Ilustrasi burung houbara bustard termasuk fauna steppe yang langka dan endemik Turkmenistan (commons.wikimedia.org/Len Worthington)
Houbara bustard adalah burung padang pasir berukuran sedang yang hidup di kawasan semi-gurun Asia Tengah, termasuk Turkmenistan. Burung ini terkenal karena bulu samar berwarna cokelat dan krem yang membuatnya nyaris tidak terlihat di padang pasir. Menurut IUCN Redlist, burung ini kini termasuk kategori vulnerable atau ‘rentan’.
Burung ini memiliki kebiasaan migrasi jarak jauh. Setiap tahun, populasi Houbara dari Asia Tengah bermigrasi ke wilayah selatan untuk menghindari musim dingin yang keras. Migrasi ini membuat mereka semakin rentan diburu, terutama di kawasan Timur Tengah di mana perburuan dengan elang masih populer.
Houbara bustard bukan hanya bagian dari ekosistem gurun, tetapi juga simbol bagaimana budaya berburu manusia bisa mengancam kelangsungan hidup satwa. Dengan populasi yang terus menurun, perlindungan burung ini menjadi isu penting di Turkmenistan, termasuk di sekitar Ashgabat.
Ashgabat mungkin dikenal dunia karena arsitektur marmernya yang mencolok, tetapi kehidupan liar di sekitarnya menyimpan cerita yang lebih dalam. Kuda akhal-teke yang berkilau, agama gurun yang berkumis aneh, hingga elang dan burung langka menunjukkan bahwa gurun bukanlah ruang kosong, melainkan rumah bagi makhluk dengan strategi bertahan hidup yang menakjubkan.
Keberadaan hewan-hewan khas ini juga mengingatkan kita bahwa kebanggaan budaya dan simbol nasional sering kali lahir dari hubungan manusia dengan alam. Jika tidak dijaga, maka warisan unik ini bisa lenyap hanya dalam hitungan generasi. Ashgabat bukan hanya kota, tetapi juga panggung bagi drama alam yang luar biasa—dan itu layak untuk terus dipelihara.