Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Zenaida dove
Zenaida dove (commons.wikimedia.org/Anneli Salo)

Intinya sih...

  • Zenaida dove adalah burung khas Karibia yang bisa hidup di berbagai kondisi lingkungan, dari hutan terbuka hingga daerah pesisir.

  • Burung ini dikenal dengan suara 'coo' lembut yang menenangkan dan sering diasosiasikan dengan kedamaian dan awal hari yang baru.

  • Frekuensi suara mereka dipengaruhi oleh berat badan, dan mereka juga membutuhkan garam untuk menjaga keseimbangan elektrolit tubuh.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surga tropis Karibia bukan cuma terkenal karena pantainya yang indah. Wilayah ini juga jadi rumah bagi beragam satwa eksotis, termasuk burung-burung dengan warna dan suara yang khas. Dari sekian banyak spesies yang menghiasi langit biru Karibia, zenaida dove menempati posisi istimewa. Burung tekukur berwarna cokelat lembut ini bukan hanya indah dipandang, tapi juga punya makna simbolis bagi masyarakat setempat, hingga dijadikan burung nasional di beberapa negara kepulauan Karibia, seperti Barbados dan Anguilla.

Sekilas, burung dengan nama ilmiah Zenaida aurita ini tampak sederhana. Namun, jika diperhatikan lebih dekat, pesonanya justru muncul dari kilau ungu di lehernya, garis putih di ujung sayap, dan suara 'coo' lembut yang sering terdengar di pagi hari. Selain tampil anggun, burung ini juga dikenal tangguh dan mampu bertahan hidup di berbagai kondisi lingkungan.

Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut lima fakta menarik tentang zenaida dove, burung yang melambangkan kedamaian dan keteguhan di jantung Karibia

1. Hidup di surga tropis, tapi mampu beradaptasi di berbagai kondisi

Zenaida dove (inaturalist.org/rawcomposition)

Zenaida dove adalah burung khas wilayah Karibia yang tersebar di hampir semua pulau besar dan banyak pulau kecil di kawasan itu. Tak hanya itu, mereka juga bisa ditemukan di sepanjang pesisir utara Semenanjung Yucatán, Meksiko.

Habitatnya cukup beragam, mulai dari hutan terbuka, lahan bersemak, hingga daerah pesisir dengan vegetasi rendah. Fleksibilitas ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang luar biasa.

Mereka bisa hidup di area yang subur dan rimbun, tapi juga bertahan di tempat yang gersang dan terbuka. Jadi, meskipun sering disebut 'burung tropis,' zenaida dove ternyata bukan tipe yang manja dengan lingkungan.

2. Punya suara khas yang menenangkan

Zenaida dove (inaturalist.org/cuihenggang)

Setiap burung punya caranya sendiri untuk berkomunikasi, termasuk zenaida dove yang dikenal lewat suara 'coo'-nya yang dalam dan datar. Suara ini sering terdengar di pagi hari saat suasana masih sepi, menciptakan nuansa tenang khas tropis yang menenangkan siapa pun yang mendengarnya.

Bagi masyarakat Karibia, suara lembut burung ini sering diasosiasikan dengan kedamaian dan awal hari yang baru. Tak heran kalau zenaida dove menjadi bagian dari lanskap suara alam di pulau-pulau Karibia, layaknya musik alami yang menyertai kehidupan sehari-hari di sana.

3. Frekuensi suara mereka dipengaruhi oleh berat badan

Zenaida dove (inaturalist.org/rawcomposition)

Menurut Animal Diversity Web, burung ini memiliki dua jenis panggilan utama. Pertama, panggilan bersarang (nesting call), yang digunakan untuk berkomunikasi saat bergantian mengerami telur. Biasanya durasinya pendek, sekitar 1 sampai 2 detik.

Panggilan kedua yaitu panggilan iklan (advertisement call), yaitu suara nyanyian lembut berdurasi sekitar 3 detik yang sering digunakan jantan untuk menandai wilayah atau menarik perhatian betina.

Menariknya, frekuensi suara mereka dipengaruhi oleh berat badan. Jadi, semakin besar tubuhnya, semakin rendah nada suaranya. Kombinasi antara irama lembut dan nada rendah membuat suara burung ini sering dianggap menenangkan, bahkan menjadi 'soundtrack alami' pagi hari di pulau-pulau tropis.

4. Tidak hanya makan buah dan biji, tapi juga butuh garam!

Zenaida dove (inaturalist.org/rawcomposition)

Zenaida dove adalah burung yang fleksibel dalam hal makanan. Mereka memakan berbagai buah dan biji-bijian, baik dengan memungutnya di tanah maupun memetiknya langsung dari pohon. Pola makan ini membantu mereka bertahan di berbagai jenis habitat, terutama di tempat yang ketersediaan makanannya tidak menentu.

Menariknya, melansir dari Birds of The World, burung ini juga dikenal mencari sumber garam alami maupun buatan. Mereka bisa mengunjungi tempat-tempat seperti endapan garam di tepi pantai atau area yang memiliki kandungan mineral tinggi. Garam membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan kesehatan tubuh mereka, terutama di lingkungan panas seperti Karibia.

5. Pura-pura terluka demi melindungi anak

Zenaida dove (inaturalist.org/ fdopp)

Selain dikenal dengan suaranya yang begitu menenangkan, zenaida dove juga dikenal cerdik dan penuh strategi dalam menjaga anaknya. Saat sarang terancam predator, baik jantan maupun betina akan melakukan taktik pengalihan klasik, yakni dengan berpura-pura sayapnya patah!

Burung ini akan menjauh dari sarang sambil mengepakkan sayap dengan lemah dan menyeret tubuhnya di tanah, seolah-olah terluka. Gerakan ini menarik perhatian predator untuk mengejarnya, sementara anak-anaknya tetap aman di sarang. Begitu predator cukup jauh, burung dewasa itu akan segera terbang tinggi dan kembali ke sarangnya setelah bahaya lewat. Perilaku ini tidak hanya menunjukkan kecerdasan, tetapi juga naluri keibuan dan kebapakan yang kuat.

Zenaida dove bukan hanya burung berwarna cokelat yang sering terlihat di langit Karibia. Ia adalah simbol ketenangan, ketahanan, dan keindahan sederhana yang sering terlewatkan. Dari suaranya yang lembut hingga kemampuannya bertahan di berbagai habitat, burung ini mengingatkan kita bahwa keindahan alam tidak selalu mencolok, terkadang tersembunyi dalam kesederhanaan yang menenangkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team