Ilustrasi Great Lakes yang membentang antara Amerika dan Kanada kerap dijadikan tempat sakral saat buck moon (pexels.com/Yihan Wang)
Terakhir, kita kembali ke tempat asal istilah buck moon, wilayah Great Lakes yang membentang dari AS ke Kanada, termasuk tanah suci bagi suku Algonquin, Ojibwe, dan Cree. Nama-nama bulan mereka berdasar pada siklus kehidupan alam, bukan kalender Gregorian.
Menurut The Old Farmer’s Almanac, bulan Juli disebut sebagai buck moon karena tanduk rusa jantan mulai tumbuh kembali—pertanda kebangkitan kekuatan dan kedewasaan pria muda dalam masyarakat mereka
Meski tidak ada bangunan monumental, situs alam seperti kawasan hutan dan danau di Michigan dan Ontario menjadi tempat ritual musim panas. Di sanalah buck moon dianggap momen sakral untuk berburu secara seremonial, berdoa kepada leluhur, atau sekadar menyatu dengan semesta malam.
Fenomena buck moon lebih dari sekadar cahaya putih bulat di langit malam Juli. Ia menjadi cermin—bagi rusa, manusia, dan bahkan batu-batu kuno yang menatap langit selama ribuan tahun. Situs-situs seperti Stonehenge, Chaco Canyon, hingga Borobudur mengingatkan kita bahwa bulan purnama selalu mengandung makna, tergantung siapa yang memandang dan apa yang diyakininya.
Maka, saat kamu melihat buck moon berikutnya, ingatlah bahwa kamu sedang menyaksikan simbol pertumbuhan, ritme purba, dan pancaran cahaya yang disembah banyak budaya—dari hutan Algonquin hingga puncak Gunung Shasta.