Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi organ tubuh (pexels.com/Tara Winstead)

Intinya sih...

  • Hati mengatur hormon seks, menjaga keseimbangan hormonal untuk kesehatan reproduksi dan emosional.

  • Limpa menyaring darah, memproduksi sel imun, vital dalam sistem kekebalan tubuh.

  • Usus besar menyerap cairan, berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mikrobiota usus.

Tubuh manusia adalah sistem biologis yang sangat kompleks, dengan ribuan proses yang terjadi setiap detik tanpa disadari.Setiap organ di dalam tubuh memiliki tugas utama yang sudah banyak diketahui, seperti jantung memompa darah atau paru-paru menyalurkan oksigen. Namun, di balik itu semua, terdapat sejumlah fungsi lain yang jarang disorot tetapi sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia.

Beberapa fungsi organ yang jarang diketahui justru menjadi kunci penting dalam sistem pertahanan tubuh, pengaturan metabolisme, hingga kestabilan emosi. Mengetahui fungsi tersembunyi ini juga bisa mendorong kita untuk lebih perhatian terhadap gaya hidup sehat. Berikut lima fungsi organ tubuh yang jarang diketahui namun memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari.

1. Hati mengatur hormon seks

ilustrasi sakit di bagian hati (freepik.com/jcomp)

Banyak orang mengasosiasikan hati (liver) sebagai organ detoksifikasi, tetapi fungsinya lebih luas dari itu. Salah satu peran penting hati adalah membantu metabolisme hormon seks seperti estrogen dan testosteron. Hati memecah hormon-hormon ini setelah selesai digunakan agar tidak menumpuk dalam darah, yang bila dibiarkan bisa menimbulkan ketidakseimbangan hormon.

Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan berbagai gangguan, mulai dari jerawat, perubahan suasana hati, hingga gangguan menstruasi. Jika fungsi hati terganggu, tubuh akan kesulitan menstabilkan kadar hormon, yang dapat berdampak pada sistem reproduksi dan kesehatan emosional secara keseluruhan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan hati juga penting untuk keseimbangan hormonal.

2. Limpa sebagai filter darah yang canggih

ilustrasi mengambil darah (pexels.com/Kirill Dratsevich)

Limpa sering kali diabaikan karena dianggap kurang penting dibanding organ lainnya. Padahal, limpa memiliki peran penting dalam menyaring dan mendaur ulang sel darah merah yang sudah tua atau rusak. Organ ini juga menyimpan cadangan darah dan berfungsi sebagai tempat produksi limfosit, yaitu sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan.

Ketika tubuh mengalami infeksi, limpa membantu memproduksi dan mengedarkan sel imun untuk melawan patogen. Tanpa limpa yang berfungsi optimal, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi dan membersihkan kotoran dalam darah akan menurun drastis. Meskipun limpa bisa diangkat, kehilangan fungsi alaminya tetap berdampak besar pada sistem kekebalan tubuh.

3. Usus besar mengatur keseimbangan cairan

ilustrasi usus (pexels.com/MART PRODUCTION)

Fungsi utama usus besar dikenal sebagai tempat pembentukan feses, tetapi organ ini juga berperan penting dalam menyerap air dan elektrolit dari sisa makanan. Proses ini membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga tidak mengalami dehidrasi atau gangguan elektrolit. Tanpa penyerapan yang efisien di usus besar, tubuh akan kehilangan banyak cairan dalam waktu singkat, yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Selain itu, usus besar juga menjadi rumah bagi mikrobiota usus yang mempengaruhi banyak aspek kesehatan, mulai dari imunitas hingga suasana hati. Ketika fungsi penyerapan usus besar terganggu, tubuh bisa mengalami diare kronis atau ketidakseimbangan ion yang mengganggu kerja otot dan saraf. Fungsi tersembunyi ini menunjukkan bahwa usus besar lebih dari sekadar saluran pembuangan.

4. Kulit mengatur tekanan darah lewat keringat

ilustrasi kulit yang cerah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kulit dikenal sebagai pelindung tubuh dari lingkungan luar, namun ternyata juga berperan dalam pengaturan tekanan darah. Ketika tubuh berkeringat, bukan hanya suhu yang dikendalikan, tetapi juga keseimbangan natrium dan cairan. Proses pengeluaran garam lewat keringat secara tidak langsung memengaruhi volume darah, yang berdampak pada tekanan darah.

Jika produksi keringat terganggu, tubuh bisa kesulitan mempertahankan tekanan darah yang stabil, terutama dalam kondisi panas ekstrem. Kulit juga merespons sinyal dari sistem saraf otonom, yang mengatur pelebaran atau penyempitan pembuluh darah di permukaan kulit. Ini menjadikan kulit sebagai bagian dari sistem kardiovaskular yang penting.

5. Tulang memproduksi hormon pengatur gula darah

ilustrasi tulang (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tulang lebih dari sekadar struktur penopang tubuh. Di dalam tulang terdapat sel-sel khusus yang menghasilkan hormon osteokalcin, yang berperan dalam mengatur kadar gula darah dan sensitivitas insulin. Hormon ini juga memengaruhi metabolisme energi secara keseluruhan, termasuk bagaimana tubuh menyimpan dan menggunakan lemak.

Tulang juga memiliki hubungan erat dengan sistem endokrin. Ketika produksi osteokalcin terganggu, risiko terjadinya resistensi insulin dan diabetes tipe 2 dapat meningkat. Hal ini menjelaskan mengapa kesehatan tulang bukan hanya penting untuk mencegah osteoporosis, tetapi juga untuk menjaga kestabilan metabolik.

Pemahaman tentang fungsi tersembunyi organ tubuh menunjukkan betapa kompleks dan saling terhubungnya sistem dalam tubuh manusia. Organ-organ yang selama ini dianggap memiliki satu fungsi ternyata bekerja secara multifungsi demi menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh secara menyeluruh. Mengetahui peran-peran ini bisa menjadi motivasi tambahan untuk menjaga kesehatan setiap organ, bukan hanya yang terlihat vital secara kasat mata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team