5 Momen yang Mengubah Wajah Sejarah Kaum Wanita dalam 8 Tahun Terakhir

Teror dan kenyataan yang tidak menguntungkan terhadap gadis-gadis muda hingga usia 15 tahun yang alat kelaminnya dimutilasi telah berhenti pada tahun 2012 (setidaknya di atas kertas). Hal terjadi ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta warga di seluruh dunia untuk menghentikan praktik tersebut. Tindakan ini merupakan tindakan paling umum di negara-negara di Asia, Timur Tengah, dan Afrika, mempengaruhi sebanyak 200 juta anak perempuan di dunia.

Berkat kesadaran yang meningkat akan praktik bekas luka secara fisik dan emosional ini, 6 Februari dinamai Hari Internasional Tanpa Toleransi. Meskipun demikian, praktik ini masih terjadi kerena faktor budaya dan kebijakan lokal lainnya, makanya WHO dan UNESCO masih giat melakukan kampanye akan hal ini.

Pencabutan larangan seperti melarang kaum wanita untuk menyetir salah satu dari banyak perubahan yang direncanakan oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman yang mengambil alih kekuasaan. Pangeran itu dianggap sebagai pengambil risiko dan telah memulai kampanye liberalisasi besar-besaran di kerajaan, yang telah diperintah oleh House of Saud sejak 1932.

Meskipun banyak efek kejut dari kebijakan ini, namun transformasi Arab Saudi seperti memungkinkan perempuan untuk menyetir telah menunjukkan adanya kesetaraan dan meminimalisir ketergantungan akan laki-laki. Tentunya, lewat kebijakan ini, kebudayaan lama telah berubah yang hanya selalu mengandalkan pria telah diadaptasi dengan perubahan zaman demi Arab Saudi yang lebih modern.

Sulit dipercaya, namun sebelum musim panas 2017 kemarin, seorang pemerkosa pria di Lebanon bisa dibebaskan jika menikahi korban pemerkosaannya. Tentunya ini adalah masalah bagi kaum wanita yang tidak ingin menikahi sosok yang tidak ia cintai bahkan sosok yang melecehkan harga dirinya.

Pada bulan Agustus 2017, Parlemen Lebanon akhirnya mencabut undang-undang kuno tersebut atas desakan para aktivis hak-hak perempuan tidak hanya di Lebanon tetapi juga di seluruh dunia.

India memang di tengah kondisi negaranya yang sangat majemuk, India selalu berusaha melakukan modernisasi. Tanda dari modernisasi India adalah keputusan Mahkamah Agung pada Oktober 2017 yang menganggap pemerkosaan dengan seorang wanita di bawah usia 18 tahun (bahkan jika anak di bawah umur adalah pengantin anak) adalah tindakan ilegal. Lebih lanjut, jika melanggar kejahatan ini dapat mengakibatkan hukuman penjara sepuluh tahun. 

Tentunya ini adalah keputusan yang sangat progresif atas mendukung hak wanita di India. Keputusan ini telah membantu mencegah tradisi pengantin anak dan juga sebagai upaya negara untuk menciptakan pernikahan yang lebih setara, setidaknya dari faktor usia.

Kamala Devi Harris adalah seorang pengacara sekaligus politikus Amerika Serikat yang menjabat sebagai Senator Amerika Serikat junior untuk California semenjak tahun 2017. Sebelumnya Kamala pernah menjabat sebagai Jaksa Agung California ke-32 dari 2011 sampai 2017 dan sebagai Jaksa Distrik San Francisco.

Pada 11 Agustus 2020, calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden mengumumkan bahwa Senator California Kamala Harris akan menjadi pasangannya dan akhirnya mereka memenangkan pemilihan mengalahkan petaha Donald Trump pada pilpres kemarin.

Harris juga adalah wanita ketiga yang dinobatkan sebagai calon wakil presiden, dan dia akan menjadi wanita pertama, wanita kulit hitam pertama, dan wanita pertama keturunan Asia Selatan yang memegang jabatan nasional di Amerika Serikat. Sungguh terobosan yang luar biasa.

Nah, itulah lima momen yang mengubah wajah sejarah wanita di kancah dunia. Bagaimana, keren bukan?