ilustrasi lubang hitam (space.com)
Tentu saja sains tidak bisa menjawab akan hal ini secara gamblang. Ada beberapa prediksi yang menyatakan bagaimana alam semesta berakhir. Mulai dari lubang hitam, materi gelap, big crunch, ledakan supernova, hingga pemampatan gravitasi untuk membentuk Big Bang kembali.
Seorang kosmolog yang juga mendapatkan Hadiah Nobel bernama John Cromwell Mather menyatakan bahwa relativitas Einstein mungkin akan menjawab misteri ini, dilansir dalam Astronomy. Tak menjadi masalah apakah alam semesta bakal membeku abadi, meledak, atau terisap lubang hitam raksasa, semuanya hanya soal waktu.
Jika sebagian besar ilmuwan meyakini akan adanya akhir semesta, sebagian kecil lainnya justru beranggapan bahwa jagat raya itu bersifat abadi. Mana yang betul? Sayangnya, sains tingkat tertinggi pun tidak bisa menjawabnya dengan lugas dan mutlak.
Beberapa pertanyaan di atas memang sangat sulit untuk dicari jawabannya. Namun, sains selalu berjalan melintasi waktu guna menemukan jejak-jejak fakta untuk merangkai sebuah kesimpulan ilmiah.