5 Hewan yang Ternyata Ahli Matematika, Nomor 2 Terkenal Cerdas

Lebah madu bukan hanya pintar mencari bunga, tapi juga paham soal angka. Penelitian menunjukkan bahwa lebah bisa mengenali konsep "nol", sesuatu yang bahkan sulit dipahami oleh banyak hewan lain. Ini membuktikan bahwa otak kecil mereka menyimpan kecerdasan luar biasa.

Dalam eksperimen, lebah mampu membedakan antara kelompok objek yang berisi satu, dua, atau bahkan tidak ada sama sekali. Ini menunjukkan bahwa mereka bisa memahami jumlah secara logis. Si kecil bersayap ini benar-benar bikin kagum!

Simpanse (Pan troglodytes) memiliki kemampuan matematika yang mengejutkan. Mereka bisa mengenali angka dan melakukan penjumlahan sederhana dalam eksperimen laboratorium. Bahkan, ada simpanse yang bisa mengalahkan manusia dalam tes memori angka.

Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan ini membantu simpanse mencari makanan dan memahami struktur sosial kelompoknya. Dengan kecerdasan seperti ini, simpanse semakin membuktikan kedekatannya dengan manusia. Mereka memang pantas disebut kerabat terdekat kita!

Gagak sering disebut sebagai salah satu burung paling pintar di dunia. Mereka mampu memahami konsep jumlah dan bahkan melakukan penjumlahan sederhana. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gagak bisa menghitung hingga angka kecil tanpa kesalahan.

Dalam kondisi alami, gagak menggunakan kemampuan ini untuk berburu makanan dan menghindari bahaya. Mereka bisa memperkirakan jumlah lawan atau makanan sebelum mengambil keputusan. Tak heran kalau gagak sering disebut "ilmuwan" di dunia burung!

Lumba-lumba dikenal cerdas dalam banyak hal, termasuk dalam hal berhitung. Mereka mampu memahami urutan angka dan membedakan jumlah benda dalam eksperimen. Bahkan, lumba-lumba bisa memecahkan soal matematika sederhana!

Di alam liar, lumba-lumba menggunakan kemampuan ini untuk berburu secara berkelompok. Mereka memperkirakan jumlah ikan dalam kawanan sebelum menyerang. Dengan otak besarnya, lumba-lumba benar-benar jadi "ahli matematika" laut!

Semut menggunakan sistem penjelajahan yang sangat efisien untuk mencari sumber makanan dan membangun sarang. Dengan mengikuti jejak feromon, mereka mampu menemukan jalur terpendek yang hampir menyerupai algoritma matematika. Teknik ini membuat perjalanan mereka selalu optimal dan tepat sasaran.

Studi tentang kecerdasan kolektif semut telah menginspirasi algoritma komputer, terutama dalam optimasi jalur dan logistik. Setiap semut berkontribusi dalam peta yang terbentuk dari ratusan gerakan kecil yang saling menguatkan. Keselarasan gerak dan strategi penjelajahan semut membuktikan bahwa solusi matematis dapat berasal dari makhluk yang sekecil mereka.

Melihat fakta ini, ternyata dunia hewan penuh kejutan ya! Mereka tidak hanya mengandalkan naluri, tapi juga punya "matematika alami" untuk bertahan hidup. Jadi, siapa bilang matematika cuma buat manusia?