yang kelaparan. Akibatnya, anaknya gugur atau terlahir berbobot ringan. 

Fenomena serupa terjadi pada Juli 2019 lalu. Sekitar 200 ekor rusa kutub svalbard ditemukan mati kelaparan. Menurut laman Animalia, hal ini juga terjadi akibat perubahan iklim yang menyebabkan hujan turun lebih awal saat musim dingin, menutup akses makanan para rusa kutub.

5. Malas aktivitas kalau suhu hangat

rusa kutub svalbard beristirahat (commons.wikimedia.org/Jerzy Strzelecki)

Suhu bumi yang menghangat memiliki sisi positif yang diharapkan bisa membuat rusa kutub svalbard mampu bertahan selama musim dingin. Cuaca hangat membuat rumput dan tanaman berbunga tumbuh subur di Svalbard. Saat musim panas, ketersediaan pangan rusa kutub meningkat dari biasanya. Jadi, mereka bisa makan banyak-banyak untuk persiapan musim dingin. 

Namun, para ilmuwan masih dibuat khawatir. Pasalnya, cuaca hangat bikin rusa kutub utara svalbard lebih banyak beristirahat ketimbang mencari makan. Seperti yang diungkapkan Leif Egil Loe, seorang profesor dari Norwegian University of LIfe Sciences pada laman Phys.org, tingkat aktivitas rusa kutub svalbard menurun tajam saat suhu udara lebih dari 12 derajat celsius. Kalau begini, dikhawatirkan mereka gak punya persediaan lemak yang cukup untuk menghadapi musim dingin.

Semoga saja situasinya bisa lebih baik ke depannya untuk rusa kutub svalbard, ya. Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang mamalia satu ini? Apa kamu setuju kalau rusa kutub svalbard adalah rusa kutub terimut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us