Yellow bellied glider termasuk hewan arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon. Mereka bergerak dengan cara unik yaitu meluncur terbang dari satu pohon ke pohon lainnya. Jika dibandingkan dengan spesies glider lainnya, yellow bellied glider memiliki penampilan yang lebih mencolok.
Inilah yang membuat mamalia berkantung ini dapat dengan mudah diidentifikasi di alam liar. Lantas, fakta menarik apa saja yang patut kamu ketahui seputar yellow bellied glider. Simak ulasannya!
Yellow bellied glider merupakan hewan endemik asal benua Australia. Populasi mereka dapat ditemukan di wilayah New South Wales, Queensland, dan Victoria. Dilansir laman Animalia, spesies glider ini mendiami berbagai macam area mulai dari kaki bukit hingga hutan yang berada di dekat pesisir pantai.
Namun, mereka lebih menyukai tinggal di daerah yang memiliki curah hujan tinggi. Yellow bellied glider termasuk hewan omnivora. Untuk bertahan hidup, mamalia ini mengonsumsi nektar, serbuk sari, getah, dan berbagai jenis serangga berukuran kecil.
Yellow bellied glider aktif beraktifitas pada malam hari seperti bersosialisasi dan mencari makanan. Spesies glider ini hidup dengan membentuk kelompok dalam jumlah yang tidak terlalu besar. Biasanya dalam satu kelompok hanya terdiri dari 2 hingga 6 individu.
Saat mencari makanan yellow bellied glider akan menempuh perjalanan hingga 1 kilometer dari sarangnya. Mereka sangat suka membuat sarang di pohon jenis rose gum berukuran besar. Yellow bellied glider akan mengeluarkan suara jeritan untuk memberitahukan yang lainnya jika ada bahaya mendekat.
Yellow bellied glider termasuk mamalia berukuran kecil. Dilansir laman Animaldiversity, seekor glider dewasa mempunyai kisaran panjang tubuh antara 27 hingga 30 sentimeter. Sedangkan rata-rata berat tubuhnya 435 gram.
Keunikan yellow bellied glider jika dibandingkan dengan spesies glider lainnya terletak pada bulu kuning pucat di perutnya. Di samping itu, bulu Yellow bellied glider memiliki tekstur yang sangat lembut. Untuk membedakan jenis kelamin, sang jantan lebih besar ketimbang betina.
Yellow bellied glider memiliki cara berkembang biak yang terbilang unik. Sebagian besar dari populasi hewan ini menerapkan sistem perkawinan monogami. Sedangkan, beberapa diantaranya ada yang kawin dengan banyak pasangan.
Musim kawin yellow bellied glider berbeda-beda, tergantung di wilayah mana mereka tinggal. Dalam satu kali persalinan, spesies glider ini hanya dapat melahirkan seekor bayi namun terkadang kembar. Anak yang baru lahir akan terus berada di dalam kantung induk hingga berusia 100 hari.
Badan Konservasi Alam Dunia memperkirakan jumlah yellow bellied glider yang tersisa di alam liar berkisar antara 50.000 - 500.000 ekor. Meskipun tergolong banyak namun status mereka telah dimasukan dalam kategori hewan dilindungi. Ini lantaran jumlah yellow bellied glider yang terus menurun drastis setiap tahunnya.
Ancaman terbesar yellow bellied glider adalah penebangan pohon yang membuat mereka kehilangan tempat tinggal. Selain itu, pemasangan pagar kawat duri menyebabkan hewan ini mati tersangkut. Di habitat aslinya, Yellow bellied glider mampu bertahan hidup hingga usia maksimal 10 tahun.
Di samping faktor di atas, yellow bellied glider juga sering ditangkap untuk diperjual belikan secara ilegal. Semoga ada upaya yang dilakukan agar keberadaan hewan ini terhindar dari ancaman kepunahan.