5 Kemampuan Unik Cecak, Tak Hanya Bisa Memanjat Dinding Rumah!

Selain cecak rumah atau cecak kayu terdapat satu jenis cecak unik yang disebut cecak terbang. Cecak terbang sangat mudah dibedakan dari cecak lain dari kebiasaannya dan ciri fisiknya. Pertama, sebenarnya hewan ini tidak benar-benar bisa terbang melainkan hanya bisa meluncur, jelas BioDB. Kedua, cecak terbang biasanya punya tubuh yang lebih datar, tubuh yang bergelambir, dan selaput tipis di ekor, jari kaki, atau badannya. Nah, selaput dan gelambir inilah yang membantu cecak terbang untuk meluncur dari satu pohon ke pohon lain.

Mekanisme meluncurnya mirip dengan tupai terbang, cekibar, atau ular terbang, yaitu dengan melompat dari daerah tinggi dan kemudian melebarkan tubuh, gelambir, dan selaput-selaputnya. Hal tersebut dilakukan supaya cecak terbang dapat mengendalikan gerakannya saat berada di udara. Dengan melebarkan tubuh dan selaput-selaputnya hewan ini juga bisa mendarat dengan aman. Kemampuan meluncur ini juga tak bisa diremehkan karena beberapa spesies mampu meluncur hingga sejauh 60 cm.

Dilansir Britannica, kemampuan memutuskan ekor yang ada pada cecak disebut autotomi. Lebih detailnya lagi, kemampuan ini adalah kemampuan di mana hewan mampu memutuskan bagian tubuhnya pada keadaan tertentu. Biasanya autotomi digunakan saat keadaan terdesak, yaitu saat cecak berhasil tertangkap oleh predator. Setelah lepas ekornya masih bisa bergerak sehingga menarik perhatian predator. Nah, saat perhatian teralihkan maka cecak akan kabur dengan cepat dan mencari tempat persembunyian.

Namun walau terlihat sangat efektifk kemampuan ini cukup jarang digunakan. Hal ini dapat terjadi karena ekor termasuk bagian tubuh yang sangat penting. Jika cecak kehilangan ekornya ia juga akan kehilangan kemampuan untuk menyeimbangkan tubuh dan metabolisme tubuhnya menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan metabolisme ini disebabkan oleh tubuh yang berusaha menumbuhkan ekor secepat mungkin setelah ekornya putus. Alhasil setelah ekornya putus cecak harus lebih berhati-hati dan harus fokus dalam menumbuhkan ekornya kembali.

Jika rumahmu dikelilingi hutan, taman, kebun, atau pepohonan pasti kamu tak asing dengan suara cecak yang khas khususnya pada malam hari. Bagi manusia suara-suara tersebut memang tidak bermakna dan cenderung dihiraukan. Namun ternyata suara yang dikeluarkan cecak punya fungsi yang beragam, lho. Dilansir Gekkota, suara yang dikeluarkan cecak menandakan beberapa hal, seperti perasaan, kondisi lingkungan sekitar, dan kesiapan untuk berkembang biak.

Pada banyak kesempatan cecak akan mengeluarkan suara saat sedang senang atau merasa terancam. Terkadang cecak juga cukup teritorial dan jika ada cecak lain yang memasuki wilayahnya maka ia akan mengeluarkan suara keras untuk mengusir pengganggu tersebut. Tak hanya itu, cecak jantan juga akan mengeluarkan suara untuk menarik perhatian betina. Jika melihat semua hal tersebut maka dapat disimpulkan kalau cecak menggunakan suaranya sebagai respon terhadap lingkungan dan sebagai alat komunikasi.

Sebenarnya cecak merupakan reptil yang punya warna bervariasi, seperti cokelat, abu-abu, hijau, sampai kuning. Tak hanya itu, ciri fisik tiap spesies juga berbeda, ada yang badannya kecil, ada yang gendut, ada yang ramping, bahkan ada yang punya tubuh menyerupai daun dan kayu. Perbedaan-perbedaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti habitat, kebiasaan, dan makanan. Semua hal tersebut juga bukan hiasan semata karena bisa digunakan cecak untuk berkamuflase, terang berbagai sumber.

Sebagai contoh, beberapa spesies seperti Uroplatus fimbriatus punya tubuh datar, warna abu-abu, dan ekor yang pipih. Kedengarannya memang aneh, namun dengan bentuk tubuh demikian ia bisa menyamar sebagai daun kering atau kulit kayu. Beberapa spesies cecak terestrial seperti leopard gecko juga punya tubuh yang dihiasi corak tutul atau garis yang mana sangat berguna untuk berkamuflase di rumput kering, pasir, dan bebatuan. Terakhir, cecak berwarna hijau seperti Phelsuma grandis juga bisa menggunakan tubuh hijaunya untuk bersembunyi di dedaunan dan rerumputan pada siang hari.

Diantara banyaknya kemampuan yang dimiliki cecak mungkin kemampuan memanjat jadi yang paling terkenal. Kemampuan memanjat yang dimiliki cecak juga tak sembarangan karena ia bisa memanjat di semua tempat. Mau itu batu, pohon yang tidak rata, kaca yang licin, sampai dinding yang sangat miring bisa dipanjat oleh hewan ini. Mekanisme memanjatnya juga unik dan sangat berbeda dari hewan lain seperti ular, monyet, bahkan kadal lain.

Dilansir LiveScience, cecak memiliki ratusan rambut halus di telapak kakinya yang disebut setae. Tiap setae juga terbagi lagi menjadi bulu-bulu yang lebih kecil yang bernama spatulae. Nah, saat setae dan spatulae ini berkontak dengan permukaan benda terjadilah satu gaya yang bernama gaya van der Waals. Gaya ini terjadi saat elektron dari setae dan spatulae berinteaksi dengan elektron dari dinding, kaca, atau permukaan pohon. Alhasil interaksi tersebut memicu reaksi elektromagnetik yang memungkinkan cecak untuk menempel.

Cecak memang terkenal akan kemampuannya untuk memanjat dan menempel di berbagai permukaan, mulai dari kayu, kaca, sampai dinding. Namun setelah diulik lebih dalam ternyata kemampuan cecak lebih dari itu, lho. Selain memanjat cecak bisa berkamuflase di berbagai tempat. Cecak juga bisa memutuskan ekornya saat merasa terancam. Jika berbicara soal suara, cecak juga punya suara khas yang bisa digunakan untuk berbagai hal. Bahkan cecak juga bisa meluncur dari atas pohon, persis seperti seperti tupai terbang, ular terbang, dan cekibar.