Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Spesies Cecak Endemik Thailand, Banyak yang Menghuni Wilayah Gua

Ilustrasi cecak (en.m.wikipedia.org/Biscutella)
Ilustrasi cecak (en.m.wikipedia.org/Biscutella)

Salah satu reptil yang paling sering ditemui manusia adalah cecak, tak hanya di kebun atau hutan reptil kecil ini juga sering ditemukan di dalam rumah. Cecak punya suara yang sangat khas, kemampuan memanjat yang luar biasa, perawakan yang mudah dikenali, dan populasi yang sangat melimpah. Selain itu di dunia ini juga terdapat banyak spesies cecak yang mana tiap spesiesnya punya penyebaran yang berbeda.

Bahkan jika diulik lebih dalam ternyata juga ada beberapa spesies cecak endemik, salah satunya adalah endemik Thailand. Sebagai hewan endemik Thailand cecak-cecak tersebut tidak dapat ditemukan di daerah lain, alhasil populasinya terbilang sempit bahkan beberapa spesies mulai terancam punah. Mereka juga kurang dikenal dan karena hal tersebut kali ini kita akan membahas lima spesies cecak endemik Thailand yang mungkin belum kamu ketahui!

1. Cecak mata merah nutaphand

Cecak mata merah nutaphand (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)
Cecak mata merah nutaphand (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)

Gekko nutaphandi atau cecak mata merah nutaphandi merupakan salah satu spesies cecak endemik Thailand yang berukuran sedang. Setidaknya individu dewasa hewan ini mampu tumbuh hingga sepanjang 12 cm bahkan lebih. Perawakannya seperti cecak berukuran sedang lain dengan badan ramping, ekor ramping yang panjang, dan mata jingga atau merah yang menyala. Ukuran dan bentuk tubuh demikian memberikan keuntungan bagi hewan ini karena memudahkannya menjangkau sela-sela sempit dan langit-langit gua.

Jika berbicara mengenai penyebaran, hewan ini punya penyebaran yang sangat sempit karena hanya bisa ditemukan di Distrik Sai Yok Noi dan Mueng, jelas IUCN Red List. Namun walau populasinya terbilang sempit untungnya cecak ini tidak terancam dan populasinya masih melimpah. Biasanya cecak ini menghuni daerah gelap seperti gua atau daerah yang miring seperti tebing, jurang, dan terkadang terlihat di pepohonan. 

2. Cecak terbang kaeng krachan

Cecak terbang kaeng krachan (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)
Cecak terbang kaeng krachan (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)

Dilansir GBIF, cecak dengan nama ilmiah Gekko kaengkrachanense ini hanya bisa ditemukan di satu spot di Thailand. Secara spesifik ia hanya menghuni satu distrik, yaitu Distrik Kaeng Krachan. Bahkan reptil ini juga tidak menghuni keseluruhan wilayah distrik tersebut dan hanya menghuni satu daerah, yaitu Taman Nasional Kaeng Krachan. Karenanya jika kamu ingin menemukan cecak berwarna cokelat muda ini kamu wajib masuk ke hutan lebat yang masih asri dan hampir tidak bisa menemukannya di area pemukiman.

Seperti namanya, cecak ini termasuk spesies cecak terbang yang mana bagian kaki dan ekornya diselimuti membaran kulit tipis yang melebar. Membran tersebut memang tidak selebar membran yang dimiliki tupai terbang, namun cukup lebar untuk membantunya terbang atau meluncur. Penggunaan membran tersebut serupa dengan parasut, yaitu untuk memperlambat laju cecak saat sedang terjun atau meluncur dari atas pohon. Dengan kemampuan tersebut ia bisa kabur dan berpindah tempat dengan lebih mudah.

3. Cecak batu phitsanulok

Cecak batu phitsanulok (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)
Cecak batu phitsanulok (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)

Selain penyebaran dan ciri fisiknya tidak banyak yang diketahui tentang cecak dengan nama ilmiah Gekko flavimaritus ini. Pertama, jika berbicara mengenai penyebaran ia hanya bisa ditemukan di Provinsi Phitsanulok, tepatnya di Distrik Neon Maprang, jelas The Reptil Database. Jika berbicara mengenai ciri fisik, cecak ini punya tubuh yang ramping, kecil, ekor yang panjang, dan kepala yang kecil. Warnanya cukup bervariasi, mulai dari cokelat, abu-abu, dan keunguan. Corak tutul hitam, putih, cokelat, dan bercak kuning besar juga dapat dilihat di bagian punggung, kaki, ekor, atau kepala hewan ini.

4. Cecak cakar empat berekor sempit

Cecak cakar empat berekor sempit (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)
Cecak cakar empat berekor sempit (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)

Laman Animalia menjelaskan kalau cecak cakar empat berekor sempit hanya bisa ditemukan di wilayah Thailand Timur. Informasi mengenai hewan ini sebenarnya cukup minim, namun jika melihat cecak lain dapat disimpulkan kalau cecak ini kemungkinan hidup di pepohonan, kebun, hutan, tebing, dan area gua yang gelap. Ciri fisiknya juga mendukung hal tersebut dengan badan ramping, ekor panjang, dan kepala kecil.

Warna dan corak hewan dengan nama ilmiah Gehyra angusticaudata juga mendukung untuk hidup hidup di gua atau pepohonan. Bagaimana tidak, warna abu-abu, keungunan, cokelat, dan corak putihnya sangat sempurna jika digunakan untuk bersembunyi dan berkamuflase. Dengan tubuh kecilnya cecak ini juga dengan mudah bisa masuk ke sela-sela batu atau bersembunyi di dalam lubang yang sempit.

5. Cecak gua lauhachinda

Cecak gua lauhachinda (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)
Cecak gua lauhachinda (commons.wikimedia.org/ian_dugdale)

Seperti namanya, cecak gua lauhachinda sangat suka tinggal di gua yang gelap yang ada di dalam hutan. Penyebarannya sendiri mencakup daerah karst di wilayah Thailand Tengah, terang iNaturalist. Tak hanya itu, terkadang ia juga terlihat di bebatuan, pepohonan, atau tebing. Di sana hewan dengan nama ilmiah Gekko lauhachindai akan mencari hewan-hewan kecil seperti nyamuk, lalat, belalang, atau ulat untuk dimakan.

Ukurannya tak terlalu besar dan hanya bisa tumbuh hingga mencapai panjang 10 cm. Jika dibandingkan cecak endemik Thailand yang lain cecak ini memang cukup sering diteliti dan para ahli sudah mengetahui ciri fisik, penyebaran, kebiasaan, dan ukurannya. Sayangnya saat ini populasinya terus menurun dan menjadikannya sebagai hewan yang terancam punah. Jika tidak dilakukan upaya konservasi yang serius maka cecak ini bisa saja punah dalam waktu dekat.

Selain cecak rumah ternyata ada juga spesies cecak endemik yang populasinya terus menurun dan penyebarannya sangat sempit. Bahkan tak hanya di Thailand, kemungkinan di negara lain juga ada cecak endemik yang sampai sekarang belum diteliti dan ditemukan. Cecak-cecak endemik tersebut juga harus dijaga supaya tidak punah di masa mendatang. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kerja sama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi pecinta alam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us