5 Macam Ikan yang Terkenal Punya Banyak Duri, Awas Keselak!

Yang pertama adalah ikan mas. Termasuk dalam famili Cyprinidae, ikan tersebut sangat terkenal dengan durinya yang mirip huruf Y dan pastinya berjumlah banyak.

Duri-duri dari ikan yang berhabitat asli di Asia ini merupakan intramuscular bones. Mereka tersisip di antara daging dan umumnya tersebar di bagian ekor dan badan. Itu sebabnya banyak orang yang lebih senang memakan bagian kepala ikan mas karena tidak terdapat duri.

Kalau di Indonesia sendiri, ikan mas paling sering diolah dengan cara digoreng, dipepes, hingga dibuat menjadi arsik.

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu jenis ikan yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Berhabitat asli di laut, bandeng memiliki kandungan protein yang tinggi, yakni 20 gram protein dalam setiap 100 gramnya.

Akan tetapi, durinya lumayan banyak. Bahkan, terdapat sekitar 200 duri dalam tubuh hewan tak bergigi itu. Secara spesifik, tulang-tulang halus tersebut berada pada bagian punggung (42 pasang duri bercabang), dada (12 pasang duri pendek), rongga perut (16 pasang duri), dan perut dekat ekor (12 pasang duri kecil).

Untuk mengakali kondisi ini, bandeng sering diolah menjadi nugget, pepespepes, bakso, ataupun bandeng tanpa duri.

Ikan gabus memang tidak memiliki duri sebanyak bandeng. Laman Instructables menyebutkan bahwa duri dari ikan dengan nama ilmiah Channa striata ini juga tidak tergolong tajam. Meskipun begitu, memakannya masih menjadi sebuah tantangan dan kamu tetap harus berhati-hati.

Terlepas dari itu, gabus kaya akan zat gizi. Kandungan proteinnya yang tinggi dapat membantu orang dengan albumin rendah dan juga untuk penyembuhan luka. Tidak heran jika ikan karnivora ini sering diberikan kepada anak laki-laki yang baru saja sunat.

Ikan jurung, juga akrab disebut mahseer atau 'ikan Batak', merupakan salah satu spesies yang masih dalam famili Cyprinidae. Yup, jurung masih bersaudara dengan ikan mas, Guys. Lebih tepatnya, hewan ini termasuk genus Tor dengan nama Latin Tor soro.

Disebut ikan Batak karena ikan yang berwarna kuning-kehijauan ini sangat lekat dengan tradisi maupun budaya Suku Batak. Dahulu, jurung sering dijadikan sebagai makanan untuk para raja. Tidak hanya itu, ikan tersebut juga merupakan upa-upa atau makanan sesembahan kepada Tuhan dalam upacara adat.

Selain sarat akan nilai budaya, ikan jurung ini punya nilai ekonomis yang tinggi dan pastinya berduri banyak. Namun sayangnya, populasi ikan jurung semakin menurun kian harinya.

Yang terakhir adalah ikan tamban (Spratelloides gracilis). Merupakan sejenis ikan haring, hewan ini memiliki warna perak dengan garis biru. Tubuhnya relatif kecil, yakni sekitar 10 cm saja. Walaupun begitu, tubuh ikan tersebut dipenuhi duri yang banyak sehingga orang-orang menjadi enggan memakannya.

Namun, tidak untuk masyarakat Jepang. Di sana, tamban dikenal dengan nama kibinago dan merupakan ikan resmi dari Kagoshima. Kibinago biasanya diolah menjadi sashimi, dikeringkan, ataupun dibakar, lalu disantap sebagai lauk.

Sejumlah ikan, seperti ikan mas, bandeng, gabus, jurung, dan tamban, memang memiliki duri yang banyak. Kendati demikian, tidak sedikit dari mereka yang punya kandungan gizi tinggi yang baik untuk kesehatan.