Cheetah bisa lari hingga 112 km/jam, mendekati mangsa diam-diam, dan menerkam dengan kecepatan penuh
Elang peregrine dapat menyambar mangsa dengan kecepatan menukik hingga 389 km/jam dan menunggu di ketinggian sebelum meluncur
Hiu Mako bisa berenang lebih dari 74 km/jam, mengejar mangsa seperti tuna dengan gerakan yang cepat dan efisien
Pernah bertanya-tanya siapa saja predator paling gesit di dunia? Terkadang, kemampuan bergerak dengan kecepatan ekstrem jadi kunci utama untuk menangkap mangsa. Gak heran, ada beberapa hewan pemangsa yang benar-benar tak bisa dikalahkan soal kecepatan.
Beberapa diantaranya ada yang tinggal menyambar dari udara, ada pula yang mengejar di daratan. Penasaran predator tercepat di dunia alam liar? Yuk, cek ulasannya di bawah ini.
Bicara soal kecepatan di darat, cheetah selalu ada di urutan teratas. Dengan kecepatan hingga 112 km/jam, kucing besar ini hanya butuh 3 detik untuk melesat dari posisi diam seperti mobil sport. Sistem tubuhnya benar-benar didesain untuk lari jarak pendek nan cepat, mulai dari otot kaki, tulang belakang super fleksibel, hingga ekor yang berfungsi menjaga keseimbangan.
Tapi menariknya, cheetah gak suka berburu dengan berlama-lama. Ia akan mendekati mangsa secara diam-diam, lalu langsung menerkam dengan kecepatan penuh ketika jarak sudah dekat. Kalau mangsa yang dikejar sudah nampak ragu, selamat tinggal!
Di udara, burung tercepat adalah peregrine falcon alias elang peregrine. Burung ini mampu menyambar mangsa dengan kecepatan menukik hingga 389 km/jam, menjadikannya juara skydiver sejati di dunia burung pemangsa. Teknik stoop miliknya membuat mangsa seperti burung kecil atau kelelawar nyaris mustahil menghindar.
Cara berburu elang peregrine juga antimainstream. Ia menunggu di ketinggian, lalu tiba-tiba meluncur seperti peluru tepat ke target. Sekali terkena moncongnya, hampir pasti sang mangsa tidak punya kesempatan untuk kabur.
Lautan luas juga punya penguasa kecepatan, salah satunya shortfin mako shark. Hiu ini bisa berenang lebih dari 74 km/jam! Bentuk tubuhnya yang ramping dan hidungnya yang tajam membantu mako menembus air tanpa hambatan berarti.
Kelebihan utama dari hiu mako adalah kemampuan mengejar mangsa seperti tuna atau tuna sirip biru yang juga lincah. Jangan bayangkan hiu ini berenang sembarangan, karena setiap gerakannya penuh perhitungan dan sangat efisien. Banyak penyelam bahkan mengaku tak sanggup mengikuti manuver hiu mako saking cepatnya gerak sang predator.
Mungkin banyak yang mengira singa hanya mengandalkan kekuatan, tapi ternyata kecepatannya nggak main-main. Rata-rata, singa bisa berlari hingga 80 km/jam saat mengejar buruannya. Kecepatan puncak ini sering dipakai saat berburu bersama kawanan, langsung menyergap antilop atau zebra sebelum sempat menyadari ancaman.
Gaya berburu singa cenderung kolaboratif dan mengandalkan elemen kejutan. Ketika satu singa mulai menyerang, anggota kelompok lain siap menghadang mangsa dari sisi berbeda. Kombinasi kecepatan, kerja sama, dan strategi membuat singa sulit dikalahkan di kerajaan sabana.
Jangan remehkan lumba-lumba botol atau bottlenose dolphin dalam urusan memburu ikan kecil. Mamalia cerdas ini mampu berenang dengan kecepatan hingga 40 km/jam saat sedang berburu. Mereka dikenal suka bekerja sama membentuk "jaring hidup" untuk menggiring ikan ke sudut sebelum menangkapnya secara beramai-ramai.
Selain cepat, lumba-lumba juga lihai bermanuver dengan lompatan-lompatan indah yang sering terlihat di permukaan laut. Gabungan kecepatan dan kecerdasan membuat kelompok ini sangat ditakuti para ikan kecil. Benar-benar bukti predator lautan tak harus berwajah garang!
Itu adalah deretan predator tercepat di dunia liar yang kemampuannya bikin geleng kepala. Kecepatan memang jadi senjata utama mereka agar bisa menangkap mangsa tanpa perlawanan berarti. Siapa tahu, kamu bakal semakin kagum setelah mengetahui fakta-fakta di balik kehebatan mereka!