5 Fobia Paling Langka di Dunia, Ada yang Takut Pada Paras Wanita!

Bagi kamu pecinta pelajaran matematika, mungkin tak disangka bahwa ternyata ada fobia terhadap angka-angka. Seseorang yang mengalami fobia terhadap angka biasanya disebut arithmophobia atau numerophobia. Orang yang termasuk arithmophobia biasanya akan merasa takut saat menghitung sesuatu atau melakukan pekerjaan yang berkaitan dengan angka. 

Biasanya, fobia ini disebabkan oleh rasa trauma atau tertekan saat masih menjalankan masa pendidikan ataupun hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Ada pula fobia terhadap angka-angka tertentu karena berbagai alasan, mulai dari kepercayaan, mitos, dan lainnya. Misalnya, terdapat seseorang yang selalu menghindari angka 13 karena dianggap dapat membawa sial. 

Adapula angka 4 yang dianggap juga dapat membawa kesialan, khususnya bagi sebagian masyarakat yang ada di negara-negara Asia seperti Jepang, Vietnam, dan Tiongkok. Kadang, arithmophobia dapat membuat permasalahan tersendiri bagi para penderitanya seperti gampang cemas atau panik hingga mengalami stres. 

Bagi kamu para kutu buku pastinya tak menyangka bahwa terdapat fobia terhadap buku yang biasa disebut bibliophobia. Fobia terhadap buku biasanya diikuti dengan ketakutan unuk membaca dalam hati atau membaca di hadapan publik. Kebanyakan dari fobia ini biasanya memiliki jenis buku tersendiri yag mereka hindari, seperti buku pelajaran atau buku sejarah. 

Ada pula istilah metrophobia atau fobia terhadap puisi yang merupakan cabang dari bibliophobia. Biasanya, orang yang fobia terhadap buku akan gemetaran bahkan cemas saat mereka membaca buku. Bahkan, ada juga yang harus membakar buku-buku agar mereka tidak dapat berinteraksi dengan buku tersebut. 

Cacophobia merupakan istilah fobia terhadap sesuatu atau seseorang yang dianggap kurang elok secara fisik. Dilansir Psych Times, penderita fobia ini akan mengalami kecemasan dan overthinking saat berhadapan dengan orang-orang yang dianggapnya kurang elok. Menariknya, cacophobia juga dapat digunakan untuk menyebut orang yang takut untuk berpenampilan tak sedap.

Tak diketahui secara pasti mengenai penyebab ini fobia ini walau faktor genetik dan lingkungan memiliki peranan yang cukup signifikan. Biasanya, orang yang menderita fobia ini sangat mudah menghakimi seseorang. Untuk menangani cacophobia, terdapat terapi khusus seperti terapi berbicara serta terapi paparan. 

Kebalikan dari cacophobia ialah venustraphobia. Venustraphobia merupakan istilah bagi seseorang yang mengalami fobia terhadap wanita berparas menawan. Dilansir FEAROF, biasanya orang yang mengalami fobia ini pernah mengalami sebauh penolakan, perlakuan yang tidak enak, dipermalukan, hingga ditertawakan oleh wanita yang dianggapnya sangat cantik. 

Penderita fobia ini biasanya akan langsung menghindari wanita yang dianggapnya menawan dan menganggap wanita tersebut merupakan sebuah ancaman. Fobia ini sendiri disebabkan oleh berbagai macam faktor, mulai dari faktor genetik, pengalaman buruk yang telah dijelaskan sebelumnya, hingga tingkat stres yang berlebihan. 

Gejala bagi para penderita venustraphobia ialah gemetaran, sesak nafas, jantung berdebar, hingga pusing saat berhadapan langsung dengan wanita yang dianggapnya sangat menarik. Venustraphobia dapat diatasi secara mandiri dengan meditasi, perbanyak diskusi dengan orang kepercayaan, perbanyak informasi atau pengetahuan, hingga olahraga. 

Ada pula istilah fobia terhadap tidur yang biasa disebut somniphobia. Fobia ini sering diikuti dengan gangguan insomnia atau sulit tidur. Biasanya, fobia ini terjadi akibat pengalaman buruk saat tidur seperti selalu mimpi buruk hingga ketindihan. 

Dilansir Healthline, adapun beberapa gejala orang yang menderita fobia ini seperti cemas yang berlebihan ketika berpikir untuk tidur, selalu barusaha agar tidak tertidur, kesulitan untuk mengingat sesuatu, hingga panik saat sudah memasuki waktu tidur. Fobia ini juga dapat mengakibat gangguan pada fisik seperti sakit perut, mual, hingga dada terasa sesak.

Kelima fobia di atas memang sangat jarang terjadi pada manusia. Meskipun begitu, fobia ini benar-benar terjadi pada sebagian orang di berbagai belahan dunia. Kelima fobia ini pastinya dapat diatasi secara mandiri maupun klinis dengan berbagai meditasi dan terapi tertentu.