Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Spesies Kucing Liar di Indonesia, Populasinya Memprihatinkan! 

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Marwan Mohamad)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Marwan Mohamad)

Kucing liar adalah kucing yang bukan termasuk kategori domestik telah diakui oleh asosiasi kucing dan cenderung dikawinsilangkan. Para kucing ini tersebar di habitat yang luas di alam liar seperti hutan dalam berbagai jenis, pohon, pegunungan, perkebunan kelapa sawit  dsb. Hal ini juga meliputi kucing besar.

Di Indonesia terdapat banyak kucing liar yang endemik di suatu wilayah tertentu. Mari gali informasi mengenai siapa saja kucing liar tersebut melalui artikel ini ya.

1.Macan dahan sunda

Macan dahan sunda (commons.wikimedia.org/Pt1979)
Macan dahan sunda (commons.wikimedia.org/Pt1979)

Macan dahan sunda mendapatkan namanya karena memiliki bintik-bintik menyerupai awan. Kucing liar ini habitatnya adalah Kalimantan dan Sumatera. Tambahnya, tersebar bintik-bintik kecil, pipi dan leher ditandai garis-garis serta ekor hitam panjang yang berpola cincin.

Macan dahan sunda mempunyai telapak kaki bagian belakang lebih lebar daripada kak depanya sangat efektif digunakan untuk memanjat pohon. Kucing ini dikenal sangat tertutup dan aktif pada malam hari.

Macan dahan sunda tinggal hutan hujan dataran rendah di bawah ketinggian 1.500 m. Wildcatconservation melansir, ancaman utama sang macan adalah hilangnya habitat disebabkan oleh pembangunan hunian manusia, perkebunan kelapa sawit dan lahan pertanian.

Di Sumatera, macan dahan sunda telah kehilangan 80% hutan hujan yang mana adalah habitatnya. Populasi macan dahan sunda tersisa 10.000 ekor pada 2015 dan berstatus rentan. Di Indonesia, macan dahan sunda dipanggil harimau pohon dan di Malaysia dikenal sebagai entulu.

2.Macan tutul jawa

Macan tutul jawa (commons.wikimedia.org/Candra Firmansyah)
Macan tutul jawa (commons.wikimedia.org/Candra Firmansyah)

Sesuai namanya, macan tutul jawa adalah kucing liar khas pulau Jawa, Indonesia. Mereka dikenal tangguh dan punya kebiasaan membawa mangsa ukurannya dua kali lebih besar daripadanya ke pohon. Kemudian, memakan santapan mayat mangsanya. Macan tutul jawa adalah hewan penyendiri kecuali saat musim kawin.

Macan tutul jawa memiliki bulu berbintik-bintik dengan bulu serba hitam. Tak seperti macan tutul kebanyakan, macan tutul jawa gak suka air sehingga tak suka berenang atau membasahi bulunya. Macan memiliki panjang 63 inci dan beratnya 150 pon, jelas A-z animals.

Ancaman utama menghampiri macan tutul jawa adalah perburuan liar oleh manusia. Tak hanya itu, hilangnya habitat akibat penggundulan hutan untuk lahan pertanian dan hunian manusia. Diperkirakan hanya tersisa 200-350 ekor macan tutul jawa di alam liar menjadikannya sebagai spesies terancam punah.

3.Harimau sumatra

Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/shankar s.)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/shankar s.)

Internationaltigerproject menyebut, akibat pergusuran habitat untuk menjadi perkebunan: sawit, akasia dan karet serta perburuan liar membuat harimau sumatra diklasifikasikan sebagai terancam punah oleh IUCN dengan jumlah kurang dari 300 ekor di alam liar. Panjang rata-rata hanya 2 m dan beratnya 100 kg.

Harimau sumatra menjadi satu-satu harimau khas Indonesia yang masih ditemukan populasinya setelah saudaranya, harimau jawa dan bali dinyatakan punah pada 1990-an. Harimau sumatra tinggal di hutan hujan di Sumatra. Selain itu, mereka tinggal di dataran rendah pesisir dan hutan pegunungan.

4.Kucing merah

Kucing merah (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)
Kucing merah (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)

Kucing ini juga disebut kucing teluk atau bay cat. Mereka terlihat seperti seekor puma ukuran kecil. Tubuhnya ramping, ekor panjang dan berbulu cokelat kemerahan atau abu-abu, telinga kecil dan bulat serta diberkahi mata besar berwarna terang. Panjangnya mencapai 2 kaki dan berbobot 7-8 pon.

Dilansir Animals.net, persebaran kucing merah hanya terdapat di pulau Kalimantan baik Indonesia dan Malaysia. Kucing ini sebagian besar hidup di daerah pedalaman Kalimantan. Kucing merah tak sanggup bertahan di perkebunan kelapa sawit sebagai pengganti habitatnya sehingga mereka diburu dan ditangkap.

Kucing merah saat ini berstatus terancam punah oleh IUCN. Kucing ini bersifat penyendiri dan aktif di malam hari. Kucing merah memiliki ciri khas di tubuhnya yakni pola berbentuk M di bagian belakang kepala.    

5.Kucing kepala datar

Kucing kepala datar (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)
Kucing kepala datar (commons.wikimedia.org/Jim Sanderson)

Kucing kepala datar mendiami hutan hujan tropis dataran rendah, rawa, paya, danau, sungai dan hutan sungai serta ditemukan di bawah 100 m di dataran rendah. Kucing ini adalah penyendiri, nokturnal dan krepuskular. Kucing kepala datar salah satu hewan khas Kalimantan. Panjangnya mencapai 70 cm dan berat 2 kg.

Seperti kucing merah, kucing kepala datar juga terancam punah. Di mana habitatnya diubah menjadi lahan pertanian dan perkebunan dan juga ditangkap untuk dimanfaatkan sebagai perangkap yang dipasang untuk melindungi unggas. Peneliti pun sulit melacak keberadaan hewan ini.

Pada 2006, macan dahan sunda diklasifikasikan oleh peneliti sebagai spesies terpisah dari macan dahan yang umumnya ditemukan di daratan Asia Tenggara. Untuk mencari macan tutul jawa, mereka ditempatkan di Taman nasional: Gunung Harimun, Ujung Kulon, Gunung Gede dan Merbabu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us