5 Penyebab Tumbuhan Bergerak, Akibat Sinar Matahari hingga Zat Kimia

Tumbuhan merupakan salah satu organisme yang hidup di ekosistem bumi dan menghasilkan makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari, air, dan karbondioksida. Tumbuhan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan karakteristik yang berbeda. Karakteristik yang berbeda-beda menyebabkan tumbuhan memiliki “perilaku” dan tampilan yang berbeda pula.
Tumbuhan meskipun terlihat diam, sebenarnya mampu bergerak, lho. Gerakan tumbuhan ini umumnya merupakan respon terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar, contohnya tumbuhan putri malu yang bergerak akibat adanya sentuhan. Tidak hanya sentuhan, terdapat beberapa beberapa faktor yang dapat menyebabkan tumbuhan bergerak, berikut faktanya!
1.Sinar Matahari

Banyak tanaman yang memiliki kemampuan untuk melacak dan mengikuti posisi matahari di langit. Proses ini biasa dikenal dengan tumbuhan heliotropisme atau fototropisme.
Dilansir laman Plants In Motion, beberapa spesies tanaman seperti tanaman bunga matahari dapat mengarahkan daun dan bunganya sesuai dengan posisi matahari di langit sepanjang hari untuk memaksimalkan proses fotosintesis.
Apabila matahari sedang terbit, bunga matahari akan menghadap ke arah timur. Lalu bergerak ke arah barat pada saat matahari akan terbenam. Sepanjang hari bunga matahari akan bergerak mengikuti posisi sinar matahari. Selain bunga matahari, beberapa tumbuhan yang bergerak mengikuti sinar matahari adalah tumbuhan alpine dan buttercup salju.
2.Air

Dilansir laman MDPI, gerakan tumbuhan merespon terhadap rangsangan yang berhubungan dengan air disebut dengan hidrotropisme. Tumbuhan hidrotropisme akan bergerak menuju dan mengikuti keberadaan air di sekitar lingkungannya.
Bagian tumbuhan yang biasanya bergerak untuk menunjukkan hidrotropisme adalah akar. Akar tumbuhan akan tumbuh dan bergerak menuju sumber air, yang bertujuan untuk memastikan tumbuhan mendapat pasokan air yang cukup. Hampir semua jenis tumbuhan, mulai dari pohon besar hingga tanaman kecil melakukan pergerakan hidrotropisme pada akarnya.
Dengan tumbuh dan bergerak menuju sumber air, tumbuhan dapat memastikan bahwa kebutuhan airnya terpenuhi. Selain itu, akar yang tumbuh dekat dengan sumber air juga akan lebih efektif dalam menyerap air dan mineral yang ada.
3.Sentuhan fisik

Gerakan tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan sentuhan atau getaran disebut dengan seismonasti. Dilansir laman Britannica, salah satu contoh tumbuhan yang terkenal karena seismonasti adalah tumbuhan putri malu (mimosa pudica).
Ketika daun putri malu disentuh, daun-daunnya akan segera menutup dengan rapat. Respon ini terjadi karena adanya perubahan tekanan tugor pada sel-sel tangkai daun. Ketika disentuh, sel-sel ini menjadi kehilangan air, yang menyebabkan daunnya layu dan menutup. Selain itu, gerakan ini juga berfungsi sebagai mekanisme pertahanan diri untuk melindungi tumbuhan dari hewan herbivora yang ingin memakannya.
Gerakan seismonasti bersifat sementara. Setelah beberapa saat, daun-daun putri malu yang menutup akan terbuka kembali jika tidak ada lagi rangsangan atau sentuhan.
4.Suhu

Gerakan tumbuhan yang dipengerahui oleh suhu disebut dengan termotropisme atau termonasti. Dilansir laman Penn State Extension, respon tumbuhan terhadap suhu dapat dilihat ketika musim dingin, contohnya daun rhododendron yang menggulung ke bawah pada saat suhu cuaca sangat dingin. Gerakan ini dilakukan tumbuhan sebagai cara untuk mencegah hilangnya air melalui sel stomata di bagian bawah daun.
Contoh lainnya yaitu bunga tulip dan crocus yang cenderung mekar pada saat suhu mulai hangat ketika musim semi. Perubahan suhu memicu perubahan metabolisme di dalam sel-sel bunga, menyebabkan sel-sel pada kelopak bunga mengembang atau mengerut, sehingga bunga melakukan gerakan membuka atau menutup.
5.Zat Kimia

Dilansir laman Penn State Extension, gerakan tumbuhan yang dipengaruhi oleh zat kimia disebut dengan kemotropisme. Berbeda dengan gerakan tumbuhan lainnya yang disebabkan oleh sentuhan ataupun sinar matahari, kemotropisme melibatkan respon tumbuhan terhadap molekul kimia.
Salah satu contoh kemotropisme adalah pertumbuhan buluh serbuk sari menuju bakal biji pada bunga. Buluh serbuk sari akan tumbuh dan bergerak mengikuti zat kimia yang dikeluarkan oleh bakal biji. Gerakan ini sangat berguna pada proses pembuahan tanaman.
Selain itu, akar tumbuhan juga melakukan gerakan atau respon terhadap zat-zat hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Akar tumbuhan akan bergerak dan tumbuh menuju sumber zat hara tersebut untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Walaupun terlihat lambat dan terbatas jika dibandingkan dengan hewan, gerakan pada tumbuhan memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan hidup mereka. Gerakan tumbuhan memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.
Gerakan-gerakan pada tumbuhan diakibatkan oleh beberapa faktor yang bertujuan untuk mendapatkan cahaya matahari yang cukup, ketersediaan air yang memadai, hingga sebagai mekanisme pertahanan diri. Oleh sebab itu, gerakan pada tumbuhan merupakan bagian yang normal dan penting dari siklus hidup dan keberlangsungannya di ekosistem.