Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penyu hijau, salah satu penyu terbesar di dunia (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Intinya sih...

  • Penyu memiliki berat hingga 1 ton, dengan beberapa spesies terbesar di dunia seperti penyu belimbing, penyu hijau, penyu tempayan, penyu pipih, dan penyu sisik.
  • Penyu belimbing merupakan spesies terbesar dengan panjang maksimal 2,5 meter dan bobot di angka 1 ton. Penyu tempayan bisa berenang hingga belasan ribu kilometer.
  • Penyu hijau masuk kategori terancam dan bisa hidup hingga usia 90 tahun. Penyu pipih hanya akan naik ke daratan saat hendak bertelur. Penyu sisik termasuk salah satu spesies paling mudah ditemukan dan paling sering berinteraksi dengan manusia.

Penyu atau sea turtle merupakan salah satu dari sedikitnya reptil laut yang masih tersisa di bumi. Mereka memiliki beberapa ciri khas yang tidak dimiliki reptil lain, seperti tempurung yang keras, kemampuan menahan nafas di air, dan kaki yang sudah berevolusi menjadi sirip. Tak cuma itu, penyu juga memiliki ukuran raksasa, bahkan beberapa spesies punya ukuran yang tak kalah dari ular, buaya, atau biawak.

Spesifiknya, terdapat lima spesies penyu terbesar di dunia, yaitu penyu belimbing, penyu hijau, penyu tempayan, penyu pipih, dan penyu sisik. Selain besar, tiap spesies juga memiliki kebiasaan, ciri fisik, makanan, dan penyebaran yang berbeda. Oleh karena, mari kita bahas kelima spesies tersebut secara mendalam!

1. Penyu belimbing

Penyu belimbing (commons.wikimedia.org/U.S. Fish and Wildlife Service Southeast Region)

Dermochelys coriacea atau penyu belimbing merupakan penyu terbesar dengan panjang maksimal 2,5 meter dan bobot di angka 1 ton, jelas Thai National Parks. Ciri fisiknya juga berbeda dari penyu lain. Tercatat, ia memiliki badan yang gemuk, besar, tubuh berwarna hitam, dan tempurung yang memiliki tonjolan bergaris, mirip seperti buah belimbing. Penyu belimbing sendiri termasuk spesies kosmopolitan yang bisa ditemukan di Afrika, Indonesia, sampai Oseania.

Saat ini, penyu belimbing masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Survey pada tahun 1980 memperkirakan kalau terdapat 115,000 ribu individu penyu belimbing di alam liar. Biasanya, penyu raksasa ini terlihat di laut lepas, area karang, atau di pinggir pantai saat sedang bertelur. Tak hanya besar, usia hewan ini juga panjang, bahkan ia mampu hidup hingga usia 100 tahun.

2. Penyu tempayan

Penyu tempayan (commons.wikimedia.org/Dionysisa303)

Dilansir Reef Life Survey, Caretta caretta atau penyu tempayan bisa ditemukan di perairan Amerika, Indo Pasifik, dan Australia. Biasanya, ia kerap terlihat di perairan dangkal hingga kedalaman 61 meter. Penyu tempayan termasuk penyu yang kuat dan hal tersebut dibuktikan dari wilayah jelajahnya. Tak tanggung-tanggung, hewan dengan panjang 2 meter dan bobot 500 kilogram ini bisa berenang dan menjelajah hingga belasan ribu kilometer.

Lebih lanjut, penyu tempayan sering ditemukan di perarian hangat dengan suhu sekitar 13.3 sampai 28 °C. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat perarian hangat menyediakan berbagai kebutuhan esensial bagi kehidupannya. Nah, penyu tempayan sendiri merupakan hewan diurnal. Artinya, ia sangat aktif pada siang hari dan lebih sering beristirahat pada malam hari. Terakhir, makanan utama penyu ini adalah ubur-ubur dan karenanya ia bertugas sebagai pengendali populasi hewan tersebut.

3. Penyu hijau

Penyu hijau (commons.wikimedia.org/Brocken Inaglory)

Sebagai penyu terbesar ketiga, Chelonia mydas atau penyu hijau mampu tumbuh hingga sepanjang 1,5 meter dan bobot maksimalnya ada di angka 395 kilogram. Dilansir National Geographic, populasi penyu hijau terus menurun dan ia masuk ke kategori endangered atau terancam. Karena hal tersebut, penyu hijau memiliki risiko kepunahan yang tinggi. Alhasil, kamu tak boleh sembarangan menangkap, memburu, memelihara, atau memperdagangkan reptil ini.

Di alam liar, penyu hijau bisa hidup hingga usia 90 tahun. Penyebarannya terbilang luas di mana penyu hijau bisa ditemukan di Amerika, Afrika, sampai Asia. Nah, biasanya penyu hijau sering terlihat di laut lepas, terumbu karang, pesisir laut, atau dasar laut berpasir. Di tempat-tempat tersebut, hewan ini sering berkelana dan mencari makanan yang berupa rumput laut, ikan, ubur-ubur, moluska, dan krustasea.

4. Penyu pipih

Penyu pipih (commons.wikimedia.org/Purpleturtle57)

Seperti namanya, hewan dengan nama ilmiah Natator depressus ini memiliki tempurung dan tubuh yang pipih dan mendatar. Tapi tak cuma itu, ternyata ia cukup besar dengan panjang maksimal 96 centimeter dan bobot yang mencapai 350 kilogram, jelas iNaturalist. Secara umum, penyu pipih memiliki tempurung membulat. Ia juga mudah dikenali dari bagian pinggir tempurungnya yang menggerigi seperti gergaji.

Di alam liar, penyu pipih kerap ditemukan berenang di kedalaman 60 meter. Secara penuh, hewan ini akan hidup di laut. Seperti penyu lain, penyu pipih hanya akan naik ke daratan saat hendak bertelur. Saat bertelur, penyu ini hanya bisa menghasilkan 50 butir telur, jauh lebih sedikit dari spesies lain. Telur-telurnya akan ditaruh di lubang pasir pantai dan setelah bertelur individu betina akan kembali ke laut.

5. Penyu sisik

Penyu sisik (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Laman Animalia menjelaskan kalau Eretmochelys imbricata atau penyu sisik punya panjang maksimal 89 centimeter dan bobot sekitar 70 kilogram. Dengan begitu, ia dinobatkan sebagai spesies penyu terbesar kelima. Penyu sisik sendiri termasuk salah satu spesies yang paling mudah ditemukan dan paling sering berinteraksi dengan manusia. Tercatat, ia sering berenang di laut lepas, area karang, zona intertidal, pesisir pantai, muara sungai, sampai area payau.

Di laut, penyu sisik sangat suka memakan sponge, karang, ikan kecil, dan ubur-ubur. Ia juga termasuk salah satu spesies penyu paling terancam karena masuk ke kategori critically endangered atau sangat terancam. Artinya, hewan ini sudah berada di ujung jurang kepunahan. Jika ia tidak dijaga dan dilindungi dengan serius maka hewan ini bisa punah dalam beberapa tahun ke depan.

Setelah diulik, ternyata ada banyak penyu yang berukuran besar. Saking besarnya, bobot mereka bisa mencapai ratusan kilogram sampai 1 ton. Uniknya, tiap spesies juga memiliki ciri khasnya masing-masing. Mereka juga eksotis, unik, dan harus dijaga karena eksistensinya terus terancam. Nah, sebagai manusia yang bijak, sudah seharusnya kita mendukung upaya konservasi dan perlindungan terhadap penyu-penyu tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team