5 Serangan Cyber Paling Terkenal dan Menghebohkan Sepanjang Sejarah 

Mt. Gox adalah pertukaran mata uang kripto yang berbasis di Tokyo. Pada 2013, perusahaan ini telah memantapkan dirinya sebagai pertukaran terbesar di bidang yang sedang berkembang. Perusahaan yang masih dalam tahap awal biasanya rentan terhadap peretasan dan manipulasi.

Dan benar saja, pertukaran itu diretas pada tahun 2014 dengan lebih dari 850.000 bitcoin dicuri dalam semalam. Bukan dengan serangan yang canggih, peretas hanya menggunakan buku pesanan untuk memanipulasi harga dan melakukan perdagangan curang untuk mengumpulkan bitcoin sebanyak mungkin.

Karena tidak adanya peraturan atau pengawasan pemerintah di ruang cryptocurrency, para penyerang tidak pernah diadili meskipun sudah menyebabkan kerugian yang luar biasa. Sampai saat ini, kerugian nilai total koin yang dicuri mencapai lebih dari $23 miliar, menjadikannya peretasan terbesar dalam sejarah dalam hal kerugian.

Heartland Payment Systems adalah anak perusahaan dari Global Payments yang merupakan salah satu pemroses pembayaran terbesar di Amerika Serikat. Namun, insiden yang tidak mengenakkan harus terjadi pada tahun 2008 silam di mana terjadi kebocoran data dan keamanan yang menyebabkan bocornya data informasi kartu kredit pelanggan dan sistem pembayaran yang diretas. Peristiwa ini pun menjadi salah satu kasus kebocoran keamanan paling serius dalam sejarah.

Peretasan itu merugikan perusahaan sekitar $140 juta, ditambah pembayaran kepada Visa dan American Express senilai $63,5 juta, dan tambahan $26 juta dalam biaya hukum. Albert Gonzales yang diduga menjadi dalang dari aksi ini pun diadili dan dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.

Pada Februari 2000, beberapa gerai digital besar diserang oleh serangan penolakan layanan besar-besaran. Serangan ini menargetkan Amazon, eBay, Yahoo!, CNN, dan Dell. Hal ini pun menyebabkan kepanikan di kalangan investor di seluruh Wall Street karena serangan tersebut membuktikan bahwa perusahaan-perusahaan di atas tidak seaman yang diklaim.

Hal yang mencengangkannya lagi bahwa pelaku dari serangan ini adalah seorang anak yang berusia 15 tahun bernama Michael Calce, seorang siswa sekolah menengah yang tinggal di Quebec, Kanada. Ia menggunakan kekuatan komputasi gabungan untuk memasang serangan utama dan mencatat semua situs web yang ditargetkan dalam hitungan jam.

Kasus ini pun menjadi begitu heboh karena mendorong Presiden Clinton untuk mengadakan pertemuan keamanan tingkat tinggi dan membawa liputan media luas ke masalah serangan cyber yang muncul dengan cepat. Akibat dari perbuatannya, Michael dijatuhi hukuman delapan bulan di fasilitas penahanan remaja.

Perusahaan Sony PlayStation Network pernah mengalami serangan cyber yang tidak mengenakkan pada tahun 2011. Peretas mencuri data lebih dari 100 juta pengguna, termasuk nama, alamat, tanggal lahir, nama pengguna, kata sandi, pertanyaan keamanan, dan informasi pribadi lainnya.

Ini merupakan salah satu kasus kebocoran terbesar yang melibatkan data pribadi dalam sejarah dan masih belum sepenuhnya ditemukan siapa pelaku yang melakukannya. Serangan ini pun menjadi PR besar bagi Sony yang merupakan salah satu penyimpanan nomor kartu kredit terbesar di Amerika Serikat.

Serangan itu secara langsung bertanggung jawab atas perombakan total infrastruktur keamanan siber Sony karena butuh lebih dari tiga minggu untuk membangun kembali semuanya dan membuat jaringan aktif dan berjalan.

WannaCry adalah virus yang menginfeksi lebih dari 230.000 komputer Microsoft di seluruh dunia pada Mei 2017. WannaCry adalah ransomware yang merupakan sejenis kode berbahaya yang menyandera komputer dengan imbalan sesuatu, biasanya cryptocurrency. 

Dalam hal ini, virus tersebut mampu mengunci ratusan ribu pengguna di seluruh dunia dari file pribadi mereka dan data lainnya, menuntut sejumlah besar bitcoin sebagai gantinya. Setelah transaksi selesai, peretas kemudian akan mengirim kunci dekripsi untuk membuka kunci file.

Setiap tahunnya, serangan-serangan cyber kerap terjadi dan kasus-kasus di atas merupakan salah sekian kasus serangan cyber besar yang pernah terjadi. Serangan cyber memang sulit untuk dicegah namun kita bisa menghindari kerugian-kerugian yang lebih dalam dengan terus meningkatkan keamanan data yang ada.